Uncategorized

Kelemahan the Red Devils Terekspos Jelas, 5 Pelajaran Chelsea vs Manchester United

Kelemahan the Red Devils Terekspos Jelas, 5 Pelajaran Chelsea vs Manchester United

KORANPALAPA – Kelemahan the Red Devils Terekspos Jelas, 5 Pelajaran Chelsea vs Manchester United. Laga lanjutan Premier League yang mempertemukan Chelsea dengan Manchester United di Stamford Bridge pada Minggu (28/2/2021) malam WIB hampir mencapai ekspektasi: Seru, sengit, namun tidak menghasilkan gol.

Ya, pertandingan tersebut berakhir dengan skor imbang 0-0. Kendati demikian, kedua tim sudah berupaya keras untuk meraih kemenangan. Menurut catatan, sebanyak 29 kali tembakan lahir di pertandingan kali ini.

Chelsea nampak lebih dominan, di mana tim besutan Thomas Tuchel tersebut mampu membuat 18 tembakan yang enam di antaranya menemui sasaran. Sementara Manchester United melepas 11 tembakan, empat mencapai targetnya.

Hasil imbang ini tidak memberikan perubahan yang signifikan dalam klasemen sementara. Manchester United masih berada di peringkat kedua, sementara Chelsea tertahan di peringkat kelima. Keduanya terpisah jarak enam poin.

Ada lima pelajaran penting yang bisa dipetik dari laga kali ini.  SituskartuOnlineTerpercaya

Tetap Sengit Meski Tanpa Gol

Laga ini berlangsung dengan sengit dan menghasilkan banyak tembakan. Tidak sedikit dari sederet tembakan tersebut yang bisa membuat fans kedua tim ‘senam jantung’.

Chelsea mengutamakan permainan penguasaan bola dan menghasilkan sejumlah peluang. Salah satunya berasal dari sepakan Hakim Ziyech yang mampu dihalau kiper the Red Devils, David De Gea.

Manchester United pun sempat melakukan serangan balik yang membuat situasi menguntungkan di lini pertahanan the Blues. Sayangnya, Scott McTominay gagal memberikan umpan terakhir kepada rekan-rekannya yang berlari lebih dulu.

Kelemahan Manchester United

Kelemahan the Red Devils

Laga ini mengekspos kelemahan dalam skema serangan balik Manchester United yang telah menghasilkan banyak gol: Jika tim lawan punya sosok ‘pemotong bola’, jangan harap mereka mampu mencetak gol.

Biasanya, konsep serangan balik ini bisa menyakiti tim yang memiliki penguasaan bola lebih baik. Kendati demikian, para pemain the Blues terutama di sektor pertahanan tetap siaga ketika Marcus Rashford dkk menyerang dengan kecepatan tinggi.

N’Golo Kante, Andreas Christensen, hingga Cesar Azpilicueta benar-benar membuat barisan penyerang Manchester United frustrasi. Ada banyak serangan balik the Red Devils yang terhenti di kaki ketiganya.

Momok Manchester United Bernama Kante

Scott McTominay gagal mengirimkan umpan terakhir yang seharusnya bisa menghasilkan gol buat Manchester United.

Whoscored memberikan rating 7.9 untuk pria berkebangsaan Prancis tersebut, dan menobatkannya sebagai man of the match. Bicara statistik, Kante memang menjadi pemain yang paling menonjol di pertandingan kali ini.

Torehannya cukup gila. Ia berhasil menyelesaikan tujuh percobaan tackling dengan sempurna. Selain itu, Kante juga membukukan dua sapuan dan empat intersep. Sudah jelas, Kante adalah sosok pembeda di tubuh the Blues.

Chelsea Kurang Kreatif

Kelemahan the Red Devils

Lini pertahanan Chelsea tidak perlu dipertanyakan. Kendati demikian, barisan penyerang mereka perlu mendapatkan sorotan. Mereka sering kedapatan berputar-putar di sekitar wilayah kotak penalti Manchester United, seolah tidak punya tujuan.

Tuchel mencoba merenggangkan pertahanan Manchester United dengan bermain melebar. Sayangnya, sang lawan tak bergeming. Tanpa sosok Olivier Giroud – ditarik keluar pada babak kedua – dan Tammy Abraham membuat umpan silang kerap gagal mencapai tujuan yang tepat.

Tuchel mencoba memainkan tiga sosok kreator sekaligus di lini depan: Mason Mount, Christian Pulisic, dan memainkan Timo Werner selaku pemilik titah pencetak assist terbanyak the Blues musim ini. Sayangnya, mereka tidak menghasilkan kreativitas yang dibutuhkan the Blues.

Tidak Ada yang Diuntungkan

Hasil imbang ini jelas merugikan buat kedua tim. Manchester United yang sedang berambisi menduduki peringkat pertama gagal memangkas poin dengan rival sekotanya, Manchester City.

Kini kedua tim tersebut terpaut 12 poin. Nampaknya, Ole Gunnar Solskjaer sudah boleh mengibarkan bendera putih. Ketimbang memikirkan the Citizens, lebih baik Manchester United fokus mencari cara agar tidak terkejar Leicester City.

Di sisi lain, Chelsea gagal memperbaiki derajatnya dan masih tertahan di peringkat ke-5. Padahal peluang menduduki posisi keempat terbuka lebar setelah West Ham ditumbangkan oleh Manchester City hari Sabtu (27/2/2021) lalu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *