Manusia Jadi Penyebab Kepunahan Massal Burung 50.000 Tahun Terakhir
KORANPALAPA, Manusia Jadi Penyebab Kepunahan Massal Burung 50.000 Tahun Terakhir. Sebuah studi baru mengungkapkan setidaknya selama 50.000 tahun terakhir burung mengalami peristiwa kepunahan massal.
Dalam insiden itu, sekitar 10 hingga 20 persen dari semua spesies burung hilang. Sebagian besar spesies yang punah itu memiliki ciri besar, hidup di pulau, dan sebagian besar tidak bisa terbang.
Jadi, apa yang memicu kepunahan massal beberapa spesies burung?
Dalam studi para peneliti mengatakan manusia lagi-lagi adalah penyebab kepunahan massal burung di planet ini.
Untuk pertama kalinya, mereka mengkompilasi data kuantitatif dalam jumlah dan karakteristik spesies burung yang punah di seluruh dunia. Secara umum, Anda dapat membuat daftar 469 spesies yang punah selama 50.000 tahun terakhir, tetapi percaya bahwa jumlah sebenarnya jauh lebih tinggi.
Para peneliti percaya bahwa kepunahan burung secara massal, terutama disebabkan oleh manusia yang berburu burung untuk dimakan.
Kemungkinan lain karena hewan-hewan yang dibawa ke pulau oleh manusia, dan kemudian memakan burung dan / atau telurnya.
Asumsi ini berdasarkan pada kenyataan bahwa sebagian besar sisa-sisa burung berada di situs manusia dan dalam banyak kasus kepunahan terjadi setelah kedatangan manusia.
Para peneliti juga menyebutkan beberapa karakteristik utama burung yang punah.
Baca juga: Ternyata Salju Terbentuk Bukan Karena Suhu
Yang pertama adalah kepunahan massal burung, 90 persen dari mereka hidup di pulau. Ketika manusia tiba di pulau, burung-burung segera menjadi buruan manusia.
Kedua, sebagian besar burung punah ukuran besar. Massa tubuh ditemukan hingga 10 kali lebih besar dari spesies yang hidup.
Kepunahan burung-burung besar terjadi karena sejumlah besar menjadi sumber makanan bagi manusia, sehingga mereka menjadi tujuan utama manusia.
Ciri spesies burung punah ketiga yaitu sebagian besar tidak bisa terbang dan tidak bisa melarikan diri dari para pemburu.
Secara keseluruhan, 68 persen spesies burung yang tidak bisa terbang diketahui oleh sains menjadi punah.
Contoh yang lebih terkenal adalah burung Moa di Selandia Baru, 11 spesies burung Moa yang punah dalam 300 ratus tahun, karena perburuan manusia.
Studi ini menunjukkan bahwa sebelum peristiwa kepunahan besar ribuan tahun yang lalu, lebih banyak burung besar bahkan raksasa yang hidup. Keragaman burung di pulau juga jauh lebih besar dari saat ini.
Para peneliti mengharapkan temuan terkait dengan kepunahan massal burung berfungsi sebagai peringatan tentang spesies burung yang sekarang terancam punah.
Tetapi harus garisbawahi jika kondisinya telah banyak berubah. Saat ini, penyebab utama kepunahan spesies karena manusia tidak hanya perburuan, tetapi juga perusakan habitat alami.
