Uncategorized

3 Alasan untuk Tidak Menghindari Orang

3 Alasan untuk Tidak Menghindari Orang Tua yang Ajak Kamu Mengobrol
3 Alasan untuk Tidak Menghindari Orang

PalapaQQ Lounge 3 Alasan untuk Tidak Menghindari Orang Manusia tidak bisa menjadi muda selamanya. Seiring berjalannya waktu, setiap orang pasti akan semakin menua. Di masa-masa senja itu, kerap kali seseorang hidup seorang diri karena pasangannya sudah tiada atau anak-anaknya telah bersama dengan keluarga baru masing-masing.

Orang tua yang menjalani kehidupannya seorang diri atau hanya dengan sedikit orang di sekelilingnya sering merasa kesepian. Guna mengatasi hal ini, mereka berusaha untuk memulai pembicaraan dengan siapa saja yang mereka jumpai, mulai dari tetangga, pedagang yang berhenti di depan rumah, atau saat berpapasan denganmu yang kebetulan lewat untuk sekadar menyapa. Mungkin kamu tidak tertarik untuk memberi respons, tetapi luangkan waktumu sejenak demi meladeni ajakan orang tua untuk mengobrol atas dasar beberapa alasan berikut ini.

1. Mereka merasa kesepian

Orang yang sudah tua kerap hanya hidup bersama dengan pasangannya saja. Selain itu, ada juga yang tinggal “menumpang” di rumah anak atau bahkan tinggal sebatang kara karena anak-anaknya pergi merantau. Keadaan seperti ini menciptakan perasaan kesepian yang terkadang begitu menyiksa.

Guna mengurangi rasa sunyi dalam hati, orang tua biasanya berusaha mencari teman. Mereka akan senang mengobrol dengan siapa saja yang berhasil ditemui. Memang, biasanya pembicaraan orang tua sifatnya satu arah dan memakan waktu lama. Wajar, mereka jarang berinteraksi dengan banyak orang sehingga begitu bertemu seseorang rasanya sangat menyenangkan hingga seakan tidak ingin membuang kesempatan begitu saja.

2. Mereka hanya ingin berbagi cerita

Hampir semua orang tua punya hobi bercerita. Mereka bisa mengisahkan apa saja, tetapi sering kali tentang masa-masa mudanya yang penuh dengan lika-liku dan petualangan. Hal seperti ini sebenarnya seru, tetapi karena faktor usia yang sudah senja mereka sering lupa bahwa cerita itu sudah diulang berkali-kali. Orang yang sudah pernah mendengarnya pun memilih untuk menghindar karena menganggap aktivitas itu hanya buang-buang waktu belaka.

Tidak dapat dimungkiri, “terjebak” dengan orang tua yang sering mengulang cerita memang membosankan. Namun, lihat sisi baiknya. Cobalah pahami bahwa sosok senja itu hanya ingin berbagi kisah, mungkin untuk mengusir keheningan dalam hidup, atau untuk membagikan semangat. Jadi, dengarkan dengan saksama bila mereka memilihmu, ya!

3. Mereka memerlukan kehidupan sosial

Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi dengan orang lain meski intensitasnya rendah. Tidak mungkin ada yang betah sendiri tanpa kawan seumur hidup. Jika pun terpaksa harus demikian, biasanya rentan terserang stres, bahkan berlanjut jadi depresi yang sulit untuk diatasi.

Layaknya mereka yang masih muda, orang yang sudah lanjut usia pun perlu untuk memelihara kehidupan sosial mereka. Sayangnya, mungkin tidak banyak yang bersedia untuk menjadi teman karena berkomunikasi dengan orang tua dinilai tidak asyik. Ketika mereka mencoba untuk mengajak seseorang berbicara, biasanya malah tidak dihiraukan.

Kalau suatu hari nanti ada orang tua yang menghampiri dan berusaha untuk mengajakmu berbicara, jangan langsung pergi. Dengarkan apa yang dia kehendaki. Mungkin orang itu sekadar memerlukan teman agar tidak merasa sepi berkepanjangan. Jadilah kawan dan pendengar yang baik meski hanya sejenak karena itu bisa menyenangkan hatinya.

Meluangkan waktu untuk merespons orang tua yang berusaha mengajak bicara adalah perbuatan yang mulia. Tindakan ini memang sangat sederhana, tetapi bisa memberikan arti besar bagi mereka. Terima kasih telah bersedia mengerjakan kebaikan. Semoga Tuhan memudahkan hari-harimu, ya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *