BERITA KESEHATAN BERITA UNIK

Fungsi Protein, yang Bikin Kamu Rajin Makan Buah dan Sayur

Fungsi Protein, yang Bikin Kamu Rajin Makan Buah dan Sayur

Fungsi Protein, yang Bikin Kamu Rajin Makan Buah dan Sayur

KORANPALAPA, Fungsi Protein, yang Bikin Kamu Rajin Makan Buah dan Sayur. Fungsi protein mungkin secara umum telah diketahui sebagian besar masyarakat Indonesia. Sayangnya, mengetahui fungsi protein tidak lantas mengubah pola makan menjadi lebih baik.

Padahal protein sangat mudah diperoleh dalam hidangan sehari-hari. Misalnya buah, sayur, ikan, daging, dan susu serta produk turunannya. Protein bahkan bisa menjadi sumber energi selain karbohidrat.

Sekadar mengingatkan, mungkin tak ada salahnya membaca kembali fungsi protein bagi tubuh. Semoga selanjutnya tidak lagi malas makan buah, sayur, dan makanan lain yang bergizi.

Berikut sembilan fungsi protein bagi tubuh:

  1. Untuk pertumbuhan dan perbaikan tubuh

Tubuh perlu protein untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan. Dalam kondisi normal, jumlah protein yang digunakan tubuh sama dengan yang dibuat.

Namun pada kondisi tertentu, jumlah protein yang digunakan lebih banyak daripada yang dibuat. Misal saat sedang sakit, hamil, dan menyusui. Orang yang sedang terluka, berusia lanjut, dan atlet biasanya membutuhkan protein lebih banyak.

  1. Diperlukan dalam reaksi biokimia

Protein menyusun enzim yang terlibat di berbagai reaksi biokimia dalam sel tubuh. Reaksi biokimia inilah yang memungkinkan tubuh bisa berfungsi dengan baik.

Beberapa fungsi tubuh yang bergantung pada enzim adalah pencernaan, produksi energi, pembekuan darah, dan kontraksi otot. Kekurangan protein berdampak pada produksi enzim yang pada akhirnya berisiko mengganggu fungsi tubuh.

  1. Berperan sebagai pembawa pesan

Beberapa jenis protein adalah komponen hormon yang berperan sebagai pembawa pesan kimia dalam tubuh. Hormon memungkinkan terjadi komunikasi yang baik antar sel, jaringan, dan organ.

Hormon dibuat dan dihasilkan kelenjar endokrin yang diedarkan ke seluruh tubuh lewat darah. Kekurangan hormon menyulitkan komunikasi yang pada akhirnya mengganggu fungsi dan perkembangan tubuh.

  1. Memberi struktur pada organ

Protein jenis tertentu mengandung serat sehingga bisa memberi bentuk yang jelas dan tegas pada sel atau jaringan. Jenis protein ini adalah keratin, kolagen, dan elastin yang menentukan bentuk tubuh.

Keratin ditemukan pada kulit, rambut, dan kuku sedangkan kolagen adalah penyusun tulang, otot, serta ligamen. Elastin lebih fleksibel daripada kolagen yang memungkinkan organ kembali ke bentuk semula.

Baca juga : Jangan Pernah Sepelekan 8 Penyebab Nyeri Menusuk di Mata

Beberapa contoh organ yang tersusun atas elastin adalah rahim, paru-paru, dan pembuluh darah arteri. Rahim mampu kembali ke bentuk awal usai proses hamil dan melahirkan.

  1. Memelihara tingkat keasaman dalam tubuh

Protein berperan penting dalam mengatur konsentrasi asam, basa, dan cairan tubuh lainnya. Tubuh memerlukan tingkat keasaman yang konstan dan sesuai kebutuhan tiap saat.

Sedikit perubahan tingkat keasaman bisa berbahaya bagi tubuh hingga berisiko menimbulkan kematian. Misal hemoglobin yang menyusun sel darah merah pada tubuh. Hemoglobin hanya perlu sedikit asam untuk memelihara tingkat keasaman dalam tubuh.

Terlalu banyak asam berisiko mengganggu fungsi hemoglobin untuk memproduksi sel darah merah. Tingkat keasaman yang terlalu tinggi juga berisiko mengganggu fungsi dan transportasi darah ke seluruh tubuh.

  1. Menyeimbangkan cairan

Fungsi protein lainnya adalah mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh tiap saat. Protein dengan fungsi ini adalah albumin dan globulin yang bekerja dengan menarik atau melepaskan air.

Jika tidak mengkonsumsi cukup protein, kadar albumin dan globulin sangat rendah di dalam tubuh. Akibatnya protein tidak bisa menahan darah tetap berada di antara sel tubuh.

Baca juga : 15 Manfaat Buah Markisa Kuning Bagi Kesehatan, Baik untuk Diet

Dengan darah yang absen, cairan dipaksa masuk untuk mengisi ruang antar sel. Semakin banyak cairan yang masuk, maka risiko terjadinya pembengkakan atau edema makin besar.

Pembengkakan di daerah perut atau biasa disebut kwashiorkor adalah penanda terjadinya malnutrisi dalam konsumsi sehari-hari. Kwashiorkor jika tubuh cukup mengkonsumsi kalori namun kekurangan protein.

  1. Meningkatkan imun tubuh

Protein membantu membentuk immunoglobulin atau antibodi untuk melawan infeksi bakteri atau virus di dalam tubuh. Antibodi akan menandai (tag) bakteri atau virus sebelum dieliminasi.

Jika sudah berhasil mengeliminasi sumber infeksi, tubuh akan mengingat dan memproduksi antibodi serupa. Sistem ini memungkinkan tubuh merespon dengan cepat bila ada sumber infeksi dengan antibodi yang tepat.

  1. Menyimpan dan memindahkan nutrisi

Protein mampu membawa berbagai jenis nutrisi dan substansi melalui aliran darah ke dalam, luar, atau antar sel. Misal protein hemoglobin membawa oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh.

Fungsi protein lainnya adalah menyimpan aneka jenis nutrisi yang berguna bagi tubuh. Misal, protein ferritin yang menyimpan besi serta casein dalam susu yang membantu pertumbuhan bayi dan anak.

  1. Menyediakan energi

Protein mengandung empat kalori per gram sehingga mampu menyediakan energi bagi tubuh. Kandungan kalori dalam protein sama dengan yang disediakan karbohidrat.

Tubuh lebih dulu menggunakan lemak dan karbohirat sebagai sumber energi, sedangkan protein berada di urutan terakhir. Protein akan digunakan untuk penyusun enzim, hormon, dan komponen lain baru kemudian digunakan sebagai sumber energi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *