Uncategorized

Capello Berkata, Inggris Bermain Seperti Menggendong Monyet di Pundaknya

Capello Berkata, Inggris Bermain Seperti Menggendong Monyet di Pundaknya

POKERPALAPA – Sebuah analisis yang cukup nyeleneh terlontar dari mulut mantan pelatih Timnas Inggris, Fabio Capello. Ia berkata kalau the Three Lions tampil seperti sedang menggendong monyet di pundaknya selama pagelaran Euro 2020 berlangsung.

Inggris bahkan tidak menempati posisi pertama pada grup yang di mana mereka diyakini bisa lolos dengan mudah. Tim asuhan Gareth Southgate tersebut berada di peringkat kedua dengan koleksi empat poin saja.

 Inggris tergabung dalam Grup D bersama Republik Ceko, Kroasia serta Skotlandia. Matchday kedua telah usai, namun mereka belum bisa mengunci tiket ke babak 16 besar seperti negara-negara besar lainnya.

Karena situasi ini, Harry Maguire dkk jadi harus menjalani matchday terakhir dengan beban berat. Kemenangan adalah harga mati buat mereka kalau mau melaju ke babak 16 besar dengan status juara grup.

Seperti sedang Menggendong Monyet

Capello Berkata

Beban terasa semakin berat karena pandit-pandit sudah siap mengkritik dengan kata-kata yang sangat pedas kalau tiga poin gagal diperoleh. Kritikan lebih pedas lagi akan keluar kalau Inggris sampai kalah di tangan Republik Ceko.

Sejak Euro pertama kali bergulir Capello tahu penyebabnya, Inggris belum pernah sekalipun keluar sebagai juara. Mereka mendapapatkan beban berat hingga membuat para pemain seperti bermain sambil menggendong monyet di punggungnya. SitusPokerDominoTerbaik

“Di atas semuanya, mereka merasakan tekanan dan tanggung jawab dari bertahun-tahun tanpa memenangkan trofi penting. Ketika mereka main di turnamen seperti ini, mereka merasa monyet ini ada di belakang mereka,” pungkasnya

Pertandingan penentuan ,melawan Republik Ceko akan digelar pada hari Rabu (23/6/2021) mendatang. Wembley Stadium bakala menjadi saksi kerja keras mereka untuk bisa meraih tiket ke 16 besar.

Inggris Mengecewakan Capello

Capello kecewa berat dengan penampilan mereka selama Euro 2020 ini. Sebab, ekspektasinya sudah terlanjur tinggi setelah melihat bagaimana aksi Inggris pada tiga bulan jelang akhir tahun 2020 kemarin.

Sejauh ini, The Three Lions baru mengantongi satu gol dari dua pertandingan. Laga kedua melawan Skotlandia pun berakhir imbang 0-0. Yang menjadi permasalahan adalah permainan Inggris tidak sesuai dengan harapan penikmat sepak bola.

“Mereka bermain fantastis selama 20 menit lalu kehilangan arah. Saya selalu berkata, apabila Inggris bermain di bulan September, Oktober atau November, mereka bisa bertarung melawan siapapun,” kata Capello ke Gazzetta dello Sport.

“Mereka sudah mulai kesulitan di bulan April, dan mengalami masalah di bulan Juni. Setelah dua musim yang dimainkan secara praktis back-to-back akibat pandemi, tim ini jadi tidak segar,” lanjutnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *