Uncategorized

Warisan Chelsea yang Tak Pernah Padam, Kursi Panas Manajer

Kursi Panas Manajer Kepemilikan baru belum memberi dampak positif bagi Chelsea. Warisan dari pemilik lama, Roman Abramovich, masih terasa di Stamford Bridge, terutama dalam hal kursi panas manajer. Kursi manajer Chelsea sering menjadi komoditi panas sejak era Abramovich, dengan 15 manajer yang merasakan keganasannya. Jose Mourinho dan Guus Hiddink bahkan merasakannya dua kali. Kehadiran Todd Boehly tidak mengubah situasi ini. Kursi manajer Chelsea tetap panas, seperti yang di rasakan Mauricio Pochettino sekarang. Dia menjadi korban selanjutnya dari kursi panas tersebut.

1. Pochettino resmi di pecat Chelsea

Pada Rabu (22/5/2024), Chelsea mengumumkan kabar kurang sedap. Mereka resmi memutuskan pisah jalan dengan Mauricio Pochettino. Performa ‘Si Biru’ yang di anggap kurang greget jadi alasannya, meski mereka finis di peringkat enam klasemen akhir liga, lebih baik dari Manchester United yang berada di posisi delapan. Pochettino memimpin Chelsea dalam 51 laga di seluruh kompetisi musim ini, meraih 27 kemenangan, 10 imbang, dan 14 kali kalah.

Lini belakang Chelsea terlihat rapuh karena kecolongan 76 gol, tetapi lini depan mereka lumayan tajam dengan menceploskan 107 gol. Catatan ini lebih baik daripada milik Erik ten Hag di MU musim ini. Ten Hag tetap di pertahankan, meski hanya meraih 25 kemenangan, tujuh imbang, dan 19 kali kalah. Namun, akhirnya Pochettino jadi korban keganasan manajemen juga. PALAPAQQ

2. Graham Potter sempat jadi pesakitan

Sebelum Pochettino, ada Graham Potter yang juga sempat menjadi pesakitan di kursi panas manajer Chelsea. Dia datang pada 8 September 2022, menggantikan Thomas Tuchel, manajer pertama yang di pecat di era Boehly. Sialnya, kedatangan Potter tidak membuat Chelsea jadi lebih baik. Catatannya bersama Chelsea tidak terlalu impresif, dengan 31 kemenangan, 12 hasil imbang, dan 11 kekalahan dari 54 laga di semua ajang. Persentase kemenangan Potter hanya 38,71 persen. Akibatnya, pada April 2023, dia di pecat dan di gantikan Frank Lampard yang menjadi manajer sementara. PALAPAQQ

3. Tuchel jadi korban pertama Todd Boehly

Di era kepemimpinan Boehly, sudah ada satu nama yang menjadi korban di posisi manajer, yaitu Thomas Tuchel. Meski sempat membawa Chelsea juara Premier League, pria asal Jerman itu di pecat pada 7 September 2022. Pemecatan Tuchel ini tak lepas dari buruknya performa Chelsea di awal musim 2022/23. Pemecatan eks Paris Saint-Germain (PSG) dan Borussia Dortmund itu juga menandakan, kendati kepemimpinan berganti, kursi Chelsea masih . PALAPAQQ

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *