Uncategorized

Sebab Keinginan Orangtua Sukar Dipenuhi, Kadang Memicu Pertengkaran

6 Sebab Keinginan Orangtua Sukar Dipenuhi, Kadang Memicu Pertengkaran

Sebab Keinginan Orangtua Sukar Dipenuhi, Kadang Memicu Pertengkaran

PALAPAQQ LOUNGE Sebagai anak, pernahkah kita di buat bingung bahkan kesal oleh berbagai keinginan orangtua? Terlebih setelah mereka makin lanjut usia dan kita punya kehidupan sendiri dengan berbagai kesibukannya. Keinginan orangtua sering terasa mengada-ada saja.

Tidak seperti dulu ketika mereka lebih muda, sekarang kian sulit untuk kita menolak keinginannya. Alih-alih memahami alasan kita, tak jarang orangtua malah kesal dan mengambek. Kalau sudah begitu, kita yang akhirnya mengalah daripada terus berdebat atau hubungan menjadi renggang.

Sebagai anak, kita bukannya ingin mengecewakan orangtua. Bahkan sebisa mungkin kita pasti berharap dapat membahagiakan serta membuat keduanya bangga. Namun, keinginan orangtua bisa terasa sulit di penuhi jika situasinya seperti di bawah ini.

1. Bertolak belakang dengan keinginan kita

6 Sebab Keinginan Orangtua Sukar Dipenuhi, Kadang Memicu Pertengkaran

Dari sekian banyak keinginan orangtua, mungkin hanya sedikit yang benar-benar sesuai dengan keinginan kita juga. Perbedaan keinginan kita dengan mereka dapat tidak mencolok atau justru sangat besar sehingga memengaruhi kemampuan kita dalam memenuhinya. Saat kehendak orangtua dengan pilihan kita sesuai, tentu ini menambah optimisme serta semangat diri.

Bila keinginan orangtua agak berbeda dengan kemauan anak, diskusi dapat di lakukan untuk menjembatani perbedaan tersebut. Jika diskusi berjalan baik, masing-masing akan saling memahami dan menghargai pendapat sehingga akhirnya kita juga bisa optimis serta bersemangat dalam melakukan sesuatu. Antara kita dengan orangtua sudah terdapat titik temu sehingga sekarang mereka bertindak sebagai suporter.

Nah, kalau keinginan orangtua begitu berlainan dengan keinginan anak, ini yang menjadi masalah serius. Baik anak maupun orangtua cenderung bertahan dengan keinginan masing-masing. Titik temu menjadi sulit dicapai.

2. Kurang memperhatikan kemampuan anak

6 Sebab Keinginan Orangtua Sukar Dipenuhi, Kadang Memicu Pertengkaran

Idealnya, orangtua memang harus bisa mengerti batas kemampuan anak. Kemampuan ini meliputi banyak hal seperti kemampuan akademik, finansial, waktu, dan sebagainya. Sepenurut apa pun anak, bila kemampuannya terbatas tentu sulit buat memenuhi keinginan orangtua.

Orangtua gak bisa terus mendorong anak untuk memiliki kemampuan seperti yang mereka harapkan karena bagi anak, itu sudah mentok. Masalahnya, beberapa orangtua suka membandingkan kemampuan anak dengan diri mereka. Jika orangtua pandai di suatu bidang misalnya, anak pun dituntut untuk mengikuti jejaknya meski ia mengalami kesulitan dan memiliki kemampuan yang lebih baik di bidang lain.

Ketika orangtua kian lanjut usia, kurangnya pemahamannya akan kemampuan anak juga dapat disebabkan oleh masa pensiun yang sudah lama. Mereka menjadi sulit memahami kesibukan kerja anak di zaman sekarang yang memengaruhi kemampuannya membagi perhatian. Lansia dapat meminta sesering mungkin di tengok dan di ajak jalan-jalan ketika di akhir pekan pun kita kadang masih ada tugas dari kantor dan bekerja di luar kota.

3. Lansia sering gak sabaran

6 Sebab Keinginan Orangtua Sukar Dipenuhi, Kadang Memicu Pertengkaran

Mayoritas lansia perlahan akan kembali seperti anak kecil. Bukan cuma karena kondisi kesehatan fisik yang terus mengalami penurunan sehingga memerlukan banyak bantuan dalam kesehariannya. Namun, juga dari segi emosi yang di tandai dengan makin tipisnya kesabaran mereka.

Tidak seperti dahulu, sekarang mereka sulit menunggu barang sebentar saja bila sudah menginginkan sesuatu. Saat keinginannya tak segera terpenuhi; orangtua marah, mengambek, atau menganggap kita memang gak mau melakukan sesuatu untuknya. Padahal, kita cuma tidak bisa bergegas karena ada hal lain yang masih harus di kerjakan.

Kalau orangtua telah menginginkan sesuatu, sikapnya kadang amat mendesak. Ketika kita sendiri sedang banyak pikiran dan kesibukan, kita pun ikut uring-uringan. Kita perlu sampai berkali-kali mengingatkan orangtua supaya bersabar saat nada bicaranya telah bertambah tinggi.PALAPAQQ REGISTER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *