BERITA KESEHATAN BERITA UNIK

Mengapa Sagu Bisa Jadi Makanan Pokok Pengganti Beras? Ini Sebabnya

Mengapa Sagu Bisa Jadi Makanan Pokok Pengganti Beras? Ini Sebabnya

KORANPALAPA, Mengapa Sagu Bisa Jadi Makanan Pokok Pengganti Beras? Ini Sebabnya. Bernutrisi dan bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan, sagu disebut bisa jadi makanan pokok pengganti beras. Bahkan bisa untuk menangani krisis global.

Sagu adalah tanaman asli Indonesia atau disebut juga pohon rumbia. Bentuk pohonnya seperti pohon palem dan daunnya tumbuh menyirip.

Kira-kira tingginya mencapai 20 meter. Batang pohon rumbia itu yang kemudian diproses menjadi tepung, baru kemudian dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan.

Ada ratusan kuliner Indonesia yang berbahan dasar sagu. Mulai dari bubur sagu, papeda, lapek sage, bagea, sagu gunting, nasi sagu, sagu lempeng dan masih banyak lagi.

Mengapa Sagu Bisa Jadi Makanan Pokok Pengganti Beras? Ini Sebabnya

Dari itu disebutkan bahwa sagu sangat cocok dijadikan sebagai makanan pokok pengganti beras. Apalagi tanaman sagu banyak tumbuh di Indonesia.

Berdasarkan data Flach tahun 2007, luas tanaman sagu di Indonesia mencapai 1.250.000 hektar. Tanaman sagu tersebar di berbagai daerah, seperti Sulawesi, Kalimantan, Papua, Maluku, Sumatera dan lainnya.

Tak hanya berguna sebagai sumber pangan manusia, sagu juga bisa bermanfaat untuk pakan ternak, sumber bahan pangan industri dan sumber energi.

Di bidang industri, pati sagu bisa menjadi bahan dasar pembuatan roti, mie, kue hingga sirup, obat-obatan hingga kosmetik.

Dan ini adalah solusi untuk menangani krisis pangan global yang diperkirakan oleh FAO akan terjadi sebagai dampak dari pandemi COVID-19. Di Indonesia sendiri, ketersediaan beras menjadi perhatian Pemerintah.

Baca juga : Ini Sebabnya Kamu Perlu Makan Sebutir Telur Tiap Hari

Dengan situasi ini, pemerintah bisa memanfaatkan sagu, sebagai salah satu sumber daya alam yang banyak tersedia. Mengingat sagu juga mengandung nutrisi yang menyehatkan.

“Sagu adalah sumber karbohidrat asli Indonesia yang bersifat prebiotik, bernilai indeks glikemik rendah dan bebas gluten,” ujar Head of Commercial ANJ Bueno Nasio Nelda Hermawan.

Dari kandungan nutrisi tersebut, sagu berkhasiat untuk memperlancar saluran pencernaan, mengurangi kadar kolesterol dan LDL dalam darah hingga mengurangi risiko penyakit diabetes dan jantung.

Dari segala nutrisi, manfaat dan khasiat sagu itu merupakan kekayaan dan sumber pangan warisan Indonesia yang bebas gluten. Maka dari itu sagu layak diperhitungkan dalam keragaman kuliner Indonesia.

Pengembang sagu yang ditanam secara lokal juga dapat membantu meningkatkan ekonomi suatu daerah, mendukung para petani lokal dan mengurangi gas rumah kaca juga sumber daya yang digunakan dalam mengangkut makanan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *