Uncategorized

5 Tanda Kamu Takut untuk Berkomitmen, Halangi Kebahagiaan

5 Tanda Kamu Takut untuk Berkomitmen, Halangi Kebahagiaan

5 Tanda Kamu Takut untuk Berkomitmen, Halangi Kebahagiaan

KORANPALAPA – Tanda Kamu Takut
Bagi sebagian orang, memiliki jalinan asmara jangka panjang adalah yang dituju, ketika berpasangan. Akan tetapi, ada sebagian lagi yang justru memandang hubungan jangka panjang, yakni pernikahan, menjadi suatu yang menakutkan.

Akibat ketakutan ini, hubungan percintaan yang kamu jalani sering kali mentok, gak sampai tahapan serius. Padahal, kamu sudah cocok dengan pasangan. Namun, karena rasa takut untuk berkomitmen, kamu memilih putus ketika pasangan hendak meningkatkan level hubungan. Tentu saja ini akan menghalangi kebahagiaanmu.

Maka dari itu, yuk, kenali tanda apa saja yang mencirikan kalau kamu punya masalah ketakutan untuk berkomitmen. Simak dengan baik, ya!

Hubungan yang kamu jalani sifatnya selalu kasual

Ciri pertama kalau kamu punya rasa takut berkomitmen adalah hubungan asmara yang kamu jalani selalu bersifat kasual. Misalnya, setelah pacaran beberapa bulan, langsung putus, atau, beberapa kali kencan makan malam, setelah itu kamu menjaga jarak darinya.

Hal-hal tadi menandakan, jika di dalam dirimu ada batasan untuk gak menjalin hubungan yang melibatkan komitmen. Kamu inginnya yang santai-santai saja.

Takut akan terluka

Layaknya anak kecil yang pernah kena api, kamu merasa takut akan komitmen karena pernah terluka. Setelah disakiti oleh pasangan terdahulu, kamu merasa trauma sehingga berprasangka bahwa pasanganmu yang sekarang akan berlaku sama.

Misalnya, kamu pernah diselingkuhi pasangan. Tiap kali pasangan telat pulang kantor, atau gak bisa menemanimu karena ada acara dengan teman-temannya, kamu langsung khawatir dan berpikir bahwa dia sudah berselingkuh.

Trauma inilah yang menyebabkanmu mudah sekali menyerah dalam hubungan dan sulit berkomitmen. Kamu melakukannya untuk menghindari terluka dengan cara yang sama seperti dahulu.

Menyabotase diri

Tanda lain commitment issues yang mesti kamu kenali adalah suka menyabotase diri. Hubungan yang baik-baik saja dan berlangsung lancar, bukan bikin kamu tenang, malah membuatmu ketakutan.

Rasa takut dan keyakinan bahwa hubunganmu yang saat ini bikin bahagia, nantinya akan berakhir, membuatmu melakukan tindakan-tindakan yang malah rusak hubungan. Dengan begitu, setidaknya kamu punya kendali untuk menentukan kapan kalian akan pisah. Padahal, belum tentu juga di masa datang kalian akan berpisah. Namun, alam bawah sadarmu sudah yakin momen itu pasti tiba.

Sulit bersikap terbuka pada pasangan

5 Tanda Kamu Takut untuk Berkomitmen, Halangi Kebahagiaan

Saat kamu sudah memercayai pasangan, apalagi jika sudah yakin kalau dia sosok “the one”, umumnya hal tersebut diikuti dengan kesediaan untuk berbagi cerita persoalan-persoalan pribadi. Namun, ini gak kamu alami.

Meski kamu peduli dan sayang pada pasangan, tetap aja sulit bersikap terbuka. Gak hanya terbuka terhadap masalah pribadimu, tapi juga kesulitan untuk jujur dalam mengekspresikan perasaan. Meski sayang, sikapmu kepadanya dingin. Ini kamu lakukan sebagai mekanisme perlindungan diri sendiri dari perasaan rapuh apabila kamu menampakkan perasaanmu yang sebenarnya.

Selalu melihat sisi buruk dari hubungan

5 Tanda Kamu Takut untuk Berkomitmen, Halangi Kebahagiaan

Kendati saat ini kamu sudah bahagia dengan pasangan pilihanmu, tapi kamu yakin bahwa hubunganmu gak akan bertahan lama. Pasti ada hal-hal yang akan menyebabkan kalian putus.

Keyakinan ini membuatmu selalu melihat sisi buruk hubungan. Misalnya, teman-temannya yang gak suka denganmu, keluarganya yang angkuh, atau hal-hal lain yang bisa jadi alasan bahwa kalian gak bisa bersatu.

Bila tanda-tanda tadi kamu alami, cobalah berterus terang pada pasangan mengenai ketakutanmu itu. Tekankan bahwa kamu sayang padanya, tapi trauma masa lalu membuatmu sulit untuk berpikir positif di hubungan.

Bila pasangan tahu, dia jadi bisa lebih paham struggle yang kamu alami dan akan sebisa mungkin membantumu keluar dari rasa takut tersebut. Semoga dengan adanya pasangan yang menguatkan, kamu jadi lebih mudah mengatasi ketakutan komitmen yang selama ini sudah bikin hubunganmu gagal terus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *