BERITA KESEHATAN BERITA UNIK TIPS & TRICK

Ini Gejala Stres pada Remaja yang Perlu Diwaspadai

PALAPAQQ LOUNGE
Gejala Stres“Remaja yang sedang stres sering kali tidak disadari. Padahal, hal ini penting di ketahui orang tua agar keadaannya tidak semakin memburuk.”

Menurut survei pada 2014 yang di lakukan oleh American Psychological Association (APA), remaja di nilai lebih mudah mengalami stres dketimbang orang dewasa. Sebenarnya, stres adalah hal yang wajar menimpa siapa pun. Kendati demikian, stres yang berlarut larut juga berdampak negatif pada kesehatan fisik maupun mental remaja. 

Sayangnya, tidak semua orang tua mampu menyadari gejala stres pada remaja. Padahal, ini penting di lakukan demi kesehatan mental maupun emosional remaja yang masih dalam perkembangan. 

Kenali Gejala Stres pada Remaja

6 Cara Mengatasi Stres pada Perempuan Secara Efektif | Orami

Pada umumnya, stres mampu memengaruhi suasana hati, waktu tidur, energi, dan menurunkan nafsu makan. Jika ayah dan ibu melihat salah satu perubahan ini pada anak, bisa jadi ia sedang dalam kondisi stres.

Selain tanda-tanda tersebut, anak remaja yang sedang stres cenderung mencoba memecahkan masalahnya sendiri. Setelah gagal mengatasinya, ia mungkin akan menangis dan merasa dunia seperti akan berakhir. 

Perubahan atau reaksi drastis inilah yang mengisyaratkan tingkat stres sudah tidak sehat. Tanda-tanda lain yang bisa orang tua amati yaitu:

  • Bertingkah tidak biasa.
  • Mengalami perubahan nilai.
  • Menarik diri dari teman dan aktivitas yang disukai.
  • Menolak untuk berpartisipasi dalam aktivitas sebelumnya di sukai.
  • Mengeluh gejala fisik seperti sakit perut atau sakit kepala.
  • Tidur lebih atau kurang dari biasanya.
  • Makan lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya.

Faktor Penyebab Stres Para Remaja

Melansir dari Verywell Family, sejumlah faktor pemicu stres pada anak remaja, di antaranya:

1. Sosial media

Media Sosial dengan Pengguna Terbanyak di Indonesia dan Dunia

Pemakaian sosial media seringkali menuai pro dan kontra. Di satu sisi, sosial media mempermudah kita untuk memeroleh informasi. Namun, pemakaian yang tidak bijak justru menghabiskan waktu, menurunkan kepercayaan diri, menyebabkan stres hingga kecemasan.

Terutama jika remaja mengalami cyberbullying atau berjuang melawan rasa takut akan ketinggalan berita atau yang biasa disebut fenomena fear of missing out (FOMO). Menggulir sosial media secara terus menerus dapat menyebabkan stres ketika anak menemukan berita atau informasi tertentu. 

2. Terlalu sibuk berkegiatan

Ini Yang Membedakan Orang Produktif dan Orang Sibuk

Gejala Stres – Kegiatan seperti olahraga, musik, tari, dan seni seharusnya menghilangkan stres, bukan menambahnya. Namun, kegiatan yang terlalu banyak ini bisa menyita waktunya. Alhasil, anak tidak memiliki waktu luang untuk beristirahat dan berujung stres. 

3. Orang tua terlalu protektif

Arti Posesif dan Over Protektif yang Wajib Diketahui, Begini Cara  Mengatasinya | merdeka.com

Wajar bila orang tua ingin menghindarkan anak dari efek negatif dunia luar. Orang tua juga cenderung memastikan anaknya tidak kesulitan dan terhindar dari rasa sakit. 

Namun, secara tidak sadar, perilaku protektif yang dilakukan orang tua justru mengekang anak. Bukannya merasa nyaman, anak justru merasa terganggu dan stres. 

4. Situasi pandemi

PANDEMI COVID-19, BAGAIMANA PERAN PERPUSTAKAAN ? – Perpustakaan Kearsipan  Pangkalpinang

PALAPAQQ REGISTER
Tidak dapat disangkal bahwa pandemi COVID-19 telah mengubah kehidupan anak remaja. Akibatnya, mereka mengalami banyak ketidakpastian dalam hidup . Mulai dari bersekolah hingga bersosialisasi dengan teman-temannya terpengaruh. Seluruh ketidakpastian ini kemudian menimbulkan stres dan kecemasan. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *