BERITA KESEHATAN TIPS & TRICK Uncategorized

Bahaya Kebiasaan Mencabut Uban Menurut Penata Rambut Profesional

PALAPAQQ LOUNGE
Mencabut Uban – Rambut beruban terjadi karena folikel yang gagal memproduksi melanin alias zat warna. Selain bagian proses penuaan alami, tumbuhnya uban juga bisa di sebabkan oleh stres.

Tidak semua orang menerima dirinya beruban. Beberapa mencoba mengatasinya dengan mencabutnya. Tapi, kebiasaan itu nyatanya berbahaya. 

“Mencabutnya bisa membuat folikel rambut trauma dan Anda bisa merusaknya sampai tidak ada lagi rambut yang tumbuh,” ujar Trey Gillen, penata rambut dan direktur kreatif pendidikan di Sachajuan. Selain itu, dia mengatakan bahwa kebiasaan mencabut uban dapat menyebabkan infeksi, pembentukan bekas luka, dan bercak botak.

Penelitian pada 2020 membuktikan pepatah bijak soal rambut yang bertahan selama beberapa dekade. Sejumlah ilmuwan menyatakan stres bisa menyebabkan rambut beruban. Sebaliknya, para peneliti dari Universitas Columbia juga menemukan bahwa perubahan warna pada rambut itu bisa di balikkan. Caranya dengan mengurangi stres.

Para peneliti juga menemukan bahwa seluruh rambut di tubuh manusia yang berubah juga bisa di balikkan ke kondisi semula. Fakta itu berlaku juga pada janggut dan rambut kemaluan yang mendapatkan kembali warna semula setelah mulai beruban. Berdasarkan temuan itu, para peneliti meyakini bahwa akar masalah tersebut berasal dari perubahan jalur metabolisme yang membentuk protein tubuh.

Jalur metabolisme itu sangat di pengaruhi oleh hormon yang di produksi saat seseorang tertekan. Karena itu, menghilangkan stres bisa membatalkan proses yang terjadi.

Proses Terjadinya Uban

Cara Menghilangkan Uban dengan Bahan Alami, Aman dan Mudah Dilakukan -  Lifestyle Liputan6.com

Mencabut Uban – Sejumlah riset yang di publikasikan dalam sebuah jurnal mengungkapkan bagaima rambut berubah jadi putih atau keperakan. Para peneliti menganalisisnya lewat rambut dari para sukarelawan.

Mereka lalu membuat teknik pemetaan baru yang bisa mendeteksi pigmen sepanjang rambut, dari akar hingga ke ujung. Metode analisis ini serupa dengan studi cincin pohon, yang berarti setiap bagian terkait pada periode waktu tertentu, jelas peneliti.

Pada pohon, setiap satu cincin pertumbuhan berkorelasi dengan umur pohon setahun. Sementara pada rambut, tiap sentimeter tumbuh setiap bulan. 

Dengan menggunakan metodologi itu, panjang rambut berarti merefleksikan waktu dan batang rambut dipandang sebagai skala waktu fisik. Para peneliti kemudian menilai kandungan melanin dan protein yang ada di berbagai bagian rambut.  Mereka berasumsi bahwa rambut beruban berasal di pangkal karena rambut tumbuh dari kulit kepala, bukan dari ujung.

Namun ketika mereka meneliti hampir 400 helai rambut dari 14 orang, mereka menemukan fakta sebaliknya. Ada tiga jenis rambut yang di temukan, yakni rambut yang kepadatan melanin konsisten dan ‘gelap’, memiliki kekurangan melanin dan ‘putih, atau awal rambut gelap dan kemudian beruban selama siklus pertumbuhan folikel rambut yang disebut sebagai rambut ‘transisi’.

Pengaruh Stres

Stress, Chronic Stress, and Stress Relief

Beberapa rambut berwarna abu-abu di ujungnya, tetapi tetap berwarna di pangkalnya. Temuan ini, kata para peneliti, menandakan rambut yang telah berubah kemudian berhenti beruban dan kembali ke warna normal. Penelitian pun di lanjutkan untuk menentukan penyebabnya.

Dengan menggunakan tingkat pertumbuhan rambut yang di ketahui, para peneliti dapat secara khusus melacak periode seseorang mulai beruban. Mereka menemukan periode abu-abu cocok dengan peningkatan tingkat stres dan transisi dari abu-abu ke berwarna terjadi ketika tingkat stres berkurang. Misalnya, satu peserta dalam penelitian ini pergi berlibur dan ini berkorelasi dengan peralihan dari rambut putih kembali ke rambut berwarna.

Studi itu tidak dapat membuktikan bahwa menghilangkan stres bisa membalikkan keadaan. Meski begitu, para ilmuwan meyakini itu sebagai penjelasan yang paling masuk akal.

Dalam publikasi studi mereka tertulis, “Data kami sangat mendukung gagasan bahwa penuaan manusia bukanlah proses biologis linier dan tidak dapat di ubah, mungkin, setidaknya sebagian, di hentikan atau bahkan di balikkan.”

Jeda Singkat

Bukan Cuma Faktor Umur, Ini Alasan Rambut Memutih dan Beruban Halaman all -  Kompas.com

Mereka juga menuliskan bahwa protein yang di temukan di rambut secara langsung berimplikasi pada jalur metabolisme. Mereka mengatakan jalur itu ‘bersifat reversibel dan sensitif terhadap faktor neuroendokrin yang terkait dengan stres’.

“Hasil ini memberikan dasar biologis yang masuk akal untuk reversibilitas uban dan hubungannya dengan faktor psikologis, dan juga mendukung kemungkinan bahwa proses ini dapat di targetkan secara farmakologis,” mereka menambahkan.

Meski begitu, para peneliti menerangkan kemungkinan besar proses beruban bisa di balik untuk rambut yang baru saja beruban, paling lama tiga hari. Itu pun dengan catatan proses pemutihan bisa di balikkan bila berhubungan dengan stres. Tetapi, bila uban di sebabkan masalah genetika atau kebiasaan merokok, hal itu tidak akan berlaku.

PALAPAQQ REGISTER
Uban bisa muncul bahkan pada usia 20 tahunan. Hal tersebut pun dapat disebabkan oleh banyak faktor salah satunya adalah gen. 

MODAL KECIL WD BESAR DI GAMBLE BANDARQ PALAPAQQSitus PKV Dengan Kartu Terbaik Hanya Di #PALAPAQQMampu Memberikan Banyak Kemenangan Dan Keseruan Bermain Kartu Domino 😘Ditunggu Nih Bergabungnya Bosku 😊WA : +855 10 585 075

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *