Uncategorized

Tak Cuma Insomnia, ini 8 Jenis Gangguan Tidur yang Bisa Pengaruhi Kesehatan

Tak Cuma Insomnia, ini 8 Jenis Gangguan Tidur yang Bisa Pengaruhi Kesehatan

KORANPALAPA – Tak Cuma Insomnia, ini 8 Jenis Gangguan Tidur yang Bisa Pengaruhi Kesehatan. Gangguan tidur merupakan masalah yang biasa terdapat pada siapa saja. Kondisi ini bisa memengaruhi kemampuan tidur yang nyenyak dan teratur. Gangguan tidur bisa terjadi oleh masalah kesehatan atau stres.

Kondisi ini membuat seseorang kesulitan tidur di malam hari. Namun, selain insomnia, ada banyak jenis gangguan tidur yang bisa dialami seseorang.

Bergantung pada jenis gangguan tidur, orang mungkin mengalami kesulitan tidur dan merasa sangat lelah sepanjang hari. Gangguan tidur dapat memengaruhi kesehatan, kesejahteraan, dan kualitas hidup secara keseluruhan. Maka dari itu, gangguan tidur harus mendapat penanganan yang tepat.

Berikut jenis gangguan tidur yang tak boleh diabaikan, dirangkum PokerDominoOnlineTerbaik dari berbagai sumber, Selasa (19/1/2021).

Insomnia

Gangguan Tidur ini adalah gangguan tidur yang bisa membuat seseorang kesulitan untuk tidur, sulit untuk tetap tertidur, atau menyebabkan seseorang bangun terlalu pagi dan tidak dapat kembali tidur. Insomnia akut berlangsung dari 1 malam hingga beberapa minggu. Gangguan ini bersifat kronis bila terjadi minimal 3 malam dalam seminggu selama 3 bulan atau lebih.

Hipersomnia

Tak Cuma Insomnia

Hipersomnia adalah kondisi di mana seseorang merasa kantuk berlebihan di siang hari. Ini dapat terjadi bahkan setelah tidur yang lama.

Hipersomnia bisa menjadi kondisi primer atau kondisi sekunder. Orang dengan hipersomnia mengalami kesulitan untuk bekerja di siang hari karena mereka sering merasa lelah, yang dapat memengaruhi konsentrasi dan tingkat energi.

Parasomnia

Tak Cuma Insomnia

Parasomnia merupakan jenis gangguan tidur yang menyebabkan gerakan tidak normal selama tidur. Gerakan ini seperti tidur berjalan, berbicara saat tidur, mimpi buruk, menggemeretakkan gigi, mengigau, hingga mengompol.

Ada banyak kemungkinan penyebab parasomnia. Gangguan tersebut mungkin terkait dengan beberapa pemicu, termasuk stres, kecemasan, depresi, pengobatan, jadwal tidur tidak teratur, atau gangguan tidur lainnya.

Sleep apnea

Gambar Ilustrasi Wanita yang Mengalami Insomnia / Kesulitan Tidur di Malam Hari

Sleep apnea merupakan gangguan tidur yang menyebabkan kesulitan atau bahkan berhenti bernapas saat tidur. Ini merupakan kondisi medis serius yang bisa menyebabkan tubuh tidak mendapat oksigen yang cukup.

Ada dua jenis sleep apnea, obstruktif dan sentral. Sleep apnea obstruktif terjadi ketika aliran udara berhenti karena ruang jalan napas terhalang atau terlalu sempit. Sementara sleep apnea sentral terjadi karena ada masalah dalam hubungan antara otak dan otot yang mengontrol napas.

Sindrom kaki gelisah (Restless leg syndrome)

Restless leg syndrome (RLS) adalah keinginan yang sangat besar untuk menggerakkan kaki. Dorongan ini terkadang disertai dengan sensasi kesemutan di kaki. Meskipun gejala ini dapat terjadi pada siang hari, paling sering terjadi pada malam hari.

RLS sering dikaitkan dengan kondisi kesehatan tertentu, termasuk attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) dan penyakit Parkinson, namun penyebab pastinya tidak selalu diketahui. Perhatian paling serius bagi penderita RLS adalah gangguan tidur, menyebabkan kantuk di siang hari dan kelelahan.

Narcolepsy

Narkolepsi ditandai dengan “serangan tidur” yang terjadi saat terjaga. Kondisi ini membuat seseorang merasa sangat lelah dan tertidur tanpa peringatan. Gangguan tersebut juga dapat menyebabkan kelumpuhan tidur, yang mungkin membuat seseorang secara fisik tidak dapat bergerak segera setelah bangun tidur.

Jet lag

Jenis gangguan tidur ini adalah gangguan tidur sementara yang dapat memengaruhi siapa saja yang melakukan perjalanan cepat melintasi zona waktu yang berbeda. Kondisi fisiologis yang diakibatkan oleh gangguan pada ritme sirkadian tubuh, yang juga dikenal sebagai jam tubuh. Jet lag dapat menyebabkan sakit kepala, insomnia, dan perubahan suasana hati.

Tidur berjalan

Tidur berjalan atau somnambulisme menyebabkan seseorang berjalan saat dalam keadaan tidur. Kondisi ini sering terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa. Jalan dalam tidur biasanya terjadi di awal malam – sering kali satu hingga dua jam setelah tertidur. Tidur berjalan termasuk bagian dari parasomnia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *