BERITA KESEHATAN BERITA UNIK

Manfaat Daun Pepaya, Si Pahit yang Kerap Dijadikan Obat

Manfaat Daun Pepaya, Si Pahit yang Kerap Dijadikan Obat

Manfaat Daun Pepaya, Si Pahit yang Kerap Dijadikan Obat

KORANPALAPA, Manfaat Daun Pepaya, Si Pahit yang Kerap Dijadikan Obat. Daun pepaya biasa dikonsumsi untuk sayur dan lalapan. Meski pahit, ternyata daun pepaya memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.

Beberapa uji coba menunjukkan daun pepaya mengandung senyawa yang memiliki potensi farmakologi atau pengobatan.

Meskipun penelitian tentang potensi tersebut masih belum masif, banyak olahan daun pepaya sering digunakan untuk mengobati penyakit dan meningkatkan kesehatan.

Baca juga : Manfaat Air Kelapa yang Baik untuk Kesehatan Tubuh

Olahan tersebut seperti misalnya teh, ekstrak, tablet, dan jus.

Berikut 7 manfaat daun pepaya:

Dapat Mengobati Gejala Demam Berdarah

Salah satu khasiat paling menonjol dari daun pepaya adalah potensinya untuk mengobati gejala tertentu yang berhubungan dengan demam berdarah.

Demam berdarah merupakan virus yang ditularkan oleh nyamuk yang dapat ditularkan ke manusia dan menyebabkan gejala mirip flu, seperti demam, kelelahan, sakit kepala, mual, muntah, dan ruam kulit.

Kasus yang parah juga dapat menyebabkan penurunan kadar trombosit dalam darah. Kadar trombosit yang rendah dapat berkontribusi pada peningkatan risiko perdarahan dan berpotensi fatal jika tidak ditangani.

Mengontrol Darah Tinggi

Daun pepaya sering digunakan dalam pengobatan tradisional Meksiko sebagai terapi alami untuk mengobati diabetes dan mengontrol darah tinggi.

Studi pada tikus telah menemukan ekstrak daun pepaya memiliki efek antioksidan dan penurun darah tinggi. Hal ini dikaitkan dengan kemampuan daun pepaya untuk melindungi sel penghasil insulin di pankreas dari kerusakan dan kematian dini.

Namun, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa efek yang sama atau serupa dapat terjadi pada manusia.

Diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan apakah daun pepaya dapat digunakan untuk membantu mengontrol darah tinggi pada manusia.

Tiga penelitian pada manusia yang melibatkan beberapa ratus orang yang mengalami demam berdarah menemukan bahwa ekstrak daun pepaya secara signifikan meningkatkan kadar trombosit darah.

Terlebih lagi, terapi daun pepaya hanya memiliki sedikit efek samping dan ternyata jauh lebih hemat biaya daripada pengobatan konvensional.

Atasi Gejala Pencernaan

Teh dan ekstrak daun pepaya kerap digunakan sebagai terapi alternatif untuk meredakan gejala pencernaan seperti gas, kembung, dan mulas.

Daun pepaya mengandung serat – nutrisi yang mendukung fungsi pencernaan yang sehat – dan senyawa unik yang disebut papain.

Papain terkenal karena kemampuannya memecah protein besar menjadi protein dan asam amino yang lebih kecil dan mudah dicerna. Itu bahkan digunakan sebagai pelunak daging dalam praktik kuliner.

Satu studi menemukan bahwa penggunaan tambahan bubuk papain yang bersumber dari buah pepaya mengurangi gejala pencernaan negatif, termasuk sembelit dan mulas, pada orang dengan sindrom iritasi usus besar.

Tidak ada penelitian ilmiah yang secara khusus mengevaluasi kemampuan daun pepaya untuk mengobati gangguan pencernaan yang serupa.

Sebagian besar bukti yang mendukung penggunaannya untuk tujuan ini terbatas pada laporan anekdot, dan tidak ada jaminan akan meningkatkan fungsi pencernaan Anda dengan cara apa pun.

Namun papain dapat memberikan efek pada ibu hamil yakni keracunan yang berimbas keguguran. Enzim itu juga akan berefek menimbulkan alergi pada beberapa orang.

Antiinflamasi

Berbagai olahan daun pepaya sering digunakan untuk menyembuhkan berbagai macam kondisi peradangan internal dan eksternal, termasuk ruam kulit, nyeri otot, dan nyeri sendi.

Daun pepaya mengandung berbagai nutrisi dan senyawa tumbuhan dengan potensi manfaat anti inflamasi, seperti papain, flavonoid, dan vitamin E.

Satu studi menemukan bahwa ekstrak daun pepaya secara signifikan mengurangi peradangan dan pembengkakan pada kaki tikus yang menderita radang sendi.

Namun, tidak ada penelitian manusia yang mengkonfirmasi hasil ini. Dengan demikian, hingga saat ini, bukti ilmiah belum cukup untuk menentukan apakah daun pepaya dapat mengobati peradangan akut atau kronis pada manusia.

Menumbuhkan Rambut

Masker dan jus daun pepaya sering digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan rambut dan kesehatan kulit kepala. Namun bukti yang mendukung kemanjurannya untuk tujuan ini sangat terbatas.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tingkat stres oksidatif yang tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan kerontokan rambut. Makan makanan kaya antioksidan dapat membantu meringankan stres oksidatif dan kemudian meningkatkan pertumbuhan rambut.

Daun pepaya mengandung beberapa senyawa dengan sifat antioksidan, seperti flavonoid dan vitamin E.

Para pendukung penggunaan daun pepaya untuk meningkatkan pertumbuhan rambut sering kali menyebutkan bahwa daun pepaya kaya akan antioksidan. Namun, tidak ada bukti signifikan bahwa aplikasi topikal daun pepaya dapat bermanfaat bagi proses pertumbuhan rambut.

Jenis ketombe tertentu disebabkan oleh pertumbuhan berlebih jamur yang disebut Malassezia, yang dapat menghambat pertumbuhan rambut.

Daun pepaya telah menunjukkan sifat antijamur dalam penelitian sehingga sering dianggap mendukung kesehatan rambut dan kulit kepala dengan menghambat pertumbuhan jamur penyebab ketombe.

Namun, belum ada pengujian khusus.

Dapat Meningkatkan Kesehatan Kulit

Daun pepaya sering dikonsumsi langsung atau dioleskan sebagai cara untuk menjaga kulit lembut, bersih, dan tampak awet muda.

Enzim pelarut protein dalam daun pepaya yang disebut papain dapat digunakan secara topikal sebagai exfoliant untuk mengangkat sel kulit mati dan berpotensi mengurangi terjadinya pori-pori yang tersumbat, rambut yang tumbuh ke dalam, dan jerawat.

Selain itu, enzim daun pepaya telah digunakan untuk mempercepat penyembuhan luka.

Antikanker

Daun pepaya telah digunakan dalam praktek pengobatan tradisional untuk mencegah dan mengobati jenis kanker tertentu. Namun diperlukan penelitian khusus.

Ekstrak daun pepaya telah menunjukkan kemampuan yang kuat untuk menghambat pertumbuhan sel kanker prostat dan payudara dalam penelitian, tetapi baik percobaan pada hewan maupun manusia tidak mereplikasi hasil ini.

Meskipun mengonsumsi daun pepaya dan makanan kaya antioksidan lainnya dapat berperan dalam pencegahan kanker, mereka belum terbukti memiliki kemampuan penyembuhan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *