BERITA KESEHATAN BERITA UNIK

Peneliti Jelaskan Kita Semua Butuh Teman Curhat

Peneliti Jelaskan Kita Semua Butuh Teman Curhat

Peneliti Jelaskan Kita Semua Butuh Teman Curhat

KORANPALAPA, Peneliti Jelaskan Kita Semua Butuh Teman Curhat. Setiap orang membutuhkan teman curhat. Siapapun kita, butuh teman curhat.

Teman curhat ini tidak hanya diperuntukkan bagi kaum wanita saja, melainkan juga untuk pria. Serta, tidak menentu pada usia tertentu saja.

Teman curhat dibutuhkan jika Anda sudah mulai susah tidur karena memikirkan banyak hal, susah makan karena pikiran-pikiran yang kacau, malas bertemu siapa pun, mudah marah ke orang lain dan pada waktu yang tidak tepat, atau persoalan lainnya.

Kalau misalnya kita sudah tahu, something is a little bit wrong (ada sesuatu yang sedikit salah dari diri kita), kita meresponsnya. Jangan kita simpan sendiri.

Akan tetapi, ini bukan berarti Anda bisa curhat ke media sosial. Mengunggah permasalahan atau perasaan yang Anda rasakan keliru ke media sosial tidak akan membantu Anda dalam mengendalikan diri dan menemukan solusi.

Tentu dengan kita post ke sosial media, itu sangat sementara. Yang paling baik adalah kita ketemu dengan orang yang kita percaya, orang yang betul-betul kita tahu mereka peduli dengan kita, dan kita ceritakan.

Oleh karena itu, setiap orang membutuhkan teman untuk berbagi keluh kesah dan cerita pribadi kita.

Baca juga: 5 Kerugian Menjadi Kaya secara Materi, Siapa Bilang Selalu Enak?

Tiap orang di muka bumi, perlu ada teman curhat. Setiap orang sekalipun membutuhkan teman curhat.

Bercerita dengan orang yang Anda percaya dan benar-benar peduli akan membantu Anda dalam menemukan solusi dari permasalahan yang sedang dihadapi, atau setidaknya akan membantu agar Anda tidak mengalami gangguan kesehatan mental, baik yang skala ringan hingga berat.

Namun, jika bercerita dengan teman yang di percaya pun tidak mengurangi gejala gangguan kesehatan yang Anda miliki; segeralah berkonsultasi dengan profesional, seperti psikolog klinis atau psikiater.

Sebagai upaya pertama, pergilah ke psikolog klinis terlebih dahulu untuk dibantu dengan terapi perilaku kognitif (CBT).

Terapi perilaku kognitif ini di lakukan untuk membantu Anda mengubah pikiran negatif menjadi positif.

Jika terapi perilaku ini tidak membantu, maka Anda mungkin akan di sarankan untuk berkonsultasi dengan psikiater.

Psikiater mungkin akan meresepkan obat dan melakukan perawatan yang tepat, tergantung dari kondisi yang menyebabkan gangguan kesehatan mental.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *