BERITA UNIK

Perempuan Berdaya: 3 Wanita Viking Perkasa dalam Legenda

Perempuan Berdaya: 3 Wanita Viking Perkasa dalam Legenda

Perempuan Berdaya: 3 Wanita Viking Perkasa dalam Legenda

KORANPALAPA, Perempuan Berdaya: 3 Wanita Viking Perkasa dalam Legenda. Cerita tentang wanita Viking telah menjadi perdebatan panjang antarsejarawan selama berabad-abad, terpecah antara yang meyakini itu mitos atau jejak sejarah.

Bangsa Viking yang terkenal perkasa ketahui adalah orang-orang dari Skandinavia yang melakukan perjalanan laut panjang untuk menjelajah ke Inggris, Eropa, Rusia, pulau-pulau Atlantik Utara, dan Amerika Utara, sekitar 800-1100 M.

Pada 2014, keberadaan soal wanita Viking terungkap, setelah terbitkan analisis DNA wanita dalam kuburan Viking di Swedia yang berasal dari abad ke-10.

Wanita itu berusia lebih dari 30 tahun, yang tingginya sekitar 1,6 meter.

Bersama dengan DNA itu di temukan pula pedang, panah yang menembus baju besi, pisau perang, kapak, tombak, dan dua perisai, yang menunjukkan bahwa kerangka itu adalah seorang petarung.

Lalu, siapakah para prajurit wanita Viking dan bagaimana sejarah mencatat mereka? Berikut kisah beberapa wanita Viking.

Lagertha

Lagertha mungkin yang paling terkenal dari semua prajurit wanita Viking dalam saga Norse. Dan paling terkenal sebagai istri Ragnar Lothbrok.

Kisahnya abadi dalam catatan sejarawan Denmark Saxo. Mulai ketika raja Swedia, Fro, menginvasi Norwegia.

Setelah membunuh raja Norwegia, kakek Ragnar, Fro mempekerjakan para perempuan dari keluarga mendiang raja di rumah bordil.

Mendengar penghinaan terhadap keluarganya itu, Ragnar membentuk pasukan untuk membalas pembunuhan kakeknya.

Banyak dari mereka yang berperang bersamanya adalah wanita yang di perintahkan Frø untuk dilecehkan.

Sosok yang memimpin barisan wanita adalah Lagertha, yang begitu sengit dalam pertempuran, sehingga membuat semua orang yang menyaksikan menjadi takjub.

Meskipun mengenakan pakaian pria, rambut pirang panjang Lagertha terurai dan jatuh ke punggungnya, menunjukkan bahwa dia sebenarnya adalah seorang wanita.

Lagertha berperan penting dalam mengalahkan Fro. Keterampilan dan keberanian perangnya tak tertandingi.

Karena kagum akan kehebatan dan keberaniannya, Ragnar mendapati dirinya sepenuhnya terpikat dengan Largertha.

Saat Ragnar ingin menjadikan Largertha istrinya, Largertha tampak tidak terlalu tertarik untuk menikah.

Untuk mendapatkan Largertha, Ragnar harus mengahadapi beruang dan anjing pemburu di rumahnya. Ragnar berhasil setelah menombak beruang dan mencekik anjing itu.

Asmara pasangan Ragnar dan Largertha tidak bahagia selamanya, meski telah mereka karunia seorang putra dan dua putri.

Ragnar menceraikan Lagertha. Ragnar kembali ke Denmark dan Lagertha di Norwegia.

Baca juga : 3 Fakta Yuri Tolochko,Binaragawan Yang Nikahi Boneka Seks

Namun keduanya masih sama-sama saling membantu dalam pertempuran.

Saat perang saudara berkecamuk, Ragnar meminta dukungan Norwegia. Lagertha tidak hanya memasok 120 kapal untuk membantu mantan suaminya, tetapi karena keadaan tampak suram bagi Ragnar, Lagertha turun tangan. Tindakan cepatnya mengubah keadaan.

Setelah kembali ke Norwegia dari perang yang baru saja dia menangkan hampir sendirian, Lagertha bertengkar dengan suami keduanya.

Pertengkaran itu membuahkan keputusan bahwa ia berpikir hidupnya akan jauh lebih mudah, jika dia memerintah seluruh Norwegia sendirian.

Wanita Viking itu menikam suaminya sampai mati dengan ujung tombak yang sembunyikan di bajunya dan merebut tanah dan gelarnya.

Sigrid the Haughty

Sigrid the Haughty adalah janda dari raja Swedia Eric the Victorious, dengan mewarisi sejumlah besar tanah dan kekuasaan dari almarhum suaminya.

Saat putranya naik tahta, Sigrid mulai menerima tawaran pernikahan dari para calon pelamar. Namun, ia sadar bahwa mereka hanya mengincar harta warisan dari pada dirinya.

Sigrid telah mengirim pesan tegas kepada para calon pelamarnya untuk berpikir dua kali.

Pelamar pertamanya adalah saudara angkatnya, Harald.

Dalam upaya untuk menghentikan rencana berburu harta dalam kedok pernikahan, ia meminta Harald dan calon pelamar lainnya, yaitu Vissavald dari Gardarik, di bakar sampai mati.

Untuk memastikan bahwa berita tentang pandangannya terhadap pelamar baru akan diketahui secara luas, ia mengeksekusi kedua pria itu di tengah aula besar setelah pesta besar.

Tindakannya itulah yang membuatnya diberi julukan Sigrid the Haughty.

Pembunuhan Harald dan Vissavald tidak mengakhiri lamaran berikutnya untuk Sigrid.

Olaf Tryggvasson, Raja Norwegia adalah pelamar selanjutnya, entah tidak mengetahui kisah Sigrid atau sekadar sombong.

Olaf ingin menikahi Sigrid dengan mendesaknya masuk Kristen. Sigrid menolak, menyatakan bahwa dia tidak akan menerima agama yang tidak dianut oleh nenek moyangnya.

Diceritakan, saat mendengar itu Olaf mememukul Sigrid dengan sarung tangan. Sigrid menanggapi Olaf dengan tenang, dan hanya menasihatinya bahwa “ini suatu hari akan menjadi penyebab kematianmu”.

Baca juga : Trailer Terbaru Eternals Beri Bocorkan Kostum dan Kisah Para Jagoan

Sigrid kemudian melakukan yang terbaik untuk menghancurkannya, seperti sebuah pepatah bahwa “neraka tidak memiliki amarah seperti wanita yang dicemooh”.

Menyimpan dendam, Sigrid mengambil langkah menikahi Svein Forkbeard, saingan bebuyutan Olaf, sembari ia membentuk koalisi dengan raja-raja Norwegia dan Denmark.

Kemudian diceritakan bahwa Forkbeard telah memaksa saudara perempuannya, Tyri, menikah dengan ayah istri pertamanya.

Merasa kecewa pada pernikahan paksa tersebut, Tyri kabur dan menikahi Olaf sebagai gantinya.

Hal itu membangunkan kebencian Svien dan Sigrid yang telah lama berkonflik dengan Olaf. Tidak lama kemudian ketegangan merebak dan terjadilah perang habis-habisan.

Diyakini itu adalah pertempuran laut terbesar dalam sejarah Viking, yang menentukan masa depan Norwegia.

Setelah disergap di laut oleh Raja Denmark, Raja Swedia, dan Jarl Norwegia, Olaf terdesak dan akhirnya melemparkan tubuhnya ke laut.

Freydis Eriksdotter

Freydís Eiríksdóttir adalah putri Erik the Red, penjelajah Viking terkenal dan pendiri pemukiman pertama di Greenland.

Freydís telah menyaksikan saudaranya mendapatkan penemuannya di Vinland (sekarang timur laut Amerika), Freydís memutuskan untuk mencari manfaat dari dunia baru dan bergabung dengan sebuah ekspedisi.

Setelah selamat dari perjalanan melintasi Atlantik, Freydís dan sesama Viking menghadapi sedikit perlawanan dari penduduk asli yang di luar dugaan.

Ketika orang-orang di sekitar Freydís mulai mengambil alih dengan cara yang sedikit tidak terduga.

Baru saja selamat dari penyeberangan Atlantik yang berbahaya, para Viking mendirikan kemah.

Saat mereka ingin menetap, Viking diserang oleh penduduk asli. Sayangnya untuk Viking, kali ini para penyerang menggunakan persenjataan jarak jauh yang belum pernah mereka hadapi sebelumnya, membuat para Viking menjadi panik.

Mereka menghadapi perlawanan dengan senjata seperti umban dan ketapel. Orang-orang di sekitar Freydís mulai melarikan diri dalam kebingungan.

Saat melihat kepanikan di sekelilingnya, Freydís yang saat itu hamil 8 bulan berteriak.

“Mengapa kalian melarikan diri dari makhluk itu, pria gagah seperti kalian, ketika, menurutku mungkin, kalian mungkin membantai mereka seperti banyak ternak? Biarkan aku punya senjata, aku tahu aku bisa bertarung lebih baik dari kalian semua.”

Freydís kemudian mengambil pedang dari seorang rekan yang jatuh dan melanjutkan untuk melakukan sesuatu yang akan mengejutkan semua orang dalam pertempuran itu.

Merobek sebagian pakaian atasnya dan memperlihatkan salah satu payudaranya yang telanjang, Freyd memekik sambil dengan marah memukuli tinjunya di dadanya.

Entah karena kebingungan atau ketakutan belaka, seruan perang wanita Viking itu sudah cukup untuk mengumpulkan kembali orang-orang di sekitarnya dan mengirim penduduk asli yang menyerang menjadi mundur dengan tergesa-gesa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *