Uncategorized

6 Cara Mengedukasi Anak tentang Dampak Berkata

6 Cara Mengedukasi Anak tentang Dampak Berkata Kasar, Penting!
6 Cara Mengedukasi Anak tentang Dampak Berkata

PalapaQQ Lounge 6 Cara Mengedukasi Anak tentang Dampak Berkata Pada tahap perkembangan, anak-anak sering kali meniru dan mencoba kata-kata baru, termasuk kata-kata kasar. Penggunaan kata-kata kasar oleh anak-anak dapat di pengaruhi oleh lingkungan sosial mereka, termasuk teman-teman sebaya dan dorongan untuk mencoba hal-hal baru dalam upaya untuk mendapatkan validasi dari orang lain.

Orangtua atau wali memiliki peran besar dalam membimbing anak untuk memahami bahwa kata-kata tersebut tidak baik untuk diucapkan. Berikan penjelasan kepada anak tentang dampak berkata kasar lewat cara-cara berikut ini. 

1. Berbicara dengan tenang dan terbuka

Ketika anak-anak tumbuh dan semakin dewasa, mereka mungkin mulai mengucapkan kata-kata kasar karena terpengaruh teman-temannya dan lingkungan. Jelaskan kepada anak mengapa penggunaan kata-kata kasar tidak sesuai. Pastikan berbicara dengan cara yang tenang dan terbuka agar anak merasa aman untuk berbicara dan mendengar.

Di kutip Verywell Family, Jennie David, PhD, psikolog di di visi psikologi pediatrik dan neuropsikologi di Nationwide Children’s Hospital, menyarankan untuk tetap tenang dan berusaha tetap netral ketika anak menggunakan kata-kata kasar atau mengucapkan sesuatu yang tidak pantas. Sebab, memberikan reaksi berlebihan bisa memiliki efek sebaliknya atau memperburuk keadaan.

D ilansir laman yang sama, Katherine Lee, seorang penulis parenting dan mantan editor di majalah Parenting dan Working Mother juga menyampaikan, berbicara dengan nada suara yang lembut dan tenang dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih positif dan mendukung komunikasi yang efektif antara orangtua dan anak. Hal ini penting di lakukan, bahkan ketika sedang mengoreksi perilaku anak.

2. Jelaskan makna dari kata-kata tersebut

Selama berbicara dengan anak, pastikan untuk bersikap sabar dan bersedia menjawab pertanyaan-pertanyaan dari anak. Terutama untuk anak-anak kecil, mereka sering kali hanya mencoba kata-kata yang didengar dan tidak memiliki pemahaman yang mendalam tentang makna sebenarnya. Ini adalah peluang baik untuk mengajar mereka soal makna kata-kata tersebut dan mengapa beberapa kata itu bisa menyakiti perasaan orang lain.

3. Beri penjelasan tentang etika yang benar

Ajarkan anak tentang etika komunikasi yang baik, seperti menghargai orang lain, mendengarkan dengan baik, dan berbicara dengan hormat. Jelaskan bahwa kata-kata kasar tidak sesuai dengan nilai-nilai yang ada. Ini adalah cara untuk mengajari anak untuk tidak boleh menyakiti atau merendahkan orang lain dengan kata-kata.

Jelaskan juga bahwa manusia bisa melakukan kesalahan, termasuk mengucapkan kata-kata kasar dan penting untuk meminta maaf jika mereka melakukan kesalahan. Cara ini mengajarkan anak tentang tanggung jawab dan pentingnya memperbaiki kesalahan, serta berperilaku baik terhadap orang lain.

4. Berikan aturan terkait penggunaan kata-kata kasar di rumah

Orangtua perlu menetapkan aturan dan panduan khusus bagi anak-anak. Pastikan mereka tahu kata mana yang tidak boleh digunakan dan mengapa. Selain itu, orangtua mungkin perlu menentukan konsekuensi yang akan diberlakukan jika anak melanggar aturan ini atau jika penggunaan kata-kata kasar menjadi kebiasaan.

Dilansir Centers for Disease Control and Prevention, penerapan aturan dalam keluarga membantu anak-anak memahami perilaku yang diperbolehkan dan yang tidak diperbolehkan. Seiring anak-anak tumbuh, mereka akan berada di tempat-tempat di mana mereka harus mengikuti aturan. Mengikuti aturan di rumah dapat membantu anak-anak belajar untuk mengikuti aturan di tempat lain.

5. Jadilah contoh yang baik

Dilansir American Academy of Child and Adolescent Psychiatry, bagi sebagian besar anak-anak, role model yang paling signifikan adalah orangtua dan orang yang merawat mereka. Anak-anak mencari inspirasi dari berbagai tokoh untuk membantu membentuk perilaku mereka di sekolah, dalam relasi, atau saat menghadapi keputusan yang sulit.

Jadilah contoh yang baik untuk anak. Anak-anak cenderung meniru perilaku orang dewasa di sekitar mereka. Hindari penggunaan kata-kata kasar di depan anak dan gunakan kat yang baik di sekitar mereka.

6. Berikan alternatif yang lebih baik

Ajarkan anak tentang cara mengungkapkan perasaan atau frustrasi tanpa menggunakan kata-kata kasar. Beri edukasi pula bagaimana mereka harus memilih kalimat atau kata-kata yang lebih baik untuk mengekspresikan diri. 

Orangtua dapat membantu anak-anak mengembangkan kemampuan berbicara dan berperilaku yang sesuai dalam berbagai situasi. Ajarkan bagaimana berbicara di lingkungan yang berbeda, seperti sekolah atau saat berkunjung ke rumah keluarga. Berpikir kreatif dan mencari kata atau frasa yang menyenangkan yang bisa mereka gunakan sebagai pengganti. 

Ingatlah, bahwa pendekatan ini memerlukan kesabaran dan konsistensi. Seiring berjalannya waktu, anak akan belajar mengenali dampak dari kata-kata kasar dan menjadi lebih terampil dalam berkomunikasi dengan cara yang lebih baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *