BERITA KESEHATAN Uncategorized

Catat, Ini 5 Gejala OCD yang Perlu Ditangani Dokter

PALAPAQQ LOUNGE
Gejala OCD“Obsessive-compulsive disorder (OCD) melibatkan gejala obsesi dan kompulsi yang bisa sangat menyiksa kehidupan pengidapnya. Bila gejala OCD sudah sampai mengganggu kehidupan, menurunkan produktivitas, dan mengganggu kesehatan fisik, maka pengobatan dari dokter diperlukan.”

Apakah selama masa pandemi COVID-19 ini, kamu jadi sangat takut kotor dan cenderung mencuci tangan berulang kali? Mungkin saja itu adalah gejala OCD. OCD adalah kondisi psikologis yang di tandai dengan perilaku berulang, yang di dorong oleh ketakutan dan pikiran yang tidak masuk akal. 

Pengidap OCD mungkin tahu bahwa tindakannya tersebut berlebihan atau bersifat obsesif, tapi mereka tidak bisa menahan dorongan dari diri mereka untuk melakukan tindakan tersebut. Itulah mengapa kondisi ini seringkali mengganggu aktivitas sehari-hari dan menyebabkan penderitaan yang signifikan pada pengidapnya. 

Lantas, kapan gejala OCD perlu di tangani oleh dokter? Cari tahu jawabannya di sini.

Dua Jenis Gejala OCD

OCD Ekstrem, Mengenal Secara Singkat Gangguan Penyakit Mental dan  Penyembuhannya

Obsessive-compulsive disorder (OCD) biasanya mencakup obsesi (pola pikir atau ketakutan yang tidak di inginkan), dan kompulsif (perilaku berulang-ulang). Namun, pengidap OCD juga bisa hanya mengalami gejala obsesi atau hanya gejala kompulsi saja.

OCD sering kali berpusat di sekitar tema tertentu. Misalnya, pada orang yang memiliki ketakutan berlebihan akan terkontaminasi kuman. Untuk meredakan ketakutannya tersebut, mereka bisa mencuci tangan secara kompulsif sampai tangan memerah, bahkan hingga berdarah. 

Obsesi OCD bisa muncul dalam bentuk pikiran, desakan, atau gambaran berulang, terus menerus dan tidak di inginkan, yang mengganggu dan menyebabkan pengidapnya menderita atau cemas. Gejala OCD obsesi sering kali memiliki tema, seperti berikut:

  • Takut kontaminasi atau kotoran.
  • Kesulitan menoleransi ketidakpastian.
  • Obsesi akan hal-hal yang teratur dan simetris.
  • Pikiran agresif tentang kehilangan kendali dan melukai diri sendiri atau orang lain.
  • Pikiran yang tidak di inginkan, seperti agresi, subjek seksual, atau agama.

Contoh gejala OCD obsesi:

  • Takut terkontaminasi dengan menyentuh benda-benda yang sudah di sentuh orang lain.
  • Keraguan bahwa kamu sudah mengunci pintu atau mematikan kompor.
  • Stres yang intens ketika ada objek yang tidak teratur atau menghadap ke arah tertentu.
  • Pikiran tentang meneriakkan kata-kata kotor atau bertindak tidak pantas di depan umum.
  • Gambar seksual yang tidak menyenangkan.

Nah, sebagai respon terhadap kecemasan atau ketakutan yang di miliki, pengidap OCD akan terdorong untuk melakukan perilaku berulang (kompulsi). Hal itu di maksudkan untuk mengurangi kecemasan terkait obsesi yang di miliki. Namun, kompulsi hanya bisa meredakan kecemasan sesaat.

Contoh gejalakompulsi:

  • Mencuci tangan berkali-kali, bahkan sampai kulit berdarah.
  • Memeriksa pintu berulang kali untuk memastikannya terkunci.
  • Memeriksa kompor berulang kali untuk memastikannya mati.
  • Menghitung dalam pola tertentu.

Gejala OCD yang Perlu Di tangani Dokter

Meskipun tingkat keparahannya bisa bervariasi, gejala OCD sering kali sangat menyiksa, dan memberi dampak signifikan pada kehidupan pengidapnya. Gejala kondisi psikologis tersebut juga bisa memburuk saat pengidap mengalami stres. Oleh karena itu, terkadang bantuan ahli kesehatan mental di perlukan untuk meredakan gejala OCD, sehingga pengidap bisa beraktivitas kembali.

Berikut adalah beberapa gejala OCD yang perlu di tangani dokter:

1. Mengalami kecemasan yang parah

Mengenal Anxiety, Gangguan Kecemasan yang Tidak Bisa Diremehkan

Bila kamu mengalami kecemasan atau kekhawatiran yang berlebihan sampai tidak bisa tidur, sebaiknya segera cari bantuan profesional, seperti psikolog atau psikiater. Kecemasan yang dimiliki pengidap OCD sering kali berlebihan dan tidak bisa dikendalikan. 

Misalnya, khawatir pintu belum dikunci, kompor belum dimatikan, dan lain-lain. Meskipun pengidap mungkin mengetahui hal itu tidak masuk akal, tapi mengendalikannya tidak semudah itu. Nah, ahli kesehatan mental, seperti psikolog atau psikiater, bisa memberikan kombinasi terapi dan obat-obatan untuk membantu kamu mengendalikan pola pikir tersebut.

2. Tidak bisa beraktivitas dengan baik

6 Bahaya Malas Berolahraga, Mudah Terkena Penyakit Kronis - Ragam Bola.com

Bila gejala sampai mengganggu aktivitas kamu, kamu juga dianjurkan untuk menemui dokter. Gejala OCD kompulsi, seperti mencuci tangan berulang kali, bisa menghalangi kamu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk mendapatkan penanganan dari ahlinya agar kamu bisa beraktivitas dengan baik.

3. Mengganggu kesehatan fisik

Pentingnya Olahraga Bagi Tubuh Dan Kesehatan – STIKES BANYUWANGI

Bila kesehatanmu mulai menurun akibat ketakutan yang kamu miliki atau gejala kompulsi yang tidak bisa dikendalikan, kamu perlu menemui dokter.

4. Memicu perilaku yang membahayakan atau melanggar norma

Gejala OCD juga bisa berupa keinginan yang membahayakan atau melanggar norma. Misalnya, ingin menabrakkan mobil ke tengah-tengah kerumunan atau meneriakkan kata-kata yang tidak pantas. Bila kamu memiliki pikiran-pikiran tersebut, sebaiknya segera temui dokter.

5. Ingin bunuh diri

Aksi Bunuh Diri Seorang Dokter di Bali Diduga Karena Depresi

PALAPAQQ REGISTER
OCD bisa memberi dampak yang signifikan bagi kesehatan mental. Bila kamu mengalami stres atau bahkan ingin bunuh diri akibat kondisi tersebut, sebaiknya segera bicarakan pada psikiater atau psikolog.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *