5 Cara Memilih Circle Pertemanan Berkualitas, Bukan Asal Happy!
KORANPALAPA – Circle Pertemanan Berkualitas
Circle pertemanan memiliki pengaruh penting terkait kebiasaan dan pola pikir kita. Berada dalam circle toxic, tentu pola pikir dan kebiasaan kita ikut-ikutan toxic. Begitu pun sebaliknya ketika kita berada dalam circle pertemanan yang berkualitas.
Mengingat akan hal tersebut, tentu kita harus bisa memilih circle pertemanan secara tepat. Lantas, bagaimanakah cara memilih circle pertemanan yang berkualitas? Berikut penjelasannya di bawah ini.
Carilah lingkup pertemanan yang dipenuhi orang-orang inspiratif
Orang-orang di sekitar kita bisa membawa pengaruh tersendiri bagi diri kita. Entah itu dari segi pola pikir, kebiasaan, bahkan tingkah laku. Maka dari itu, kita harus ekstra hati-hati dalam memilih circle pertemanan.
Mereka memiliki segudang aktivitas bermanfaat dan mampu berkontribusi bagi lingkungan sekitar. Circle pertemanan seperti ini akan membuatmu maju dan berkembang.
Hindari lingkup pertemanan yang hobi bergosip
Siapa sih yang tidak kenal dengan aktivitas bergosip? Hampir semua orang bisa dipastikan mengetahuinya. Bahkan beberapa di antaranya aktif terlibat dalam aktivitas bergosip tersebut. Entah sekadar membicarakan keburukan kecil maupun mencari-cari kesalahan.
Untuk mencari circle pertemanan yang berkualitas, salah satu caranya dengan menghindari lingkungan pertemanan yang hobi bergosip. Apapun alasannya, bergosip bukanlah perilaku yang baik. Circle pergaulan yang hobi bergosip erat dengan perpecahan dan perselisihan.
Lingkup pertemanan yang berkualitas dipenuhi orang-orang suportif
Hidup tidak selalu berjalan mulus. Berada di posisi tersebut, keberadaan orang-orang sekitar sangat penting dan penuh arti. Terlebih lagi dukungan dari mereka.
Lingkungan demikian saling merangkul dan memotivasi satu sama lain. Mereka akan membantu sesama yang sedang mengalami keterpurukan hingga bangkit kembali.
Jangan pernah memilih circle pertemanan yang dipenuhi ajang pamer
Fenomena pamer satu sama lain memang sering menyedot perhatian. Beberapa orang bahkan terseret dalam budaya kurang baik tersebut. Baik pamer kelebihan diri sendiri, kekuasaan dan jabatan yang cemerlang, maupun pamer nama besar orang-orang terdekat. Sikap pamer pada akhirnya berujung pada persaingan tidak sehat.
Carilah circle pertemanan yang tidak ada perilaku saling mengucilkan
Setiap hari kita pasti tahu apa itu tindakan mengucilkan. Suatu kelompok atau circle menyudutkan seseorang hanya karena perbedaan tertentu, baik itu perbedaan prinsip, latar belakang, maupun perbedaan-perbedaan sepele yang lain.
Carilah lingkup pertemanan yang tidak ada perilaku saling mengucilkan. Semua orang bisa duduk mengobrol dan diskusi bersama tanpa ada sikap diskriminasi.
Circle pertemanan yang berkualitas turut mempengaruhi karakter, pola pikir, dan kebiasaan dalam diri kita. Untuk mendapatkan lingkup pertemanan yang berkualitas, jangan lupa lima cara di atas.
