BERITA VIRAL Uncategorized

Sok Jagoan Jadi Penendang Terakhir, Mbappe Malah Jadi Pembawa Sial Bagi Prancis

PALAPA POKER – Entah karena merasa sebagai superstar atau bagaimana, Kylian Mbappe yang berusia 22 tahun memilih untuk menjadi penendang terakhir bagi negaranya dan itu terbukti menjadi boomerang bagi Prancis.

Prancis yang merupakan unggulan utama di Euro 2020 ini secara mengejutkan harus tersingkir dibabak 16 besar dari Swiss dalam pertandingan di National Arena, Bukares pada Selesa (29/6) dini hari Wib.

Padahal Les Blues sempat Unggul 3-1 hingga menit ke-80 ketika brace Karim Benzema dan gol jarak jauh Paul Pogba berhasil membalas gol pembuka pertandingan yang di cetak oleh haris Seferovic dibabak pertama.

BACA JUGA : 5 PECUNDANG DI EURO 2020/2021 : DIDOMINASI PEMAIN JUVENTUS

Namun gol kedua Haris Seferovic menit ke-81 dan gol pemain pengganti mario Gavranovic di menit ke-90 akhirnya memaksa pertandingan harus berlanjut ke babak tambahan,sebelum akhirnya laga harus dilanjutkan ke babak adu penalti karena tidak ada gol tambahan tercipta.

Dibabak tos-tosan ini, semua pemain Swiss Mario Gavranovic,Fabian Schar, Manuel Akanji, Ruben Vargas, dan Admir Mehmedi berhasil menjalankan tugasnya dengan baik, begitu pula empat eksekutor pertama Prancis yaitu Paul Pogba, Olivier Giroud, marcus Thuram, dan Presnel Kimpembe.

Kylian Mbappe kemudian maju sebagai eksekutor terakhir dari 10 eksekutor utama di adu penaltinya berhasil dibaca oleh Yann Sommer yang akhirnya berhasil memberi kemenangan dramatis bagi Swiss.

Padahal secara pertandingan, Penyerang Paris Saint Germain itu menujukkan bahwa dia belum layak untuk menjadi penendang terakhir karena secara mental dia tampak tidak siap. Selama 120 menit pertandingan, Pemain muda berusia 22 tahun itu tampak frustasi dan kurang ketajaman.

Sok Jagoan Jadi Penendang Terakhir, Mbappe Malah Jadi Pembawa Sial Bagi Prancis

Di sepanjang pertandingan, Kylian Mbappe gagal mencatatkan satu pun tembakan tepat sasaran kendati dia bermain penuh di 120 menit tersebut, dengan pergerakan dan serangannya mudah dimatikan para pemain bertahan Swiss.

Difavoritkan sebagai salah satu pesaing top skor di EURO 2020 ini, penyerang PSG yang kontraknya berakhir pada 2020 tersebut, nyatanya gagal mencetak satu pun gol di turnament musim panas ini, dan hanya mengemas satu assist.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *