BERITA KESEHATAN BERITA UNIK BERITA VIRAL

Jadi Tren, Ini Dia Plus-Minus Penggunaan Strap Masker

Jadi Tren, Ini Dia Plus-Minus Penggunaan Strap Masker

KORANPALAPA, Jadi Tren, Ini Dia Plus-Minus Penggunaan Strap Masker. Masker, baik yang medis maupun kain, sekarang terkesan memiliki “pasangan”, yaitu strap masker. Mungkin Anda sendiri termasuk salah satu yang sudah menggunakan kalung masker tersebut.

Kalau pun belum, Anda bisa dengan mudah melihatnya di media sosial ataupun e-commerce

Tren penggunaan strap mask sebenarnya sudah terlihat sejak tahun lalu. Bahannya sendiri ada yang terbuat dari rantai kecil, anyaman benang, manik-manik, dan lain sebagainya. 

Kalung seperti itu pada awalnya diperuntukkan bagi pengguna kacamata, khususnya lansia.

Baca juga : Cara Ini Bisa Selamatkan Anda dari Serangan 3 Hewan Buas

Daya ingat yang sudah menurun membuat lansia sering kehilangan kacamata. Kalung tersebut memudahkan mereka untuk memakai kacamata kapan pun dibutuhkan. 

Konsep pembuatan dan penggunaan strap masker mungkin seperti itu juga. Karena belum terbiasa, beberapa orang sering menjatuhkan bahkan menghilangkan maskernya. Daripada seperti itu, produsen akhirnya membuat kalung masker. 

Kelebihan Strap Masker

Jadi Tren, Ini Dia Plus-Minus Penggunaan Strap Masker
  • Dianggap Praktis 

Untuk orang yang agak malas menyimpan masker di dalam pouch bersih, mengalungkan masker terkesan bisa jadi solusi. 

Masker jadi tidak jatuh, tidak hilang, dan bisa langsung dipakai lagi setelah makan atau minum di luar rumah. 

  • Bisa Jadi Aksesori

Bahannya dan warnanya yang beragam bisa menjadi aksesori tambahan untuk atasan polos. 

Tak cuma wanita, pria pun banyak yang menggunakan kalung masker ini. Satu orang mungkin bisa memiliki beberapa strap aneka warna, sehingga bisa disesuaikan dengan outfit-nya saat itu.

Kekurangan dan Bahaya Strap Masker

Ada kelebihan, tentu ada pula kekurangannya. Beberapa alasan yang memperkuat bahwa strap masker bukan solusi tepat, yaitu:

  • Bagian Dalam Masker Terkontaminasi 

Dalam media sosial pribadinya, dr. Adam Prabata, kandidat Ph.D. dalam bidang Medical Science di Kobe University, Jepang, menyatakan pandangannya tentang penggunaan kalung masker. 

Ia mengatakan, “Ketika masker dikalungkan di dada, terdapat risiko droplet menempel di area dalam masker. Masker tersebut juga akan menempel di pakaian sehingga terjadi kontaminasi silang.”

Risiko kontaminasi virus rentan terjadi. 

  • Berpotensi Jadi Kebiasaan Buruk di Masa Pandemi

Dokter Astrid sendiri menyayangkan banyaknya orang yang menyukai strap masker ini. 

“Penggunaan strap masker bisa menjadi tameng untuk orang-orang yang malas ganti masker, khususnya masker bedah.”

“Selain itu, penggunaan strap masker juga seakan-akan memperbolehkan lepas-pasang masker di tempat umum itu sah-sah saja. Padahal, hal itu keliru,” tutur dr. Astrid lagi. 

Adakah Tips Pakai Strap Masker yang Aman?

Jadi Tren, Ini Dia Plus-Minus Penggunaan Strap Masker

Penggunaan kalung masker ini sebenarnya tidak direkomendasikan secara medis. Karena itulah, dr. Astrid mengatakan,

“Tidak ada tips khusus ataupun anjuran untuk membuatnya menjadi lebih aman dan efektif untuk mengendalikan penyebaran COVID-19.”

Lebih baik, Anda mengetahui dan melakukan cara penyimpanan masker yang benar ketika sedang makan.

  • Simpan masker di kantong kertas seperti amplop bersih (bukan bekas uang ataupun benda lainnya). 
  • Jika tidak ada amplop, Anda bisa menyimpannya di dalam pouch bersih yang tertutup atau plastik bersih kedap udara. 
  • Selalu bawa cadangan masker kain. Masker kain hanya boleh digunakan 4 jam. Sampai di rumah, cuci masker Anda, keringkan, dan simpan di tempat bersih tertutup. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *