BERITA KESEHATAN BERITA UNIK

Nanas Tinggi Kalori Karena Rasanya Manis ? Dan Manfaat Nanas untuk Kesehatan

Nanas Tinggi Kalori Karena Rasanya Manis ? Dan Manfaat Nanas untuk Kesehatan

KORANPALAPA, Nanas Tinggi Kalori Karena Rasanya Manis ? Dan Manfaat Nanas untuk Kesehatan. Buah nanas merupakan buah yang sering di jadikan rujak atau salad karena kandungan airnya tinggi. Buah nanas yang sudah matang memiliki rasa yang manis sedikit asam, segar.

Karena rasa manisnya itu nanas sering dianggap sebagai buah berkalori tinggi. Faktanya, nanas berukuran sedang hanya mengandung 74 kalori yang mayoritas berasal dari karbohidrat.

Jika bandingkan dengan ukuran porsi buah lain yang serupa, kalori dalam nanas berada termasuk sedang.

Sebagai perbandingan, semangka dan stroberi masing-masing mengandung 46 dan 49 kalori, sedangkan secangkir irisan mangga mengandung 99 kalori. Buah pisang memiliki 134 kalori per cangkir.

Tetapi penting untuk diingat bahwa kalori bukan satu-satunya ukuran yang harus kita perhatikan saat menentukan nilai gizi suatu makanan.

Meskipun perbandingan memberikan beberapa wawasan tentang kalori, penting untuk mempertimbangkan nilai gizi dan ukuran porsi setiap buah.

Nanas kaya akan sejumlah vitamin dan mineral, serta rendah lemak dan sodium. Bahkan, kebutuhan harian kita akan vitamin C sudah bisa terpenuhi dengan mengasup sekitar satu mangkuk kecil nanas.

Nanas Tinggi Kalori Karena Rasanya Manis ? Dan Manfaat Nanas untuk Kesehatan

5 Manfaat Nanas untuk Kesehatan, Salah Satunya Meningkatkan Imun

Nanas merupakan buah tropis yang berasal dari Amerika Selatan. Buah dengan daging berwarna kuning ini memiliki cita rasa asam dan manis yang segar.

Nanas mengandung nutrisi, antioksidan, dan senyawa lain, seperti enzim yang dapat melawan penyakit.

Dengan berbagai kandungan yang penting bagi tubuh, nanas rupanya memiliki sejumlah manfaat untuk kesehatan.

Berikut adalah 5 manfaat nanas untuk kesehatan yang menakjubkan.

  1. Mencegah penyakit

Nanas mengandung antioksidan, yakni molekul yang membantu tubuh melawan stres oksidatif akibat radikal bebas.

Radikal bebas berinteraksi dengan sel-sel tubuh dan menyebabkan kerusakan yang terkait dengan peradangan kronis, sistem imun yang lemah, dan penyakit berbahaya.

Antioksidan yang banyak temukan dalam buah nanas adalah flavonoid dan asam fenolik.

  1. Melancarkan pencernaan

Nanas mengandung enzim pencernaan yang disebut bromelain. Bromelain berfungsi sebagai protease yang memecah molekul protein menjadi asam amino dan peptida kecil.

Setelah molekul dipecah, ia akan lebih mudah diserap di usus kecil. Ini sangat membantu bagi orang yang mengalami insufisiensi pankreas.

  1. Mengurangi risiko kanker

Kanker merupakan penyakit kronis yang perkembangannya terkaitkan dengan stres oksidatif dan peradangan kronis.

Beberapa penelitian menunjukkan, nanas dan senyawanya dapat menurunkan risiko kanker karena antioksidannya dapat melawan stres oksidatif.

Selain itu, studi tabung reaksi telah menunjukkan bahwa bromelain, yang juga ditemukan dalam nanas, mampu melawan kanker.

  1. Meningkatkan sistem imun

Sebuah studi selama sembilan minggu memberi makan 98 anak sehat tanpa nanas, beberapa nanas (140 gram), dan banyak nanas (280 gram) untuk mengamati sistem imun mereka.

Alhasil, anak-anak yang makan nanas memiliki risiko infeksi virus dan bakteri yang jauh lebih rendah.

Selain itu, anak-anak yang makan nanas paling banyak memiliki sel darah putih yang melawan penyakit hampir empat kali lipat lebih banyak.

Baca juga : Konsumsi Susu di Indonesia Rendah, Susu Dianggap Makanan Mahal

  1. Mempercepat pemulihan setelah operasi

Makan nanas dapat mempercepat waktu yang dibutuhkan untuk pulih setelah operasi atau olahraga.

Beberapa penelitian menunjukkan, bromelain dapat mengurangi peradangan, bengkak, memar, dan nyeri yang sering terjadi setelah operasi.

Penelitian lain mengatakan bahwa orang yang mengonsumsi bromelain sebelum operasi gigi secara signifikan mengurangi rasa sakit.

Di samping itu, protease juga dapat mempercepat pemulihan kerusakan akibat olahraga di sekitar jaringan otot yang rusak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *