Uncategorized

Turis Singapura Cerita Kerampokan Saat Menginap di Vila di Bali

Turis Singapura Cerita Kerampokan Saat Menginap di Vila di Bali

[Fimela] Hotel

PALAPAQQLOUNGE – Turis Singapura Cerita Kerampokan Saat Menginap di Vila di Bali .pasang turis Singapura di rampok di Bali pada malam pertama perjalanan bulan madu mereka. Keduanya di laporkan menginap di sebuah vila di Canggu.

Diduga korban membagikan video di akun TikTok-nya, @fatinsealsthedhil, dan menunjukkan vila tempat perampokan terjadi. “Kejadiannya pada malam pertama kami menginap di villa. Kami baru menyadari bahwa perampokan terjadi keesokan harinya ketika kami bangun untuk mandi,” katanya.

Ketika pasangan itu memasuki kamar mandi vila pada hari kedua masa inap, mereka menyadari bahwa beberapa barang mereka, termasuk Apple Watch, produk rias, dan perlengkapan mandi, telah hilang. Setelah memberi tahu staf vila tentang perampokan, manajer dan staf segera memeriksa rekaman CCTV.

Kendati demikian, mereka tidak dapat menemukan rekaman persis di mana pelaku memasuki vila. Tidak puas, si suami memutuskan memeriksa rekaman itu sendiri.

Dari situ, ia mendapati pencuri memasuki vila mereka dengan memanjat gerbang pukul 5 pagi. “Selain Apple Watch saya dan peralatan mandi kami, pelaku juga mencuri speaker Bluetooth JBL vila. Untungnya pelaku tidak mengambil dompet, telepon, dan paspor kami,” kata korban.

Manajer hotel dan staf kemudian membantu pasangan itu dan mengantar mereka ke kantor polisi untuk mengajukan laporan. Pada hari terakhir mereka menginap di vila,; manajer akomodasi memberi tahu pasangan itu bahwa polisi telah menangkap pelakunya, dan barang-barang yang di rampok berhasil di amankan.

Mereka kembali ke kantor polisi untuk memverifikasi barang-barang mereka. Pasangan itu merasa lega setelah melihat semua barang mereka lagi. Saat bertemu dengan maling, korban mengaku melihat pelaku memakai riasan dan lensa kontak.

Tetap Menikmati Bulan Madu

Turis Singapura Cerita

Turis Singapura Cerita Lebih lanjut korban berkata, “Sayangnya, polisi Bali memberi tahu kami bahwa pelakunya akan dil epaskan jika kami mengambil kembali barang-barang itu.” Pasangan itu kemudian di minta kembali ke Bali setelah penyelidikan selesai untuk mengambil barang-barang mereka, yang akan memakan waktu sekitar tiga bulan.

Pihak pengelola vila juga mentraktir pasangan tersebut untuk sarapan pagi, membebaskan total biaya menginap mereka di vila, dan mengantar mereka ke bandara secara gratis sebagai kompensasi atas kejadian tersebut. “Meski ada kejadian itu, kami tetap menikmati bulan madu kami di Bali!” kata korban.

Sebelumnya, seorang turis Singapura mengaku jadi korban rasisme saat berlibur di Bali. Perempuan itu bercerita bahwa dirinya telah di pojokkan dan secara verbal “diserang” seorang wanita  caucasian di toilet sebuah restoran di Pulau Dewata.

Dalam video TikTok yang di unggah pada 1 Oktober 2022, akun bernama Fuwari mengindikasikan bahwa kejadian tidak menyenangkan itu di alaminya di hari pertama berlibur ke Bali. Tidak sendiri, perjalanan itu di lakoninya bersama sekelompok teman. KartuOnlineTerpercaya

Tindak Rasisme

Ilustrasi Bali

perempuan berusia 24 tahun itu menyebut bahwa ketika tindak rasisme terjadi, ia hanya sedang bersama seorang temannya. Peristiwa itu terjadi pada 30 September 2022, di Penny Lane, sebuah restoran populer di Canggu yang terkenal dengan dekorasinya yang “sangat Instagramable.”

Dalam video tersebut, Fuwari berbagi bahwa ia dan seorang teman, sesama pengguna TikTok Kaelia, baru saja “mengurus urusan kami.” Keduanya bercerita berfoto di sudut toilet ketika seorang wanita asing mendekati mereka.

“Ia mengatakan, ‘apakah ini yang kalian semua lakukan dengan hidup kalian?'” kata Fuwari, yang ia jawab dengan sederhana, namun singkat, “Ya.” Tidak menyerah, wanita itu melanjutkan untuk menanyakan apakah mereka adalah influencer dan “idol K-pop,” yang Fuwari jawab dengan dingin dan sarkastik, “tidak, J-pop.”

Fuwari menjelaskan bahwa mereka sengaja menyendiri dan tidak ingin terlibat dalam percakapan dengan wanita itu. Ia menganggap wanita itu “jelas mencoba menggertak kami agar merasa tidak enak karena mengambil foto diri kami sendiri.”

Setelah Fuwari mencoba menepisnya dengan menyatakan, “Orangtua saya mengatakan pada saya untuk tidak berbicara dengan orang asing,” wanita itu berkomentar bahwa mereka “sangat sulit di pahami,” kata Fuwari. “Apakah Anda  tahu apa artinya ‘sulit dip ahami’?” katanya dalam nada yang di anggap merendahkan.

Wanita itu terus mengejek Fuwari untuk memberinya definisi, menyuarakan keraguannya bahwa keduanya bisa “berbahasa Inggris di rumah.” Frustrasi, Fuwari mengatakan “Saya tidak berutang penjelasan padanya”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *