Uncategorized

5 Alasan Mengapa Anak Cenderung Tertutup kepada Orangtuanya Sendiri

5 Alasan Mengapa Anak Cenderung Tertutup kepada Orangtuanya Sendiri

5 Alasan Mengapa Anak Cenderung Tertutup kepada Orangtuanya Sendiri

KORANPALAPA – 5 Alasan
Mengemban peran sebagai orangtua merupakan tantangan yang gak mudah. Gak semua orang berhasil mengemban peran tersebut dengan baik. Gak sedikit orangtua yang hanya menjadi “orangtua” dalam kartu keluarga, tetapi gak benar-benar paham kepribadian anaknya seperti apa.

Termasuk juga urusan berbagi cerita, banyak anak yang memilih bercerita kepada sahabat maupun teman seumuran dibandingkan dengan orangtuanya sendiri. Bukan berarti gak sayang, berikut lima alasan mengapa anak cenderung tertutup kepada orangtuanya sendiri. Simak sampai akhir, ya! 

Selama ini didikan orangtua terlalu otoriter

Jika selama ini kamu adalah orangtua yang gemar mengatur, mendikte atau bahkan gak pernah melibatkan anak dalam pengambilan keputusan, jangan heran jika sekarang anakmu sangat tertutup denganmu. Didikan yang otoriter membuat anak merasa jaraknya dengan orangtua sangatlah jauh. Sebab ayah atau ibunya bertindak seperti pemimpin dan anak seolah menjadi prajurit yang harus selalu siap mengikuti arahan.

Jika dekat denganmu saja anakmu merasa gak aman, bagaimana bisa dia nyaman bercerita apa saja? Anak cenderung sangat hati-hati dalam memilih cerita mana yang harus diceritakan dan mana yang harus disimpan dalam diam.

Orangtua yang baik itu harusnya gak akan mengekang anak untuk menuruti semua kemauannya. Fokus mereka bukan mengatur tetapi membentuk kepribadian anak.

Orangtua gak pernah memposisikan diri layaknya sahabat untuk anak

Alasan lain mengapa anak cenderung tertutup adalah karena orangtua gak pernah memposisikan diri layaknya sahabat bagi anaknya. Jika orangtua saja gak pernah meluangkan waktu untuk bercerita dan seharian hanya sibuk bekerja, bagaimana si anak merasa bahwa orangtuanya adalah sahabatnya?

Kamu harus melatih anakmu untuk merasa percaya bahwa kamu tempat yang aman untuk bercerita apa saja.  Harus kamu lakukan sebelum menyesal, jangan sampai nantinya anakmu memperlakukanmu layaknya orang asing meski tinggal di rumah yang sama. 

Perbedaan generasi membuat anak dan orangtua sering berbeda pikiran

5 Alasan Mengapa Anak Cenderung Tertutup kepada Orangtuanya Sendiri

Sebagai orangtua, kita gak bisa mendidik anak layaknya didikan orangtua kita selagi kecil. Perkembangan zaman sudah semakin pesat. Banyak hal lain yang turut andil dalam memengaruhi perkembangan anak sekarang, salah satunya adalah kecanggihan teknologi.

Gak bisa kita mungkiri, pemikiran anak-anak sekarang terbilang lebih dewasa, kritis, dan kreatif dibanding zaman dulu.  Kebanyakan anak zaman sekarang merasa orangtuanya “kuno” dan gak memahami isi pikiran mereka yang lebih up to date.

Setiap kali bercerita keduanya kerap kali beradu pendapat dan merasa sama-sama paling benar. Alhasil, anak lebih memilih bercerita ke sahabat maupun teman sebaya karena merasa pikirannya sejalan dengan mereka. 

Anak takut menambah beban orangtuanya

Gak melulu salah orangtua, ada juga anak yang memilih menjadi tertutup karena gak mau menambah beban. Mereka memahami bahwa orangtuanya sudah terlalu lelah bekerja.

Sebagai orangtua, kita memang gak bisa memaksa anak untuk mengutarakan perasaannya. Jika anakmu cenderung tertutup, jangan khawatir berlebih dulu, ya. Pelan-pelan ajak anak untuk deep talk dan mengungkapkan isi hatinya dengan sendirinya.  

Selama ini orangtuanya sering memberikan respon negatif tiap anak bercerita

5 Alasan Mengapa Anak Cenderung Tertutup kepada Orangtuanya Sendiri

Seorang anak kadang ingin bercerita bukan karena mereka memerlukan saran. Orangtua kerap langsung memberikan reaksi berlebihan, memberikan nasihat hingga menghakimi jika anak menceritakan sesuatu yang buruk. Gak banyak orangtua yang memberikan anaknya kesempatan untuk menjelaskan duduk permasalahan secara rinci. 

Terkesan sepele, nyatanya respons semacam ini membuat anak gak mau lagi untuk terbuka perihal kehidupannya kepada orangtuanya. Mereka menganggap orangtuanya gak peduli dengan apa yang mereka rasakan.

Sebagai orangtua, ada baiknya kamu introspeksi sebelum mempertanyakan mengapa anakmu begitu tertutup kepadamu. Mungkin saja ada sikapmu yang membuatnya merasa sungkan untuk menjadikanmu tempat bercerita.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *