BERITA UNIK

Termasuk Paling Berbahaya di Dunia, Gunung Berapi di Indonesia

Termasuk Paling Berbahaya di Dunia, Gunung Berapi di Indonesia

Termasuk Paling Berbahaya di Dunia, Gunung Berapi di Indonesia

KORANPALAPA, Termasuk Paling Berbahaya di Dunia, Gunung Berapi di Indonesia. Indonesia adalah salah satu rumah untuk gunung berapi berbahaya di dunia.

Beberapa letusan Dashyat telah terjadi, seperti, Krakatau pada tahun 1883, Gunung Tambora pada tahun 1815, dan Toba yang telah mengalami letusan super masif sekitar 72.000 tahun lalu.

Pertanyaannya adalah mengapa itu bisa terjadi?

Peneliti menemukan petunjuk dan menyebut hubungan antara mantel bumi dan letusan gunung berapi.

Para peneliti juga melakukan analisis kimia mineral pada lava di Bali dan Jawa untuk lebih memahami bagaimana mantel bumi terbentuk di daerah-daerah tertentu dan bagaimana magma berubah sebelum letusan.

Hasil penelitian ini juga dapat meningkatkan pemahaman tentang bagaimana vulkanisme bekerja di kepulauan Indonesia.

Magma terbentuk di mantel dan komposisi mantel di bawah Indonesia dulu hanya sebagian.

Memiliki pengetahuan yang lebih baik tentang mantel bumi juga memungkinkan untuk membuat model yang lebih andal untuk perubahan kimia dalam magma ketika menembus kerak yang tebalnya 20 hingga 30 kilometer sebelum akhirnya erupsi.

Komposisi magma sendiri sangat bervariasi dari lingkungan geologi ke lingkungan geologi lain dan memiliki pengaruh pada jenis letusan gunung berapi yang terjadi.

Misalnya, kepulauan Indonesia terbentuk oleh vulkanisme yang di sebabkan oleh dua lempeng tektonik benua Bumi yang bertabrakan di sana.

Dalam tabrakan ini, piring Indo-Australia turun di bawah lempeng Eurasia dengan kecepatan sekitar 7 cm per tahun.
Proses ini, yang terkenal sebagai subduksi, dapat menyebabkan gempa bumi yang kuat.

Bencana tsunami 2004, misalnya, di sebabkan oleh gerakan sepanjang batas lempengan ini.

Termasuk Paling Berbahaya di Dunia, Gunung Berapi di Indonesia

Baca juga : Studi Mengungkapkan, Burung Bisa Merasakan Makanan Manis

Vulkanisme juga muncul di zona subduksi. Ketika lempeng tektonik tenggelam ke dalam mantel, ia memanas dan air yang dikandungnya dilepaskan, menyebabkan batu-batu sekitarnya mencair.

Hasilnya adalah gunung berapi sering erupsi dan seiring waktu, membentuk sekelompok pulau berbentuk busur.

Sepanjang busur Sunda, yang terdiri dari pulau-pulau Indonesia selatan, beberapa letusan gunung berapi yang dahsyat telah terjadi.

Magma kemudian bereaksi secara kimiawi dengan batu di sekitarnya ketika menembus kerak bumi sebelum ke permukaan. Oleh karena itu, dapat sangat bervariasi antara gunung berapi.

Untuk lebih memahami asal usul vulkanisme di Indonesia, para peneliti ingin mengetahui komposisi magma “primer” yang berasal dari mantel itu sendiri.

Karena sampel tidak dapat diambil langsung dari mantel, ahli geologi mempelajari mineral di lava yang baru saja dikeluarkan dari empat gunung berapi: Merapi dan Kelut di Jawa, dan Agung di Bali.

Baca juga : 5 Manfaat Menulis Sebuah Surat Kabar dalam Pandemi

Kemudian, peneliti memeriksa kristal Piroksen, yang merupakan salah satu mineral pertama untuk mengkristal magma.

Mereka menemukan hubungan rasio isotop oksigen 160 dan 180 yang mengungkapkan banyak hal tentang sumber dan evolusi magma.

Para peneliti menemukan bahwa komposisi oksigen mineral Piroksen di Bali hampir tidak terpengaruh selama perjalanan mereka melalui kerak bumi.

Komposisinya cukup dekat dengan situasi semula, yang menunjukkan bahwa sedimen minimum telah ditarik ke dalam mantel selama subduksi. Pola yang sama sekali berbeda ditemukan di Mineral dari Jawa.

Mereka dapat melihat bahwa Merapi di Jawa menunjukkan tanda isotop yang sangat berbeda dari gunung berapi di Bali. Ini sebagian karena Magma Merapi berinteraksi secara intensif dengan kerak bumi sebelum meletus.

Ini sangat penting, karena ketika magma bereaksi dengan, misalnya, batu kapur yang ditemukan di Jawa Tengah tepat di bawah gunung berapi, magma diisi sampai titik eksploitasi dengan karbon dioksida dan air, dan letusannya menjadi lebih eksplosif.

Mungkin itu sebabnya Merapi sangat berbahaya dan menjadi salah satu gunung berapi paling mematikan di Indonesia.

Indonesia memiliki populasi yang padat, dan segala sesuatu yang memberi kita pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana gunung berapi sangat berharga, dan membantu kita untuk lebih siap ketika gunung berapi meletus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *