Uncategorized

Dua Tahun Pertama Berat, Untung Ada Ibrahimovic : Curhat Rafael Leao di AC Milan

Dua Tahun Pertama Berat, Untung Ada Ibrahimovic : Curhat Rafael Leao di AC Milan

KORAPANPALAPA – Dua Tahun Pertama Berat, Untung Ada Ibrahimovic : Curhat Rafael Leao di AC Milan. Leao merapat ke AC Milan pada musim panas 2019 silam. Saat itu ia dibeli dari klub Ligue 1, Lille.

Harganya saat itu cukup mahal bagi Milan, yakni sekitar 29 juta euro. Investasi itu pada Leao ternyata terbukti tepat.

Leao berkembang jadi pemain top. Bahkan ia bisa membantu Milan meraih gelar Scudetto pada musim 2021/2022 kemarin.

Rafael Leao mengaku ia mengalami masa-masa sulit dalam dua tahun pertamanya di AC Milan namun dalam kurun waktu tersebut ia mendapat banyak uluran tangan, salah satunya dari Zlatan Ibrahimovic.

Masa-masa Sulit d AC Milan

Di musim perdananya di AC Milan, Rafael Leao memang sering dimainkan. Tapi ia jarang mendapat kans bermain full 90 menit.

Situasi yang kurang lebih sama juga terjadi pada musim keduanya. Rafael Leao pun mengaku bahwa dalam dua musim pertamanya di San Siro, ia mengalami masa-masa adaptasi yang sulit.

“Dua tahun pertama di Milan sulit. Saya datang dari Prancis, di mana semuanya lebih kecil dan hidup sangat berbeda,” bukanya pada majalah Outpump, via Football Italia.

“Ketika Anda tiba di Milan, Anda tahu bahwa Anda harus menjadi seorang pemenang, bahwa banyak legenda mengenakan seragam yang sama dengan Anda, memenangkan begitu banyak trofi. Anda merasakannya dan Anda langsung menjalaninya. Setelah proses transisi, saya menjadi orang yang berbeda dan pemain yang berbeda,” seru Leao. SitusGamePKVSlotDominoTerpercaya

Leao Dibimbing Ibrahimovic

Namun untungnya dalam masa-masa sulit itu, ia mendapat uluran tangan dari banyak pihak. Termasuk striker gaek di AC Milan, Zlatan Ibrahimovic.

Rafael Leao mengatakan di Milan, Ibrahimovic memberikannya banyak masukan terkait bagaimana cara beradaptasi dan meningkatkan performanya di atas lapangan. Tak hanya itu, ia menyebut pria Swedia itu juga membimbingnya di luar lapangan.

“Dalam periode ini keluarga saya, pelatih Pioli dan Ibra, yang selalu dekat dengan saya setiap hari, sangat penting,” kenang Leao.

“Zlatan adalah contoh, ia mengajari saya pentingnya bertanya, selalu fokus, bahkan di luar lapangan. Kami berbicara kapan pun kami bisa, bukan sebagai profesional atau kolega, tetapi sebagai pria,” ucapnya.

Ingin Jadi Pahlawan

Dua Tahun Pertama

Rafael Leao kemudian ditanya soal target-tergetnya. Demikian juga soal keinginannya di masa depan.

Leao mengaku ia ingin menjadi pahlawan bagi timnya. Tak cuma di AC Milan tapi juga di Timnas Portugal.

“Sekarang saya ingin memanfaatkan semua peluang yang ada, saya ingin menjadi pahlawan dan pantas mendapatkan tempat saya di starting eleven tim nasional Portugal,” serunya.

“Jika kemudian ada peluang untuk menang, yah, itu akan sangat menyenangkan,” tandas Leao.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *