Uncategorized

Self-Harm: Membongkar Tiga Penyebab yang Mendasarinya

PALAPAQQ LOUNGE
Self-harm, tindakan merusak diri sendiri secara sengaja, adalah suatu kondisi yang kompleks dan serius. Meskipun setiap individu memiliki pengalaman dan penyebab yang unik, ada beberapa faktor umum yang dapat menjadi pemicu tindakan self-harm. Mari kita membongkar tiga penyebab mendasar dari perilaku ini:

**1. Masalah Kesejahteraan Mental

Self-Harm Series – Part 1 – - Promises Healthcare

Salah satu penyebab utama self-harm adalah masalah kesejahteraan mental yang tidak terdiagnosis atau tidak teratasi. Gangguan mental seperti depresi, kecemasan, gangguan bipolar, atau bahkan trauma psikologis dapat menciptakan beban emosional yang berlebihan, yang pada gilirannya dapat mendorong seseorang untuk mencari cara fisik untuk meredakan rasa sakit emosional tersebut.

Seringkali, self-harm dapat menjadi bentuk ekspresi diri atau cara untuk merasa memiliki kendali atas rasa sakit batin yang sulit diungkapkan. Orang yang mengalami gangguan mental sering kali merasa terisolasi, kesepian, atau putus asa, dan tindakan self-harm dapat menjadi cara untuk merespons atau menanggapi rasa sakit tersebut.

**2. Masalah Kesejahteraan Sosial dan Lingkungan

Self Harm - rainbow

Lingkungan sosial yang kurang mendukung atau adanya stres sosial juga dapat menjadi pemicu self-harm. Isolasi sosial, pelecehan verbal atau fisik, masalah dalam hubungan interpersonal, atau tekanan akademis yang berlebihan dapat menyebabkan ketidakmampuan untuk mengelola emosi dengan cara yang sehat.

Adolesen dan remaja sering kali menghadapi tekanan peer yang besar, dan rasa tidak dapat diterima atau merasa terasing dari kelompok dapat menyebabkan perasaan putus asa. Dalam situasi ini, self-harm bisa menjadi cara untuk mengatasi stres dan merasa memiliki kendali atas diri mereka sendiri, bahkan jika hanya untuk sementara.

**3. Ketidakmampuan Mengelola Emosi dan Konflik Internal

PALAPAQQ REGISTER
Beberapa orang mungkin mengalami kesulitan dalam mengelola emosi mereka, terutama ketika menghadapi konflik internal atau perasaan yang sulit. Ketidakmampuan untuk menyatakan atau mengatasi rasa marah, frustrasi, atau kesedihan dapat menyebabkan akumulasi emosi yang meledak dalam bentuk self-harm.

Bagi sebagian individu, melukai diri sendiri dapat menjadi cara untuk meredakan tekanan emosional dan mengalihkan perhatian dari konflik internal yang sulit. Ini mungkin merupakan strategi maladaptif yang mereka pilih untuk sementara mengatasi rasa sakit batin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *