Uncategorized

Delusi, Gejala Awal Psikosis yang Perlu Diwaspadai

PALAPAQQ LOUNGE
Gejala Awal Psikosis
– Psikosis bisa di kenal melalui beberapa gejala yang muncul, salah satunya adalah delusi. Psikosis merupakan gangguan yang menyebabkan pengidapnya tidak dapat membedakan antara kenyataan dan imajinasi. Kondisi ini bisa di tangani dengan metode pengobatan psikoterapi dan konsumsi obat-obatan tertentu. Jika tidak di tangani dengan tepat, kondisi ini bisa memengaruhi kualitas hidup pengidapnya.  

Gejala utama dari gangguan ini adalah delusi atau waham. Selain itu, psikosis juga di tandai dengan halusinasi. Pengidap gangguan ini bisa saja menganggap dirinya sebagai sesuatu atau seseorang yang bukan dirinya. Terkadang, hal yang di bayangkan tergolong tidak normal atau di luar akal manusia. Biar lebih jelas, simak penjelasan seputar psikosis di artikel berikut ini! 

Gejala Lain Psikosis yang Bisa Muncul 

Memahami Perbedaan Antara Halusinasi dengan Delusi | YesDok

Psikosis merupakan penyakit yang menyebabkan pengidapnya kesulitan membedakan hal yang nyata dengan imajinasi. Secara umum, kondisi ini di tandai dengan gejala delusi, halusinasi, serta berbicara melantur. Selain menganggap diri sebagai orang lain, pengidap gangguan ini juga sering mengaku mendengar suara-suara tertentu, padahal tidak ada. 

Gejala psikosis yang muncul bisa berbeda antara satu orang dengan yang lainnya. Namun, delusi adalah salah satu gejala utama yang harus di waspadai. Delusi alias waham merupakan kondisi yang membuat pengidapnya memiliki keyakinan kuat terhadap sesuatu yang tidak nyata. Seringnya, keyakinan tersebut sangat kuat dan tidak bisa di bantah. 

Orang yang mengalami delusi bisa saja memercayai bahwa dirinya mengalami penyakit mematikan, padahal kenyataannya tidak sama sekali. Delusi yang muncul sebagai gejala psikosis harus di waspadai, sebab kondisi ini berisiko membuat pengidapnya tidak bisa lagi membedakan antara kenyataan dengan imajinasi. Semakin lama, hal ini bisa membuat kualitas hidup pengidap psikosis menurun.

Selain delusi dan halusinasi, ada beberapa gejala lain yang juga bisa muncul sebagai tanda gangguan ini. Psikosis menyebabkan pengidapnya mengalami gejala seperti sulit berkonsentrasi, mengalami gangguan tidur, merasa gelisah, mudah curiga, serta mengalami gangguan dalam berinteraksi dengan orang lain. Kondisi ini juga memicu gangguan bicara, memiliki dorongan bunuh diri, hingga penurunan suasana hati bahkan depresi. 

PALAPAQQ REGISTER
Psikosis sama sekali tidak boleh di anggap sepele. Penanganan perlu segera di lakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi, salah satunya penurunan kemampuan hidup dan kemampuan bersosialisasi. Dalam jangka panjang, gangguan ini bisa menyebabkan hubungan pengidapnya dengan orang sekitar menjadi rusak karena perubahan perilaku dan pola pikir yang bisa terjadi akibat gangguan psikosis. 

Kondisi ini bisa menimbulkan keinginan untuk menyakiti diri sendiri, bahkan orang lain di sekitarnya. Selain itu, komplikasi juga mungkin muncul akibat dari pengobatan yang di jalani. Sebaiknya, segera hubungi dokter jika mengalami komplikasi atau merasa gejala psikosis sudah semakin memburuk. 

Meski hingga kini penyebabnya masih belum di ketahui, psikosis di duga berkaitan dengan pola tidur yang tidak baik, kecanduan alkohol, hingga trauma yang pernah di alami. Selain itu, psikosis juga disebut dapat muncul karena penyakit tertentu, seperti penyakit Parkinson, penyakit Huntington, tumor otak, stroke, penyakit Alzheimer, serta epilepsi. Infeksi yang menyerang otak juga bisa memicu terjadinya psikosis. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *