Uncategorized

Perbedaan Narkotika Dan Psikotropika Sebabkan Kecanduan

5 Perbedaan Narkotika dan Psikotropika, Sama-sama Sebabkan Kecanduan
Perbedaan Narkotika dan Psikotropika Sebabkan Kecanduan

PKVSLOT Perbedaan Narkotika dan Psikotropika Sebabkan Kecanduan Narkotika dan psikotropika merupakan zat yang bisa di gunakan sebagai pengobatan untuk berbagai kondisi pasien seperti nyeri berat, pasien operasi, pasien kejang, pasien gangguan mental, pasien dengan cemas berlebih, dan banyak lagi manfaatnya. Akan tetapi, manfaat ini juga beriringan dengan kerugian yang di akibatkan oleh kedua obat ini. Penggunaannya akan aman jika di gunakan dengan pengawasan dokter dan apoteker.

Narkotika dan psikotropika kerap menjadi berita utama terkait penyalahgunaan dan kecanduan obat. Keduanya sering di anggap sama karena sama-sama menyebabkan kecanduan. Padahal, keduanya berbeda. Simak uraian tentang perbedaan antara narkotika dan psikotropika di bawah ini.

1. Pengertian

Di lihat dari pengertiannya, narkotika atau narkoba merupakan zat yang bisa menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaram, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Beda halnya dengan psikotropika, yang merupakan zat psikoaktif yang memengaruhi secara selektif susunan saraf pusat sehingga menyebabkan perubahan aktivitas mental, perilaku, dan menimbulan kecanduan bagi pemakainya.

Dari pengertiannya, baik narkotika maupun psikotropika menyebabkan kecanduan, karenanya penggunaan keduanya harus dengan pemantauan ketat dokter dan apoteker jika di gunakan untuk pengobatan. Apabila di gunakan tanpa resep dokter dan di salagunakan bukan untuk terapi penyakit, efek negatifnya lebih banyak di banding manfaatnya.

2. Fungsi dalam dunia medis

Narkotika golongan 2 dan 3 biasanya di gunakan dalam pengobatan untuk nyeri sedang hingga nyeri berat. Selain itu, narkotika golongan ini juga di gunakan untuk anestesi sebelum operasi.

Narkotika golongan 1 hanya di gunakan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak di gunakan dalam terapi karena sangat berbahaya dan berpotensi sangat tinggi menyebabkan ketergantungan.

3. Apakah bisa di beli tanpa resep dokter?

Narkotika dan psiotropika termasuk obat yang pengawasannya sangat ketat dan tidak boleh dibeli atau diberikan tanpa resep dokter dan tanpa sepengetahuan dokter. Tiba-tiba membelinya di apotek tanpa resep tentu tidak diperbolehkan.

Biasanya kedua obat ini disimpan di lemari khusus dan hanya petugas farmasi tertentu (biasanya apoteker) yang dapat mengambilnya. Ini karena penggunaan setiap butir obat narkotika dan psikotropika harus dilaporkan ke dinas kesehatan.

4. Mekanisme kerja narkotika dan psikotropika

Narkotika, atau dalam dunia medis disebut analgetik opioid, bekerja dengan cara melibatkan agonisme pada reseptor muopioid, reseptor protein G coupled sehingga mengurangi transmisi nyeri pada sistem saraf. Akan tetapi, mekanisme kerja ini membuat efek lain seperti depresi pernapasan.

Berbeda dengan narkotika, psikotropika bekerja pada reseptor asam gamma aminobutirat (GABA) sehingga menghentikan kejang, mengurangi kecemasan berlebih, dan meningkatkan keinginan untuk tidur. Obat yang termasuk golongan psikotropika adalah obat golongan benzodiazepin dan barbiturat.

5. Efek yang terjadi jika disalahgunakan

Dampak dari kecanduan penyalahgunaan narkotika adalah sebagai berikut:

  • Menurunnya kesadaran bahkan sampai hilang ingatan, gejalanya biasanya berupa kebingungan dan gangguan koordinasi tubuh.
  • Memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit menular, seperti HIV, melalui penggunaan jarum suntik secara bergiliran.
  • Mendorong melakukan tindakan yang berbahaya karena berada di bawah pengaruh narkoba.
  • Meningkatnya keinginan untuk bunuh diri.
  • Menyebabkan dehidrasi karena terjadi ketidakseimbangan elektrolit.
  • Kerusakan otak secara permanen.
  • Dapat menyebabkan kematian, biasanya karena dosis tinggi sehingga tubuh tidak mampu menoleransinya. Gejalanya berupa kejang-kejang, mulut berbusa, dan bola mata mengarah ke atas.

Adapun dampak penyalagunaan psikotropika adalah sebagai berikut:

  • Halusinasi dan kebingungan.
  • Tidak sadarkan diri bahkan bisa menyebabkan kematian karena psikotropika menekan kerja sistem saraf pusat.
  • Depresi pernapasan.
  • Gangguan penglihatan.
  • Kehilangan keseimbangan dan kesulitan fokus.
  • Gangguan kognitif.
  • Kenaikan tekanan darah.

Walaupun sama-sama menyebabkan kecanduan dan ketergantungan, tetapi narkotika dan psikotropika memiliki fungsi yang berbeda dalam dunia medis. Penggunaan kedua obat ini dipantau ketat dan dilaporkan setiap bulan ke dinas kesehatan. Jadi, jangan menggunakannya tanpa pantauan dan resep dokter, ya!

PALAPAQQ

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *