BERITA KESEHATAN TIPS & TRICK Uncategorized

Benarkah Makanan Instan Dapat Memicu Tumor Payudara?

PALAPAQQ LOUNGE
“Makanan instan di anggap minim gizi dan memicu masalah kesehatan. Tumor payudara di duga salah satu konsekuensi dari mengonsumsi makanan instan terlalu sering.”

Makanan instan cenderung mudah di siapkan dan di klaim lezat dan harganya terjangkau. Namun, di balik kepraktisannya,  makanan instan sebenarnya  minim gizi sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh. Bukan itu saja, makanan ini di anggap merugikan kesehatan karena mengandung garam dan MSG yang cukup tinggi. 

Jenis makanan ini di klaim mampu memicu pertumbuhan tumor payudara. Bahan-bahan kimia, garam dan MSG yang ada pada makanan instan di klaim menjadi biang keladinya. Lantas, benarkah demikian? 

Benarkah Makanan Instan Memicu Tumor Payudara?

Penelitian: Makanan Instan Tingkatkan Risiko Kematian Dini - Islampos

Makanan ini tidak akan menimbulkan dampak negatif jika di konsumsi dalam jumlah sedang. Makanan instan tidak di anjurkan di konsumsi terlalu sering karena cenderung rendah serat dan protein. 

Kandungan garam dan MSG-nya juga berisiko memicu tekanan darah, sakit kepala, dan mual. Penelitian mengungkapkan jika konsumsi makanan instan terlalu sering berisiko mengembangkan sindrom metabolik, oleh karena itu suatu kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan stroke.

Belum ada penelitian yang mengungkapkan jika makanan instan bisa memicu tumor payudara. Sejauh ini, salah satu penyebab pasti tumor payudara adalah mengidap obesitas atau kelebihan berat badan. Akumulasi lemak yang terlalu banyak dalam tubuh di tengarai memicu produksi hormon estrogen lebih banyak. Alhasil, tumor bisa terbentuk di bagian payudara. 

Waspadai Berbagai Faktor Penyebab Tumor Payudara

Diderita Kesha Ratuliu, Ini Gejala dari Penyakit Tumor Payudara

1. Menjalani terapi penggantian hormon

Wanita yang menjalani terapi penggantian hormon lebih berisiko mengalami kanker atau tumor payudara. Risiko ini bisa di minimalisir dengan tidak menjalani terapi lebih dari satu tahun. Risiko akan semakin menurun setelah seorang wanita berhenti menggunakan obat terapi. 

2. Pil kontrasepsi

Penelitian menunjukkan bahwa wanita yang menggunakan pil kontrasepsi berpeluang mengidap kanker payudara. Risiko akan semakin berkurang setelah berhenti meminumnya. 

3. Konsumsi alkohol

Seseorang yang mengonsumsi alkohol secara teratur atau dalam jumlah besar berisiko tinggi terkena kanker maupun tumor payudara. Kandungan etanol dalam minuman beralkohol terurai menjadi asetaldehida, yang di kenal sebagai karsinogen. Senyawa bisa merusak DNA dan menghentikan sel-sel sehat untuk memperbaiki kerusakan. 

4. Paparan radiasi

Prosedur medis yang menggunakan radiasi, seperti sinar-X dan CT scan, dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Jika kamu di haruskan untuk menjalani prosedur tersebut, diskusikan dengan dokter untuk menimbang manfaat dan kerugiannya. 

Gaya Hidup untuk Mencegah Perkembangan Tumor

Jenis pola makan yang kamu pilih nyatanya bisa berkontribusi pada perkembangan tumor payudara. Perbanyak sayur, buah, kacang-kacangan dan biji-bijian untuk memenuhi kebutuhan serat. Kurangi makanan berlemak tinggi dengan membatasi konsumsi daging merah dan mengganti minyak yang lebih sehat. Selain pola makan, gaya hidup sehat yang di anjurkan yaitu:

  • Batasi konsumsi alkohol untuk mencegah penumpukan karsinogen.
  • Pertahankan berat badan yang ideal dengan rutin berolahraga dan konsumsi makanan bergizi.
  • Olahraga setidaknya 30 menit setiap hari. 
  • Batasi terapi hormon setelah menopause. Bicarakan dengan dokter terkait obat-obatan non hormonal untuk mengelola gejala menopause. 

Kendati belum ada penelitian yang mengungkap makanan instan memicu tumor payudara, kamu kudu tetap bijak dalam mengonsumsinya. Sebab, penelitian lain telah mengungkap dampak negatifnya yang telah disebutkan sebelumnya. 

PALAPAQQ REGISTER
Selain menerapkan gaya hidup sehat, menyusui diketahui mampu mencegah kanker payudara. Semakin lama menyusui, semakin besar efek perlindungannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *