TIPS & TRICK Uncategorized

Hati-Hati, Ini 5 Dampak Kecanduan Nikotin pada Remaja

PALAPAQQ REGISTER
Kecanduan Nikotin“Menggunakan nikotin pada masa remaja dapat membahayakan bagian otak yang mengontrol perhatian, pembelajaran, suasana hati, dan kontrol impuls.”

Pada dasarnya, nikotin dapat memberikan dampak kesehatan pada semua orang dari segala usia. Namun, tidak bisa disangkal kalau kecanduan nikotin pada remaja bisa memberikan dampak negatif yang signifikan.

Remaja sedang dalam pertumbuhan fisik dan mental, sehingga paparan nikotin bisa memberikan dampak berkelanjutan yang jauh lebih signifikan. Informasi selengkapnya mengenai dampak kecanduan nikotin pada remaja bisa kamu baca di sini!

Bahaya Kecanduan Nikotin bagi Remaja 

TAR-lah yang Jadi Penyebab Penyakit Akibat Konsumsi Rokok, Bukan Nikotin -  halojatim.com

Mengutip Centers for Disease Control and Prevention, nikotin dapat membahayakan otak remaja yang sedang berkembang. Ini karena otak remaja masih terus mengalami perkembangan sampai menginjak usia 25 tahun. 

Menggunakan nikotin pada masa remaja dapat membahayakan bagian otak yang mengontrol perhatian, pembelajaran, suasana hati, dan kontrol impuls. Setiap kali memori baru tercipta atau mempelajari keterampilan baru, koneksi yang lebih kuat atau sinapsis terbangun di antara sel-sel otak. 

Otak remaja pun membangun sinapsis lebih cepat daripada otak orang dewasa. Sayangnya, akibat kecanduan nikotin, maka ini bisa mengubah cara kerja sinapsis. 

Selain itu, apa saja dampak kecanduan nikotin pada remaja?

  1. Menimbulkan Risiko Kesehatan yang Serius 

Penggunaan nikotin dapat memberikan masalah kesehatan yang serius, tidak hanya kerusakan otak dan mengganggu kinerja sinapsis saja. Beberapa gangguan kesehatan yang bisa terjadi sebagai akibat kecanduan nikotin sejak remaja adalah masalah gangguan pernapasan, sistem kerja kardiovaskular, dan gangguan imun tubuh.

2. Masalah Kesehatan Gigi pada Remaja 

Merokok merupakan faktor risiko utama untuk kesehatan mulut dan gigi, serta penyakit pada rongga mulut. Merokok setiap hari dan jarang menyikat gigi (kurang dari dua kali sehari) di antara remaja juga dapat dikaitkan dengan variasi pola lipid saliva. 

Produksi kadar lipid saliva penting dalam pemeliharaan kesehatan rongga mulut. Peningkatan kadar lipid berhubungan dengan kondisi terjadinya karies, perkembangan plak, dan penyakit periodontal.

3. Penurunan Stamina 

Orang yang memulai merokok sejak remaja dapat mengalami penurunan stamina dan kebugaran fisik ketimbang yang tidak merokok sama sekali. Merokok dapat memengaruhi banyak aspek tubuh, termasuk daya tahan fisik. 

Jika kamu merokok sejak remaja, ini bisa membuat jantung, paru-paru, dan otot mendapatkan sedikit oksigen dan secara spesifik mengurangi kebugaran fisik. Selain itu, kecanduan nikotin juga dapat memicu peradangan pada tulang dan persendian yang dapat menyebabkan kondisi lain seperti osteoporosis.

4. Masalah Kerangka Otot 

Kecanduan nikotin dapat mengurangi massa tulang dan meningkatkan risiko patah tulang ketika sudah beranjak dewasa, terutama saat memasuki masa tua. Selain itu, merokok pada usia muda juga di kaitkan dengan geometri dan kepadatan tulang yang tidak baik, pengurangan puncak massa tulang dan peningkatan prevalensi patah tulang.

5. Kecenderungan Mengalami Sindrom Metabolik

Sindrom metabolik adalah sekelompok kondisi yang meningkatkan risiko diabetes dan penyakit kardiovaskular. Merokok dikaitkan dengan sindrom metabolik terutama buat perokok muda. 

Alasan Remaja Mulai Merokok

4 Fakta Menarik Nikotin di Balik Banyaknya Anggapan Jadi Pemicu Utama  Penyakit Berbahaya | Indozone.id

PALAPAQQ REGISTER
Kamu mungkin penasaran mengapa remaja mulai merokok. Pada umumnya, ada beberapa faktor risiko yang memicunya, yaitu:

  • Orang tua yang juga perokok.
  • Tekanan teman sebaya di mana teman-teman mendorong untuk mencoba rokok dan akhirnya kecanduan. 
  • Melihat merokok sebagai cara memberontak dan menunjukkan kemandirian.
  • Berpikir bahwa semua orang merokok dan mereka juga harus merokok.
  • Harga yang terjangkau. 
  • Coba-coba hal baru tanpa memikirkan konsekuensi jangka panjangnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *