BERITA KESEHATAN BERITA UNIK Uncategorized

Benarkah Gangguan Tidur adalah Gejala Gangguan Jiwa?

PALAPAQQ LOUNGE
“Gangguan tidur tidak selalu menjadi gejala gangguan jiwa. Ada banyak gejala lain yang perlu di kenali.”

Gejala gangguan jiwa ada banyak sekali, dan bisa berbeda-beda pada tiap pengidap. Meski begitu, ada beberapa gejala yang termasuk umum di alami pada banyak jenis gangguan jiwa. Misalnya perubahan atau gangguan pada tidur. 

Namun, apakah gangguan tidur sudah pasti merupakan tanda adanya masalah pada mental? Yuk simak pembahasannya!

Gangguan Tidur Tidak Selalu Jadi Gejala Gangguan Jiwa

Perbedaan Sedih dan Gangguan Mental Depresi, Jangan Salah!

Setiap orang mengalami “puncak dan lembah” dalam kesehatan mental mereka. Pengalaman yang membuat stres, seperti kehilangan orang yang di cintai, dapat mengurangi kesejahteraan psikologis untuk sementara. 

Secara umum, seseorang di katakan mengalami gangguan jiwa jika gejala yang di alami telah mengganggu fungsi sosial, pekerjaan, atau kehidupan sehari-hari selama jangka waktu tertentu.

Setiap gangguan memiliki serangkaian gejalanya sendiri yang dapat sangat bervariasi dalam tingkat keparahannya. Namun, salah satu yang umum di alami adalah gangguan atau perubahan pada kebiasaan tidur. 

Orang dengan gejala gangguan jiwa bisa mengalami sulit tidur, atau justru tidur lebih lama dari biasanya. Meski begitu, bukan berarti setiap kondisi gangguan tidur merupakan tanda gangguan jiwa.

Gangguan tidur juga bisa di sebabkan oleh banyak hal lain. Tidak melulu karena masalah kesehatan mental. Jadi, penting untuk tidak melakukan self-diagnosis gangguan jiwa, hanya karena mengalami gangguan tidur. 

Tanda-Tanda Lain yang Perlu Di kenali

Berikut ini beberapa gejala gangguan jiwa lainnya yang perlu di kenali:

  • Ketakutan atau kegelisahan yang berlebihan. Merasa takut, cemas, gugup, atau panik.
  • Perubahan suasana hati. Kesedihan yang mendalam, ketidakmampuan untuk mengekspresikan kegembiraan, ketidakpedulian terhadap situasi, perasaan putus asa, tawa pada waktu yang tidak tepat tanpa alasan yang jelas, atau pikiran untuk bunuh diri.
  • Masalah berpikir. Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi atau masalah dengan ingatan, pikiran, atau ucapan yang sulit di jelaskan.
  • Perubahan nafsu makan. Tidak nafsu makan atau justru makan berlebihan dari biasanya dapat jadi tanda.
  • Penarikan diri. Duduk dan tidak melakukan apa-apa untuk waktu yang lama atau berhenti dari aktivitas yang sebelumnya di nikmati.

Penting untuk dicatat bahwa adanya satu atau dua dari tanda-tanda tersebut tidak berarti bahwa kamu memiliki penyakit mental. Namun, itu menunjukkan bahwa kamu mungkin perlu evaluasi lebih lanjut.

Waspadai Penyebabnya

Tidak ada penyebab tunggal dari gangguan jiwa pada seseorang. Kondisi ini di duga terjadi akibat kombinasi berbagai faktor, seperti:

  • Biologis. Bahan kimia otak memainkan peran utama dalam penyakit mental. Perubahan dan ketidakseimbangan neurotransmiter, pembawa pesan kimiawi di dalam otak, sering dikaitkan dengan gangguan mental.
  • Paparan Lingkungan. Anak-anak yang terpapar zat tertentu di dalam rahim mungkin berisiko lebih tinggi terkena penyakit mental. Misalnya, jika ibu minum alkohol, atau terpapar bahan berbahaya saat hamil.
  • Genetika. Banyak penyakit mental cenderung diturunkan dalam keluarga, menunjukkan adanya komponen genetik. 
  • Pengalaman Hidup. Peristiwa kehidupan yang penuh tekanan yang dialami dapat berkontribusi pada perkembangan gangguan jiwa. Misalnya, peristiwa traumatis yang bertahan lama dapat menyebabkan kondisi seperti PTSD.

PALAPAQQ REGISTER
Itulah pembahasan mengenai gejala gangguan jiwa yang ternyata bukan sekadar gangguan atau perubahan pada kebiasaan tidur. Jika kamu mengalami beberapa gejala yang tadi dijelaskan, dan itu menghalangi kamu menjalani kehidupan sehari-hari, kamu perlu menemui psikolog atau psikiater.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *