BERITA KESEHATAN TIPS & TRICK

Ini Cara Diet OCD yang Benar dan Efektif untuk Pemula

PALAPAQQ LOUNGE
“Jika di lakukan dengan benar, diet OCD dapat membantu untuk menurunkan berat badan. Hanya saja, diet OCD perlu di lakukan secara bertahap, agar tubuh bisa beradaptasi.”

Di antara banyaknya pilihan metode, diet OCD atau intermittent fasting adalah salah satu yang masih menjadi primadona hingga kini. Meski menuai kontroversi dari berbagai pihak, diet yang mirip seperti metode puasa ini sebenarnya aman dan efektif di lakukan, asal di lakukan dengan benar. 

Jika di lakukan dengan benar, diet OCD dapat membantu untuk menurunkan berat badan. Lantas, seperti apa cara diet OCD yang benar? Adakah tahapan-tahapan yang harus di lalui seorang pemula yang ingin mencoba metode diet ini? Simak ulasan berikut hingga tuntas. 

Begini Cara Diet OCD yang Benar

Berat Badan Susah Turun Meski Sudah Diet? Mungkin Kamu Kurang Lakukan Ini

Seperti di katakan tadi, diet OCD sebenarnya mirip seperti metode puasa. Hanya saja dengan sistem jendela makan, yaitu lamanya waktu yang di perbolehkan untuk makan. Jendela makan dalam diet OCD perlu di lakukan secara bertahap, agar tubuh bisa beradaptasi. 

Kamu bisa memulainya dengan jendela makan 8 jam, 6 jam, hingga 4 jam. Lebih jelasnya, berikut di jabarkan satu persatu jenis jendela makan dalam diet OCD yang bisa di pilih:

1.Jendela Makan 8 Jam (16:8)

Jika masih pemula, sebaiknya mulailah diet OCD dengan jendela makan yang satu ini. Seperti namanya, jendela makan 8 jam membolehkan kamu makan 8 jam dalam sehari, lalu di lanjutkan dengan puasa selama 6 jam, dalam hitungan waktu 24 jam. Jadi, selama 8 jam itu, kamu bebas mengonsumsi makanan dan minuman apa saja, selama tidak berlebihan. 

Lalu, setelah waktu 8 jam habis, kamu tidak boleh lagi mengonsumsi makanan dan minuman apa pun, kecuali air putih. Saat mengatur jadwal puasa dan jendela makan, sebaiknya kamu melakukannya secara teratur, setidaknya selama kurun waktu 2 minggu.

Misalnya, jika kamu memulai diet OCD pada jam 7 pagi, kamu dapat mengonsumsi makanan dan minuman apa pun dari jam 7 pagi sampai jam 3 sore. Lalu, setelah jam 3 sore, kamu harus berpuasa hanya dengan minum air putih sampai esok hari jam 7 pagi.

2.Jendela Makan 6 Jam (18:6)

Setelah dua minggu menjalani jendela makan 8 jam, kamu perlu melanjutkan ke tahap kedua, yaitu jendela makan 6 jam. Di tahap kedua ini, ada sedikit perbedaan dan penambahan waktu diet. Kamu boleh mengonsumsi makanan apa saja selama 6 jam. Lalu, kamu di wajibkan berpuasa selama 18 jam.

Misalnya, jika kamu membuka jendela makan pada jam 10 pagi. Pada 6 jam berikutnya, yaitu pukul 4 sore, kamu harus sudah mulai puasa. Sama seperti tahap sebelumnya, kamu tidak boleh mengonsumsi makanan dan minuman apa pun kecuali air putih hingga pukul 10 pagi keesokan harinya. Jendela makan 6 jam ini juga sebaiknya di lakukan selama 2 minggu.  

3.Jendela Makan 4 Jam (20:4)

Setelah tubuh telah di rasa mampu menyesuaikan diri, atau setelah dua minggu menjalani tahap kedua, masuklah ke jendela makan tahap selanjutnya. Tahap ini bisa di mulai dengan jendela makan yang sangat sedikit, yaitu hanya 4 jam saja dalam satu hari.

Pola makan dan puasa yang di lakukan tidak jauh berbeda dari tahap satu dan dua. Bedanya hanya pada waktu puasa dan jendela makan. Pada tahap yang cukup berat ini, jika kamu merasa kesulitan atau justru tidak efektif dalam menurunkan berat badan, kamu boleh kembali dan bertahan di tahap kedua.

4.Jendela Makan 24 Jam

Ini adalah tahapan tersulit dari keempat tahap diet OCD yang dijelaskan tadi. Di tahapan ini, harus puasa selama 24 jam. Namun, bukan berarti tidak boleh makan sama sekali, lho. Kamu tetap diperbolehkan makan, tapi hanya sekali dalam satu hari.

Misalnya, jika kamu memulai diet OCD tahap ini pada jam 6 sore, kamu hanya makan saat jam 6 sore saja. Setelah itu, kamu hanya diperbolehkan mengonsumsi air putih sampai waktu jendela makan keesokan harinya, di jam yang sama, yaitu jam 6 sore. 

PALAPAQQ REGISTER
Jika menjalani tahapan ini, sebaiknya kamu mengombinasikannya dengan tahapan diet yang sebelumnya. Sebaiknya jendela makan yang satu ini hanya dilakukan selama dua minggu saja, agar tubuh tidak mengalami kekurangan nutrisi ataupun menimbulkan masalah kesehatan lain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *