Uncategorized

5 Kebohongan Seseorang yang Bertahan di dalam Toxic Relationship

5 Kebohongan Seseorang yang Bertahan di dalam Toxic Relationship

5 Kebohongan Seseorang yang Bertahan di dalam Toxic Relationship

KORANPALAPA – Kebohongan Seseorang
Setiap orang mendambakan hubungan asmara yang bahagia. Namun gak sedikit yang terjebak pada toxic relationship. Sayangnya, meninggalkan hubungan yang buruk bukan perkara yang mudah

Mereka yang berada di kondisi ini sering membohongi diri sendiri untuk tetap bertahan. Berikut ini lima kebohongan berbahaya yang mereka katakan pada dirinya. Simak hingga selesai, ya! 

5 Kebohongan Seseorang yang Bertahan di dalam Toxic Relationship

“Dia akan berubah karena aku mencintainya”

Terkadang saat jatuh cinta, seseorang akan selalu melihat pasangannya seperti malaikat. Dia selalu melihat bagian terbaik tanpa mempertimbangkan yang lain sekali pun telah banyak red flags.

Perubahan menjadi lebih baik itu mungkin, tetapi juga banyak yang akhirnya tidak atau bahkan menjadi lebih buruk. Seberapa besar rasa cintamu padanya gak akan menjadi jaminan dia akan berubah karenamu. Satu-satunya cara seseorang berubah adalah jika dia mau.

Jadi sebaiknya jangan membohongi diri sendiri. Jika dia membuatmu sakit, tanyakan pada dirimu apakah kamu bisa mencintainya untuk selamanya? 

“Jika aku berubah, hubungan ini akan lebih baik”

Beberapa orang yang terjebak pada hubungan beracun percaya bahwa dia sendiri adalah penyebab kerusakan. Ini terjadi karena pasangannya selalu mengatakan demikian. 

Dia beranggapan bahwa jika dia bisa berubah dalam hal sikap maupun penampilan, hubungannya akan membaik. Padahal, ini adalah bentuk gaslighting dan manipulatif. 

Apakah ini akan berhasil? Apakah kemudian hubungannya membaik? Kemungkinan besar tidak. Kecuali memang dia berubah karena keinginannya sendiri. Pasangan beracun menggunakan cara ini untuk sebagai pembenaran atas perilaku mereka. 

“Hubungan ini akan kembali seperti semula”

5 Kebohongan Seseorang yang Bertahan di dalam Toxic Relationship

Masa awal hubungan terasa luar biasa. Pasangan baru menghabiskan waktu berjam-jam untuk membicarakan berbagai hal. Hari-hari terasa seperti berjalan di atas awan, 

Seiring berjalannya waktu, hubungan menjadi statis dan mungkin perasaan mulai berubah. Apakah hubungan dipenuhi pertikaian ataupun semua terasa baik, keduanya tetap mungkin untuk membuat cinta memudar. 

Mungkin pula seiring waktu pasangannya menjadi sering mengabaikan, kasar dan berubah menjadi toxic. Jika rasa bahagia telah berubah menjadi rasa gak hormat, jangan memaksa untuk tetap melanjutkan. Apalagi terus percaya bahwa segala sesuatu akan kembali seperti semula. 

“Aku pantas mendapatkan ini semua”

Orang-orang yang terjebak di dalam toxic relationship seringkali menilai dirinya dengan buruk. Sekian lama bersama pasangan yang meremehkan, menjatuhkan dan memodohi membuat dia kehilangan harga diri.

Berhenti membenci diri sendiri dan segera pergi. Berjalanlah menuju kehidupan yang penuh cinta. Cobalah untuk mulai menghabiskan waktu bersama orang-orang yang benar mencintai.

Setiap orang pantas mendapatkan yang terbaik. Saat kita menyadari bahwa diri kita berharga, maka kita akan menemukan kekuatan untuk menjauh dari hubungan beracun. 

“Aku gak akan bisa mencintai dan dicintai lagi”

5 Kebohongan Seseorang yang Bertahan di dalam Toxic Relationship

Sebagian orang yang menyadari hubungannya gak bahagia memilih tetap tinggal karena gak siap kesepian. Dia beranggapan jika dia meninggalkan hubungannya, maka dia gak akan pernah bisa mencintai dan dicintai lagi. 

Atau anggapan lain, misalnya jika dia mengakhiri hubungan, dia gak akan menemukan orang yang sama. Ini 100% benar, kamu gak akan menemukan orang yang sama sepertinya, tapi kamu akan menemukan yang jauh lebih baik. 

Jika kamu mampu pergi, seseorang yang benar-benar mencintaimu tengah menunggu di luar sana. 

Membohongi diri sendiri demi bertahan di hubungan beracun hanya akan memperpanjang penderitaan. Sebaiknya katakan dengan jujur bahwa kamu gak merasa bahagia, tingkatkan rasa cinta pada diri sendiri dan melangkahlah! 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *