Uncategorized

Bahaya Mengintai akibat Kebanyakan Makan Telur

5 Bahaya yang Mengintai akibat Kebanyakan Makan Telur 
Bahaya Mengintai akibat Kebanyakan Makan Telur

Website terbesar dan terpercaya Bahaya Mengintai akibat Kebanyakan Makan Telur Telur, terutama telur ayam, merupakan makanan yang di konsumsi sejuta umat. Ini karena telur mudah di dapat, murah, bernutrisi, serta mudah diolah menjadi berbagai rupa makanan. Tak aneh bila telur ada dalam menu makan pagi, siang, dan malam. Meski menyehatkan, tetapi kebanyakan makan telur juga tidak di sarankan karena bahaya yang mengintai.

Berikut ini adalah beberapa risiko kesehatan yang bisa kamu alami bila mengonsumsi telur terlalu banyak.

Memengaruhi kadar kolesterol

Bila di konsumsi secara bijak dalam jumlah yang tidak berlebihan, telur terbukti mendatangkan banyak manfaat sehat, bahkan bisa membantu penanganan kolesterol. Akan tetapi, yang jadi masalah adalah konsumsinya yang terlalu banyak.

Ya, telur bisa bikin kolesterol naik bukanlah mitos. Sebutir telur berukuran besar mengandung 186 mg kolesterol, yang mana jumlah tersebut sudah lebih dari setengah rekomendasi, yaitu 300 mg. Kalau piring sarapanmu berisi dua telur, berarti asupan kolesterol harian sudah lebih dari batas rekomendasi.

Di lansir Mayo Clinic, bila ingin membatasi asupan kolesterol kamu bisa menggunakan putih telurnya saja. Putih telur tidak mengandung kolesterol, tetapi protein. Ingat, sumber tak cuma telur, tapi juga dari makanan lainnya seperti yoghurt, daging, keju, dan sebagainya.

Berisiko terhadap kesehatan jantung

Kolesterol jahat sering menyebabkan risiko yang berkaitan dengan penyakit jantung, dan pada kasus telur tidak berbeda. Bicara tentang kesehatan jantung, konsumsi kuning telur memang perlu d perhatikan.

Di lansir Eat This Not That!, pasien dengan risiko penyakit kardiovaskular harus membatasi asupan kuning telur. Umumnya, dokter merekomendasikan untuk berhenti makan kuning telur setelah pasien mengalami stroke atau serangan jantung (infark miokardial).

Ada beberapa studi yang menemukan bahwa konsumsi telur dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Misalnya, satu studi dalam The American Journal of Clinical Nutrition tahun 2016, diet phosphatidylcholine, yang berasal dari telur, terbukti memberikan efek negatif pada jantung. Satu lagi, studi dalam jurnal JAMA tahun 2019, menyebut bahwa konsumsi kolesterol atau telur yang lebih tinggi dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular dan kematian yang lebih tinggi.

Perut kembung

Bukan tak mungkin bila setelah makan banyak telur kamu mengalami masalah pencernaan, misalnya kembung, bergas, atau sakit perut. Akan tetapi, risiko ini nyata bila seseorang memiliki alergi makanan atau intoleransi yang tidak terdiagnosis.

Di lansir Healthline, gejala intoleransi telur bisa berupa sakit perut atau kembung, kram perut, diare, mual atau muntah, serta bisa juga sakit kepala. Gejala alergi biasanya akan di rasakan langsung setelah konsumsi telur, tetapi gejala intoleransi bisa muncul hingga beberapa jam atau hari setelah makan telur.

Lebih resistan terhadap insulin

Telur mengandung lemak alami, tetapi lemak alami tetaplah lemak. Terutama setelah d ikonsumsi berlebihan, lemak pada telur bisa punya efek nyata pada gula darah. Mereka dapat meningkatkan resistansi insulin, yang berarti gula dalam darah tidak d igunakan untuk energi seperti semestinya.

Sebagai akibatnya, pankreas akan memproduksi lebih banyak insulin dan kadar gula darah akan naik. Pada orang-orang dengan penyakit kardiovaskular atau di abetes tipe 2, sebaiknya kurangi dan batasi konsumsi telur.

Salah satu penyebab jerawat

Di lansir Well+Good, terlalu banyak makan telur mungkin bisa menyebabkan intoleransi terhadapnya, dan ini dapat menyebabkan respons inflamasi. Selain itu, telur non-organik bisa mengandung hormon, antibiotik, dan pestisida, yang mana semuanya juga dapat menyebabkan inflamasi atau peradangan.

Mengutip laman CLEARstem Skincare, ada beberapa mekanisme telur bisa memicu jerawat:

Protein yang ditemukan dalam putih telur (albumin) sangat sulit dicerna. Protein yang tidak dipecah dengan benar akan menyumbat sistem limfatik. Kamu terutama akan melihat pola peradangan ini di bagian tengah wajah, mulai di dekat area lubang hidung, turun ke pipi bagian dalam dan sampai ke dagu. Ini adalah jalur limfatik utama di wajah dan itulah sebabnya area ini cenderung meradang.
Telur mengandung progesteron yang merupakan salah satu hormon pemicu jerawat bagi banyak orang. Tubuh secara alami memproduksi progesteronnya sendiri, jadi tambahan hormon secara rutin dapat mengganggu tingkat alami hormon tersebut dalam tubuh.
Telur merupakan makanan yang kandungan biotinnya tinggi, satu butir sudah bisa memenuhi 20-30 persen rekomendasi harian. Sebetulnya jumlah tersebut tidak menyebabkan jerawat. Namun, bila seseorang juga mengonsumsi suplemen biotin, ini bisa memicu jerawat. Jadi, dosisnya memang perlu diperhatikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *