Uncategorized

Masih Mengantuk meskipun Sudah Tidur Cukup

7 Alasan Mengapa Kamu Masih Mengantuk meskipun Sudah Tidur Cukup
Masih Mengantuk meskipun Sudah Tidur Cukup

Masih Mengantuk meskipun Sudah Tidur Cukup Masih Mengantuk meskipun Sudah Cukup adalah suatu kebutuhan manusia yang sangat penting. Kualitas tidur yang baik sangat mempengaruhi kesehatan dan kinerja tubuh. Namun, pernahkah kamu merasa meskipun sudah tidur cukup dan berkualitas, tapi masih merasa sangat mengantuk saat bangun tidur? Rasanya seperti energi kamu belum terisi kembali dan kamu butuh tidur lagi. 

Masalah tidur seperti ini sangat umum terjadi dan banyak orang mengalaminya. Padahal, hal ini dapat mengganggu produktivitas dan kesehatanmu sepanjang hari. Nah, para ahli akan memberikan penjelasan mengenai fenomena ini. Yuk, simak penjelasannya sampai selesai!

Sleep apnea

Ketika kamu bangun di pagi hari, rasa mengantuk yang masih berlanjut dapat menjadi masalah serius bagi produktivitasmu sepanjang hari. Salah satu alasan yang mungkin menyebabkan rasa mengantuk ini adalah sleep apnea, suatu kondisi yang dapat mengganggu kualitas tidurmu. 

Setidaknya dua hingga empat persen populasi orang di usia pertengahan menderita gangguan ini.  

Rasa kantuk menjadi gejala yang paling banyak ditemukan. Selain itu, sleep apnea memiliki gejala lain seperti mendengkur saat tidur, kebingungan, kesulitan untuk fokus, penurunan kinerja, sakit kepala di pagi hari, dan juga hipertensi.

Dilansir dari American Academy of Sleep Medicine, rasa kantuk pada penderita sleep apnea disebabkan oleh terganggunya sistem pernapasan saat tidur. Tubuh akan kekurangan oksigen setidaknya 10—30 detik, atau bahkan lebih dari satu menit. Hal ini menyebabkan penurunan kadar oksigen dalam darah secara tiba-tiba.

Restless leg syndrome

Restless Leg Syndrome atau sering d isingkat sebagai RLS adalah gangguan neurologis yang berkaitan dengan tidak tahannya keinginan untuk menggerakkan kaki. RLS sering kali menjadi salah satu faktor yang membuat seseorang mengantuk meskipun sudah tidur cukup dan berkualitas. 

Dr. Richard Bogan dalam penelitiannya yang di publikasikan oleh jurnal Neuropsychiatric Di sease and Treatment, menemukan bahwa setidaknya 10 persen orang dewasa di Amerika Serikat menderita gangguan ini. Gerakan pada kaki ini di picu oleh perasaan yang tidak nyaman pada kaki. Pada tingkat keparahan tinggi rasa tidak nyaman dapat merambah pada tubuh bagian atas seperti lengan dan leher.

Konsumsi alkohol berlebihan

Konsumsi alkohol berlebihan dapat menjadi penyebab mengapa kamu masih merasa mengantuk meskipun sudah tidur cukup dan berkualitas. Bahkan meskipun mereka sering di gunakan untuk membantu mengatasi rasa kantuk, namun kenyataannya efeknya justru berbalik.

Dr. Timothy Roehrs dalam studinya yang berjudul Sleep, sleepiness, and alcohol use menemukan, bahwa alkohol dan kantuk di padi dan siang hari memiliki hubungan yang saling berkaitan. Pada orang dengan kondisi sehat, terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol menyebabkan gangguan tidur.

Hal ini d isebabkan alkohol memiliki efek stimulan, di mana jika kandungannya terlalu banyak dalam aliran darah akan mengakibatkan kesulitan tidur. Efek ini setidaknya akan bertahan selama 2 jam setelah tercerna oleh tubuh.

Di abetes

Setelah tidur nyenyak selama beberapa jam, seharusnya tubuh dan pikiranmu terasa segar dan bertenaga saat bangun tidur. Namun, bagi sebagian orang, hal ini tidak selalu terjadi. 

Banyak orang yang merasa masih mengantuk dan lelah meskipun sudah tidur cukup dan berkualitas. Masalah ini bisa jadi di sebabkan oleh berbagai hal, salah satunya adalah di abetes. 

Di lansir dari Sleep Foundation, Dr. Abhinav Singh dalam review medisnya menjelaskan bahwa kondisi di abetes memiliki hubungan dengan gangguan tidur yang dialami oleh pengidapnya. Kondisi resistensi insulin membuat penderita diabetes acap kali merasa ingin ke toilet di malam hari.

Selain itu, di abetes juga menyebabkan penderitanya mudah untuk merasa haus, pusing, dan kondisi lelah yang parah. Dalam frekuensi yang tinggi, kondisi ini sangat mempengaruhi kualitas tidur penderitanya. Mereka akan kesulitan untuk tidur nyenyak dan terus terjaga. Akibatnya, saat pagi dan siang hari mereka akan merasa sering mengantuk dan kesulitan untuk fokus.

Menderita gangguan tiroid

Sering merasa lelah dan mengantuk meski sudah tidur cukup? Mungkin saja kondisi gangguan hormon tiroid  menjadi penyebabnya. 

Tiroid sendiri merupakan kelenjar kecil berbentuk seperti kupu-kupu yang terletak di bagian depan leher. Kelenjar ini menghasilkan hormon tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3), hormon ini mengatur sebagian besar fungsi biologis tubuh.

Terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon ini memiliki dampak negatif pada tubuh. Baik hipertiroid maupun hipotiroid sendiri memiliki efek yang buruk bagi kualitas tidur penderitanya.

Seperti yang di temukan Dr. Max Green, MD, dkk, dalam studinya yang berjudul Thyroid Dysfunction and Sleep Disorders, hipertiroid dan hipotiroid menyebabkan insomnia, kesulitan untuk tidur nyenyak, durasi tidur yang singkat, kualitas tidur yang buruk, dan kantuk yang berlebihan di pagi dan siang hari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *