BERITA UNIK

Apa Kata Guardiola & Conte soal Chelsea yang Terseret Sanksi Abramovich?

PALAPA POKER – Chelsea terseret dalam pusaran sanksi sang bos, Roman Abramovich. Seluruh aset taipan Rusia itu dibekukan oleh pemerintah Inggris pada Kamis (10/3) yang membuat sejumlah aktivitas The Blues terganggu.

Ada beberapa dampak yang merugikan Chelsea atas sanksi tersebut. Mulai dari penjualan klub yang ditangguhkan, penutupan toko resmi, pembekuan aktivitas transfer pemain, hingga pemotongan biaya operasional klub.

BACA JUGA : 5 Striker Underrated Eropa: Diremehkan, Dicuekin, Kalah Beken Dari Geng Ballon D’Or

Merespons hal itu, eks manajer Chelsea, Antonio Conte, buka suara. Ia mengaku iba soal nasib yang menimpa mantan klubnya tersebut.

“Itu tidak mudah, itu tidak mudah. Jujur, itu sangat disayangkan, karena saya adalah [mantan] pelatih di klub ini, di Chelsea, saya menikmati dua musim,” kata Conte soal sanksi teranyar yang menyeret Chelsea, dikutip dari Sky Sports.

“Saya juga memenangkan dua gelar [Liga Inggris dan Piala FA], saya bekerja di klub ini. Sangat disayangkan untuk mendengar situasi ini; itu tidak sederhana untuk para pemain, tidak sederhana untuk Thomas Tuchel, untuk para penggemar, untuk seluruh lingkungan, lingkungan Chelsea,” tambahnya.

Lebih lanjut, Conte yang kini melatih Tottenham Hotspur berharap konflik Rusia-Ukraina segera selesai dan berujung damai. Pelatih asal Italia itu juga menunjukkan betapa cintanya ia dengan Chelsea.

“Sejujurnya, saya berharap bahwa secara umum, situasi antara Rusia dan Ukraina ini akan selesai dan menemukan perdamaian, karena ini sangat penting,” harap Conte.

“Saya berharap yang terbaik untuk klub ini [Chelsea] karena saya pernah bekerja di sana, saya menikmati dua musim. Yang pasti, saya mencintai tim, klub, tempat saya bekerja, di masa lalu. Tidak semua tim di masa lalu saya suka, tapi saya berharap yang terbaik untuk mereka,” pungkasnya.

Tak hanya Conte, pelatih Manchester City, Pep Guardiola, juga menaruh rasa iba kepada Thomas Tuchel yang kini memimpin Chelsea.

“Ini posisi yang sulit bagi manajer, bagi Thomas Tuchel, dan para pemain. Tidak nyaman dan saya kasihan pada mereka karena mereka ada di sana untuk melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya,” kata pelatih asal Spanyol itu.

Lebih lanjut, Guardiola menjelaskan betapa beratnya posisi yang diemban dirinya dan para pelatih lain ketika berbagai isu silih berganti yang sejatinya tak terlalu mereka pahami.

“Ketika ada COVID-19, kami diminta berbicara seperti dokter tentang obat-obatan, vaksin. Sepertinya ketika kami berbicara di sini, kami harus memiliki pengetahuan untuk mengetahui segalanya secara mutlak,” jelas Guardiola.

“Ini tidak nyaman dan saya merasa kasihan pada mereka karena mereka ada di sana untuk melakukan pekerjaan sebaik mungkin. Sekarang situasi dengan Chelsea saya cukup berempati untuk menempatkan diri saya di posisi manajer Chelsea dan para pemain. Ini pasti situasi yang tidak nyaman,” tandasnya.

Di lain sisi, Thomas Tuchel selaku pelatih Chelsea menegaskan kesetiaannya bersama klub yang dibawanya meraih trofi Liga Champions 2020/21 itu. Meski berbagai sanksi menyeret klub, pelatih asal Jerman itu memutuskan bertahan.

“Saya masih senang berada di sini dan masih senang menjadi manajer tim yang kuat. Saya tahu ada banyak kebisingan di sekitar,” katanya kepada BBC International usai membawa Chelsea menang 3-1 atas Norwich, Kamis (10/3).

“Sejauh ini kami bisa saling percaya dan ini tidak akan berubah. Selama kami memiliki cukup baju dan bus untuk dibawa ke pertandingan, kami akan berada di sana dan akan berjuang keras,” tambah Tuchel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *