Uncategorized

5 Cara Menghadapi Perselingkuhan, saat Perceraian Bukan Jadi Pilihan

5 Cara Menghadapi Perselingkuhan, saat Perceraian Bukan Jadi Pilihan

5 Cara Menghadapi Perselingkuhan, saat Perceraian Bukan Jadi Pilihan

KORANPALAPA – Cara Menghadapi Perselingkuhan
Saat awal mengikat janji, api cinta serasa tak bisa padam walau sudah mengetahui hal-hal kecil yang sebenarnya menggangggu dalam hati. Hanya saja, semua bisa dilewati dengan kata maklum. Seiring berjalannya waktu, pasangan yang lalai akan telat menyadari bahwa api cinta bisa habis.

Saat sedang habis seperti ini, peluang untuk mencari orang lain semakin terbuka. Banyak pasangan yang akhirnya terjebak dalam perselingkuhan yang sedari awal mungkin tidak direncanakan. Jika sudah terjadi, pilihannya hanya dua, bertahan atau tidak. Jika memilih bertahan dan tidak mau pisah, berikut lima cara menghadapi badai perselingkuhan dalam rumah tangga. 

Ambil waktu untuk sendiri terlebih dahulu

Bagi pelaku perselingkuhan juga bisa merasakan sakit karena rasa sesal dan bersalah. Oleh sebab itu, sebelum memutuskan untuk berusaha lagi dalam hubungan, ambil waktu sendiri dulu.

Jangan sampai saat masih emosi dan sedih, kalian langsung membicarakan masalahnya. Yang ada nanti malah saling menyalahkan. Oleh sebab itu, tidak apa untuk menyendiri sementara untuk melampiaskan segala kesedihan. Tapi, ingat jangan terlalu lama juga. 

Menghubungi kenselor pernikahan

5 Cara Menghadapi Perselingkuhan, saat Perceraian Bukan Jadi Pilihan

Ada baiknya jika kamu menghubungi pihak yang ahli dan memiliki pengalaman dalam masalah rumah tangga. Bukannya tidak boleh curhat dan menyelesaikan masalah sama keluarga sendiri. Akan tetapi, keluarga itu bisa saja menjadi tidak objektif dan jatuhnya malah memihak sama keluarganya sendiri.

Oleh sebab itu jika ingin sungguh memperbaiki hubungan, jangan ragu buat menghubungi konselor pernikahan. Karena di sana kamu dan pasangan akan mendapat pengetahuan bagaimana cara healing akibat luka perselingkuhan dari yang memang ahli dan tak akan subjektif.

Kesadaran untuk saling memaafkan dan bersabar dengan proses penyembuhan

Mungkin saja setelah menemui konselor pernikahan, kamu akhirnya mantap saling memaafkan bersama pasangan. Maaf bisa saja terucap dari mulut. Tetapi pada kenyataannya, luka itu tetap masih ada dan belum sepenuhnya sembuh. Kamu dan pasangan perlu mengetahui kalau proses penyembuhan ini butuh waktu.

Jadi, kalau dalam prosesnya nanti pasangan masih ada rasa curiga, masih ada kesedihan, itu adalah hal yang normal. Jangan memaksa pasangan harus sembuh terlalu cepat dan marah kalau dia masih sedikit marah.

Buat komitmen baru bersama pasangan

5 Cara Menghadapi Perselingkuhan, saat Perceraian Bukan Jadi Pilihan

Komitmen dalam rumah tangga bukan hanya dari komitmen awal saja. Komitmen harus senantiasa diperbaharui seiring dengan berjalannya waktu. Karena tentunya setiap fase pernikahan tak ada yang sama. Oleh karena itu, setelah melewati badai yang berat, hendaklah kamu dan pasangan membuat komitmen yang baru.

Misalnya, saling terbuka dengan jadwal masing-masing, tidak melakukan hal yang membuat pasangan curiga, dan sebagainya. Sepakati itu, dan lakukan. Jangan hanya terucap di mulut, kemudian saat pasangan menagihnya, kamu malah marah.

Bangun korahanian bersama

Memang semua orang tak bisa luput dari godaan perselingkuhan. Tetapi, jangan sampai hal ini yang menjadi alasan untuk tidak berusaha membangun kerohanian dalam keluarga.

Bagaimana pun juga, memiliki bekal rohani yang cukup dan secara sadar menerapkan dalam kehidupan sehari-hari, bisa membuat seseorang mengerti batasan dalam menghadapi cobaan.

Keputusan untuk tetap bertahan walau sudah merasakan sakit akibat perselingkuhan adalah hal yang luar biasa. Oleh karenanya, jika sama-sama masih ingin mempertahankan hubungan, mari secara sadar mau mengikuti semua prosesnya. Bertobat bukan berarti menghilangkan konsekuensi. Semangat!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *