Uncategorized

6 Kerugian Jadi Orang Temperamen Relasi

6 Kerugian Jadi Orang Temperamen, Relasi Bakal Gak Harmonis
6 Kerugian Jadi Orang Temperamen Relasi

PalapaQQ Lounge 6 Kerugian Jadi Orang Temperamen Relasi Temperamen identik dengan perubahan mood yang terjadi secara cepat dan susah dikontrol. Seperti gampang marah, gampang sedih, atau gampang cemas. Perubahan emosi terjadi karena hal yang bersifat sepele. Bahkan tidak seharusnya di permasalahkan.

Tanpa sadar, kita sering bersikap temperamen. Tanpa berpikir panjang langsung menuruti tuntutan emosi sesaat. Terdapat kerugian jadi orang temperamen yang gak baik bagi hubungan relasi sosial dan kesehatan mental. Mari baca penjelasannya sampai selesai.

1. Kesulitan mengelola stres

Pengelolaan emosi harusnya di perhatikan dengan cermat. Seperti kemarahan, kesedihan, maupun kekecewaan. Karena emosi yang tidak stabil bisa mempengaruhi rutinitas sehari-hari. Jika terjadi secara berkelanjutan, banyak aktivitas penting terganggu.

Penjelasan di atas merupakan akibat buruk dari kamu yang memiliki sikap temperamen. Perubahan emosi yang berlangsung cepat bikin kamu kesulitan mengelola stres. Dirimu tidak bisa mengatasi tekanan dan tuntutan yang datang dari berbagai aspek kehidupan.

2. Sering bertindak anarkis

Tindakan anarkis selalu melibatkan kekerasan. Baik sikap kekerasan yang ditujukan kepada diri sendiri maupun orang lain. Tapi yang pasti, setiap tindakan anarkis menimbulkan kerugian. Tahukah kamu mengapa seseorang bisa bertindak anarkis?

Ini adalah dampak buruk dari sikap temperamen. Perubahan emosi yang terjadi secara cepat membuat kamu tidak bisa mengendalikan kemarahan. Tanpa sadar, gejolak emosi negatif sudah mengambil kendali sehingga tidak bisa memikirkan konsekuensi dari tindakan secara matang.

3. Relasi sosial tidak harmonis

Manusia tercipta sebagai makhluk sosial. Kenyataan ini tidak dapat kamu ingkari. Sudah keharusan bagi kita agar menempatkan diri dengan baik di lingkungan masyarakat. Relasi sosial yang terjalin harmonis turut mempengaruhi kenyamanan hidup.

Namun, kesalahan yang kerap dilakukan justru bersikap temperamen. Kamu tidak bisa mengendalikan emosi negatif yang menguasai diri. Akibatnya, kerap berkonflik hanya karena permasalahan sepele. Relasi sosial dengan orang sekitar terjalin tidak harmonis, merupakan salah satu kerugian jadi orang temperamen.

4. Cenderung gegabah dalam membuat keputusan

Keputusan yang kamu ambil turut mempengaruhi hari esok. Oleh sebab itu, harus mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan matang. Jangan sampai kamu menuruti tuntutan emosi sesaat. Sikap demikian bisa menimbulkan penyesalan berlarut-larut.

Menjadi sosok temperamen, apakah kamu siap menanggung sejumlah kerugian? Di antaranya cenderung gegabah dalam membuat keputusan. Kamu hanya menuruti tuntutan emosi tapi tidak mengetahui konsekuensi. Akibatnya, keputusan justru memperburuk situasi.

5. Produktivitas kerja menurun

Kinerja terbaik tidak bisa dipisahkan dari pengelolaan emosi. Terutama menyikapi ketidaknyamanan. Apakah kamu bisa menahan diri dari kemarahan, atau malah bertindak tanpa pikir panjang. Setiap tindakan yang diambil mendatangkan konsekuensi yang harus ditanggung.

Apa jadinya jika kamu menjadi sosok temperamen? Salah satunya bisa menurunkan produktivitas kerja. Saat sudah kalah dengan emosi, kamu cenderung susah berkonsentrasi. Untuk persoalan kecil saja tidak bisa memecahkan dengan baik.

6. Sering merasa rapuh dalam menjalani kehidupan

Kehidupan penuh dengan lika-liku dan perjuangan panjang. Ibarat kata pepatah, hidup adalah perpaduan pahit manis. Meskipun begitu, berdiam diri dan menyerah bukan keputusan yang tepat. Bukannya memperbaiki situasi, kamu justru tertekan oleh keadaan.

Perasaan rapuh dalam menjalani hidup ternyata memiliki keterkaitan erat dengan sikap temperamen. Saat kamu tidak mampu mengendalikan emosi, lika-liku kehidupan terasa susah dijalani. Sudut pandangmu dipenuhi pemikiran negatif sehingga memandang kehidupan tidak adil.

Perubahan emosi dalam diri sebenarnya hal yang wajar. Namun, semua harus dikendalikan sesuai porsinya. Jangan sampai kamu larut dalam kesedihan atau kemarahan. Tidak ingin merasakan enam kerugian jadi orang temperamen seperti di atas, kan? Oleh sebab itu, kamu harus mampu mengendalikan diri dengan bijak. Jangan sampai terbawa tuntutan emosi sesaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *