Uncategorized

Panjang Penis Meningkatan 29 Tahun Terakhir

Studi: Panjang Penis Mengalami Peningkatan dalam 29 Tahun Terakhir
Panjang Penis Meningkatan 29 Tahun Terakhir

Website terbesar dan terpercaya Panjang Penis Meningkatan 29 Tahun Terakhir Walaupun beberapa studi telah menunjukkan jumlah sel sperma dan kadar testosreron mengalami penurunan dalam satu dekade terakhir, tetapi panjang penis di laporkan mengalami peningkatan menurut studi global baru.

Temuan baru ini di terbitkan dalam World Journal of Men’s Hea lth pada Februari 2023. Studi ini di lakukan untuk melihat tren panjang penis di seluruh dunia dari waktu ke waktu.

Melibatkan lebih dari 55.000 pria

Penelitian ini menganalisis ukuran penis dari 75 studi yang d ilakukan antara tahun 1942 dan 2021. Studi-studi tersebut mencatat data anatomi dari lebih dari 55.000 pria yang berusia 18 hingga 86 tahun.

Setelah di lakukan penyaringan, tinjauan sistematis dan metaanalisis yang di lakukan menggunakan makalah dari PubMed, Embase, dan Cochrane Library dari awal hingga April 2022.

Penyaringan studi d ilakukan menggunakan metode PRISMA untuk mengabstraksi data dan menilai kualitas dan validitas data. Data yang didapat meliputi ukuran penis saat tidak ereksi, di bentangkan, dan saat ereksi.

Adanya peningkatan 24 persen salama 29 tahun terakhir

Setelah analisis d ilakukan, peneliti menemukan data yang beragam dari berbagai wilayah di seluruh dunia. Di temukan bahwa panjang ereksi menningkat dari waktu ke waktu di beberapa wilayah di dunia dan pada semua kelompok usia.

Setelah di sesuaikan dengan wilayah geografis, usia subjek, dan populasi subjek, panjang ereksi penis meningkat sebanyak 24 persen selama 29 tahun terakhir. Penyebab pasti adanya peningkatan panjang penis saat ereksi ini masih terus di selidiki.

Faktor lingkungan mungkin menjadi penyebabnya

Michael L. Eisenberg, MD, peneliti yang memimpin studi tersebut, mengatakan kepada Everyday Health bahwa faktor lingkungan mungkin menjadi penyebab peningkatan panjang penis.

Menurutnya, faktor lingkungan yang mungkin terlibat meliputi paparan bahan kimia yang mengganggu hormon di sekitar kita, contohnya pestisida.

Beberapa penelitian juga telah menunjukkan adanya kaitan antara paparan bahan kimia dan pubertas yang lebih awal. Hal ini memiliki kaitan dengan perkembangan alat kelamin.

Ia menambahkan bahwa penelitian telah menemukan hubungan antara waktu pubertas dini dan tingginya tingkat obesitas dan perilaku tidak aktif, sehingga mungkin juga menjadi pendorong di balik tren ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *