5 Syarat Mutlak Sebelum Menjadikannya Pasangan Hidup!
KORANPALAPA – 5 Syarat Mutlak
Ketika kamu sedang mengenal seseorang kemudian menjalani relasi asmara dengannya, pasti banyak orang yang akan menyuruhmu untuk segera meresmikan hubungan. Padahal, kamu belum tentu sudah siap secara lahir batin untuk memiliki hubungan yang lebih serius.
Sikap dan karakter ‘aslinya’ harus kamu ketahui
Harus benar-benar asli ya, guys. Jangan mau dibutakan oleh cinta saja. Kamu harus benar-benar membuka mata lebar-lebar akan setiap hal mengenai dirinya. Ketika doi baik sama kamu di awal hubungan, ketahuilah bahwa itu adalah hal yang akan dilakukan setiap orang yang naksir sama kamu. Jadi, bisa saja doi tidak bersikap secara real di depanmu. Pergunakan waktu kencan untuk saling mengenal pasangan.
Dirinya bisa bekerja dan tak menjadi batu sandungan
Di sini berkaitan dengan masalah finansial. Bukan menyuruh kamu untuk jadi pasangan matre, namun hidup juga harus realistis bukan?
Dalam artian dia selalu bergantung sama kamu. Padahal, pasangan yang baik itu bisa menjadi partner kerja yang mengasyikkan. Sama-sama berusaha untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik. Ketika doi malah jadi beban, lebih baik pikir lagi sebelum menikahinya. Apalagi jika punya sikap malas.
Kamu sudah mengenal dunianya secara nyata
Saat ada hal yang belum kalian siap sepakati mengenai latar belakang, hal ini bisa memicu konflik yang bisa membuat hubungan tak harmonis. Jadi, yuk kenalan dengan dunianya begitu pun kamu mengenalkan duniamu kepadanya.
Seiman
Apa pun agamanya, jika kamu tak sepaham mengenai iman, maka akan sulit untuk melangkah. Apalagi pemerintah melarang pernikahan beda agama.
Dalam keluarga kalian kelak nantinya, akan hadir buah hati yang tentunya harus mendapat pendidikan rohani dari kamu dan pasangan. Coba bayangkan kalau imannya berbeda, anaknya mau ikut siapa dong? Bukankah ini akan memicu konflik baru?
Dirimu dan dia sudah bisa menerima segala baik dan buruknya
Mau itu berupa sikap atau karakter, finansial, atau pun keinginan dan cita-cita pasangan. Jangan ada embel-embel berubah setelah pernikahan. Karena yang ada nanti kamu kecewa sendiri kalau tidak terealisasi.
Maka jangan pernah mengharapkan dia berubah. Kalau kamu mau dan siap, nikahi dia. Kalau ada hal yang belum bisa kamu terima, jangan sekali-kali melangkah ke pernikahan. Fatal akibatnya!
Jadi, untuk menjadikan seseorang sebagai pasangan hidup bukanlah hal yang mudah. Kamulah yang harus menilai apakah bisa menerima dia atau tidak. Jangan sampai karena dorongan orang lain kamu terburu-buru dan kemudian menyesal di belakang. Semangat!