BERITA UNIK

Jarang Berjenis Kelamin Jantan pada Kucing Belang Tiga

Jarang Berjenis Kelamin Jantan pada Kucing Belang Tiga

Jarang Berjenis Kelamin Jantan pada Kucing Belang Tiga

KORANPALAPA, Jarang Berjenis Kelamin Jantan pada Kucing Belang Tiga. Penyuka kucing pasti kerap mendengar mitos mengenai kucing belang tiga yang membawa keberuntungan. Namun yang mengherankan, mengapa jarang sekali kucing belang tiga ditemukan berjenis kelamin jantan?

Dalam mitos Jawa, kucing belang tiga alias kembang telon memiliki kekuatan mistis yang kuat.

Tak hanya di Indonesia, orang menyebutnya sebagai chatte d’Espagne (Spanish cat). Sementara di Jepang disebut mi-ke. Mereka percaya, memelihara kucing jantan belang tiga akan membawa keberuntungan finansial.

Nah, fenomena ini bisa dijelaskan secara ilmiah. Dalam dunia perkucingan, kucing belang tiga ini dikenal sebagai kucing Calico.

Pada dasarnya kucing domestik memiliki kromosom sebanyak 38 buah. Kromosom ini di setiap sel tubuhnya ada dalam keadaan berpasangan yaitu 19 pasang.

Di antara 19 pasang krosomom yang dimiliki oleh kucing ini, ada 18 pasang yang disebut dengan kromosom autosom (autosomal chromosome) dan sepasang kromosom sex (sex chromosome).

Pasangan kromosom ini didapat separuhnya dari pejantan dan separuhnya lagi dari induknya. Jadi seekor kucing jantan akan memiliki 18 pasang kromosom autosom dan sepasang kromosom sex (X dan Y; bisanya notasikan sebagai XY), sedangkan kucing betina memiliki 18 pasang autosom dan sepasang krosomosm sex (X dan X; notasikan sebagai XX).

Baca juga: Mampu Bertahan Hidup di Perairan Dingin, Rahasia Kemampuan Berang-berang Laut

Warna Calico melibatkan beberapa mekanisme pewarisan sifat yang terletak di kromosom autosom dan kromosom sex. Warna yang paling umum terlibat adalah warna merah dan hitam atau pengganti warna merah dapat saja berupa warna lain yaitu orange, kuning dan cream, sedangkan warna hitam dapat saja berupa warna lain yaitu coklat, tabby dan biru.

Kedua kelompok warna ini dalam ilmu genetika pewarisannya terkenal dengan sex linked co-dominant. Artinya warna merah dan hitam ini adanya di kromosom sex dan pewarisannya tidak saling mendominasi.

Jadi variasi warna kucing jantan hanya ada dua saja yaitu merah (orange, kuning dan cream) dan hitam (coklat, tabby dan biru) saja, karena hanya memiliki satu kromosom sex saja.

Sedangkan kucing betina dapat saja memiliki warna merah (orange, kuning dan cream), warna hitam (coklat, tabby dan biru) dan warna tortoiseshell jika dalam keadaan heterosigot atau susunan gen pada organisme yang memiliki pasangan alel (gen pada lokus) yang berbeda.

Bagaimana dengan kucing belang tiga?

Di samping cara pewarisan sifat terpaut kelainan (sex linked), kemunculan warna belang tiga juga melibatkan gen yang ada di autosom yang mengontrol kemunculan warna solid dan warna totol-totol putih.

Ada tiga kombinasi pola warna yang terhasilkan oleh gen ini yaitu polos jika gennya ada dalam keadaan homosigot resesif (ss), totol putih terbatas jika ada dalam keadaan heterosigot (Ss) dan totol putih yang intensif jika gennya ada dalam keadaan homosigot dominan (SS).

Warna belang tiga akan muncul jika kombinasi gen yang menghasilkan warna tortoiseshell bersamaan dengan gen yang menyebabkan warna totol putih baik homisigot (SS) maupun heterosigot (Ss).

Jadi secara genetik, hanya ada kucing belang tiga betina saja karena kucing betina memiliki dua krosomosm X (XX) dan gen pengontrol munculnya warna merah (orange, kuning dan cream) dan warna hitam (coklat, tabby dan biru) yang ada di kromosom sex X ada dalam keadaan heterosigot.

Kucing jantan belang tiga kemungkinannya kecil

Sebenarnya masih ada kemungkinan munculnya kucing jantan belang tiga. Meski kejadiannya sangat jarang sekali.

Kemunculan kucing jantan belang tiga ini bisa terjadi karena abnormalitas jumlah kromosom X nya. Yaitu memiliki kelebihan kromosom X, sehingga kucing jantan yang biasanya memiliki kromosom sex XY kini memiliki kromosom sex XXY.

Pada manusia kelainan kelebihan kromosom XXY ini juga terjadi yang bernamakan dengan Klinefelter Syndrome. Kelebihan kromosom X inilah yang memungkinkan warna merah (orange, kuning dan cream) dan warna hitam (coklat, tabby dan biru) ada dalam keadaan heterosigot.

Namun biasanya mortalitas saat kebuntingan ataupun sesaat setelah lahir kucing ini sangat tinggi. Kalaupun kucing jantan belang tiga ini dapat bertahan hidup sampai dewasa biasanya tidak dapat bereproduksi karena adanya tambahan kromosom X ini.

Alhasil, jarang atau kecilnya kemungkinan keberadaan kucing jantan belang tiga ini memunculkan mitos dan kepercayaan pihak tertentu. Biasanya paranormal, dukun dan lain-lainnya.

Mereka memunculkan anggapan bahwa kucing belang tiga akan menambah kemampuan supranatural atau kekuatan ghaib tersendiri bagi pemiliknya.

Kucing jantan kembang telon mati karena dibunuh bapaknya?

Banyak juga cerita yang berkembang secara turun menurun bahwa pejantan (bapak) kucing akan membunuh anak jantannya yang berwarna belang tiga.

Kemunculan kucing jantan belang tiga yang sangat jarang memang terkait dengan fenomena genetik, yakni abnormalitas kelebihan kromosom sex X.

Sedangkan kematian kucing jantan belang tiga di kandungan dan sesaat setelah lahir bukan termakan bapaknya. Melainkan karena mortalitas yang tinggi akibat kelebihan kromosom X ini dan biasanya sudah mati sebelum atau sesaat setelah lahir.

Dunia kucing memang sangat menawan dan masih banyak rahasia yang akan terungkap.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *