Uncategorized

Manfaat Menggosok Lidah Bukan Cuma Usir Bau Mulut

5 Potensi Manfaat Menggosok Lidah, Bukan Cuma Usir Bau Mulut
Manfaat Menggosok Lidah Bukan Cuma Usir Bau Mulut

Website terbesar dan terpercaya Manfaat Menggosok Lidah Bukan Cuma Usir Bau Mulut Sikat gigi? Itu sudah biasa kamu lakukan dua kali sehari. Lalu, bagaimana dengan sikat lidah? Pasti banyak yang tidak ngeh! Setelah sikat gigi dan flossing, padahal tinggal pakai sikat lidah atau tongue scraper untuk membersihkan permukaan lidah.

Seperti flossing, menyikat lidah sering kali terlupakan. Padahal, menyikat lidah bisa bermanfaat untuk kesehatan. Bukan hanya mulut, melainkan tubuh juga. Yuk, di biasakan, inilah beberapa manfaat gosok lidah untuk kesehatan!

Meningkatkan kesehatan rongga mulut

Menurut data National Institutes of Health (NIH), rongga mulut kita d penuhi oleh setidaknya 700 spesies mikroorganisme. Sementara beberapa memang berguna, tetapi tidak sedikit mikroorganisme yang justru menyebabkan kerusakan di rongga mulut.

Sikat gigi dan flossing bisa membersihkan mikroorganisme merugikan ini. Akan tetapi, mikroorganisme yang buruk tersebut juga bisa menumpuk di lidah. Tidak cukup dengan sikat gigi biasa, menggosok lidah dengan tongue scraper bisa jadi solusi.

Sebuah studi di Jepang yang di muat dalam jurnal BMC Oral Health pada 2014 menguji keampuhan gosok lidah di tambah rutinitas gosok gigi seperti biasa. Hasilnya, meski hanya d iuji selama tiga hari, menggosok lidah mengurangi jumlah mikroorganisme di lidah, sehingga meningkatkan kesehatan rongga mulut secara keseluruhan.

Meningkatkan indra perasa

Lidah terasa tidak keruan saat mencoba hidangan atau minuman? Gosok lidah bisa jadi solusi. Dil ansir Cleveland Clinic, menggosok permukaan lidah sama dengan merasakan makanan dengan indra perasa yang “baru nan segar”. Bukan cuma itu, lidah jadi lebih sensitif terhadap rasa.

Klaim ini sempat di buktikan dalam sebuah studi di Belgia pada tahun 2004. Membersihkan lidah di temukan meningkatkan kemampuan indra perasa, terutama saat merasakan rasa pahit dan asin. Selain itu, saat di ujikan, ternyata tongue scraper jauh lebih efektif dalam meningkatkan indra perasa di banding sikat gigi.

Meski menjanjikan, perlu di ingat, bahwa studi ini hanya mencakup sedikit partisipan. Oleh karena itu, perlu penelitian lebih lanjut untuk benar-benar mengonfirmasi manfaat ini.

Napas jadi lebih segar

Bukan cuma menjatuhkan rasa percaya diri, napas berbau tak sedap bisa jadi tanda rongga mulut yang tak terawat. Menurut Johns Hopkins Medicine, saat makanan menumpuk di gigi, sela gusi, hingga permukaan lidah, makanan bisa membusuk sehingga menimbulkan bau mulut tak sedap.

Sikat gigi dan flossing umumnya jadi solusi. Namun, beberapa mikroorganisme di lidah bisa berinteraksi dengan sisa makanan sehingga memicu senyawa sulfur yang berbau tak sedap. Oleh karena itu, menggosok lidah dengan tongue scraper bisa membantu.

Sebuah studi di Amerika Serikat pada tahun 2005 menguji klaim ini terhadap 60 partisipan dengan penyakit gusi dan gigi. Sebelum studi, sekitar 42 persen mengeluhkan napas berbau tak sedap. Setelah satu minggu menggosok lidah dua kali sehari, persentase tersebut turun ke 30 persen. Selain itu, jumlah mikroorganisme pun ikut turun.

Memijat organ dalam

Dalam praktik ayurweda, menggosok lidah disebut sebagai “Jihwa prakshalana”. Menurut Ayurvedic Institute, ayurweda percaya bahwa lidah adalah “peta” organ dalam, yang mencakup:

Sepertiga depan lidah: Paru-paru, hati, dada, dan leher.
Tengah lidah: Hati, limpa, perut, dan pankreas.
Sepertiga belakang lidah: Usus halus dan usus besar.
Jadi, jika ada penumpukan di daerah lidah tertentu, hal ini menandakan adanya racun dalam organ tersebut (contohnya, jika ada penumpukan kotoran di belakang lidah, berarti ada racun di usus halus dan usus besar). Dengan menggosok lidah, kamu bukan hanya menyingkirkan racun, melainkan memijat organ dalam tersebut.

Melancarkan saluran pencernaan

Selain memijat organ dalam dan menyingkirkan racun, ilmu ayurweda meyakini bahwa penumpukan di permukaan lidah menandakan masalah pencernaan. Masalah tersebut adalah bahwa pencernaan tak menyerap nutrisi secara optimal. Jadi, menggosok lidah bisa menyelesaikan masalah tersebut?

Sebuah studi di Jepang yang dimuat dalam Complementary Therapies in Medicine tahun 2018 menemukan dasar dari klaim tersebut. Melibatkan 57 partisipan yang menggosok lidahnya tiap pagi selama empat minggu, para partisipan tak lagi merasakan sembelit, tinja berbau tak sedap, dan/atau keletihan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *