BERITA UNIK

Apa Alasan Jangan Gunakan Pot Terlalu Besar untuk Tanaman

Apa Alasan Jangan Gunakan Pot Terlalu Besar untuk Tanaman?

KORANPALAPA, Apa Alasan Jangan Gunakan Pot Terlalu Besar untuk Tanaman? Overpotting adalah istilah yang di gunakan untuk menggambarkan tanaman yang tertanam dalam wadah atau pot tanaman yang terlalu besar.

Tanaman dalam pot yang terlalu besar tidak benar-benar menyebabkan masalah terlalu banyak.

Namun, ketika tanaman tumbuh dengan tidak kuat, kita boleh menduga penyebabnya karena ukuran pot yang tidak sesuai. Misalnya, kecepatan pertumbuhan yang lambat atau kecenderungan kita menyiram terlalu banyak air.

Penanaman tanaman dalam pot yang terlalu besar, tidak hanya membuat kita cenderung menyirami terlalu banyak air, tetapi air yang tetampung memperlukan waktu lebih lama untuk kering.

Baca juga : Agar Anjing Peliharaan Kita Merasa Dicintai, Lakukan Hal Ini

Pada akhirnya, kondisi air dan lembab dapat menyebabkan pertumbuhan jamur, membuat tanaman busuk atau menyebabkan penyakit akar.

Pot yang terlalu besar juga membuat kita lebih sulit untuk menjaga tanah tetap solid di sekitar akar. Kondisi ini seiring waktu, dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman.

Selain itu, estetika pot yang besar akan membuat tanaman tidak proporsional dengan wadahnya. Masalah ini sama dengan tanaman yang ditanam dalam pot yang terlalu kecil.

Apa Alasan Jangan Gunakan Pot Terlalu Besar untuk Tanaman?

Tanda pot terlalu besar

Beberapa tips untuk mengetahui pot tanaman terlalu besar.

Tak lama setelah ditempatkan di pot, tanaman cenderung terlihat baik. Namun, setelah beberapa minggu atau bulan, tanaman mulai menunjukkan tanda-tanda tanaman yang tidak bahagia, termasuk:

  • Daun kuning.
  • Daun berubah kecokelatan.
  • Rontokny Daun.
  • Layu.
  • Mengalami bronzing. Bronzing megacu pada daun atau buah-buahan yang warnanya berubah keunguan atau perunggu karena ketidakseimbangan mineral, bahan kimia, kondisi lingkungan atau adanya penyakit.
  • Kompos di permukaan pot basah.

Penyebab tanaman menunjukkan tanda-tanda stres adalah karena volume kompos yang baru ditambahkan akan basah untuk waktu yang lama. Ini dapat mengurangi aerasi di sekitar akar.

Alih-alih tumbuh menjadi kompos baru, kompos tersebut malah bisa membusuk.

Meskipun kompos dapat dikeringkan secara alami melalui penguapan, durasi pengeringan akan memakan waktu lebih lama jika ada proporsi kompos yang lebih besar ke akar.

Semakin banyak kompos segar, kompos yang basah akan semakin bertahan lama dan menciptakan semacam lingkaran di sekitar akar.

Sarana penanaman yang lebih halus dan mampu menahan lebih banyak air cenderung lebih rentan terhadap kondisi ini.

Hindari pot tanaman terlalu besar

Untuk menghindari masalah ini, pastikan untuk memilih ukuran pot yang tepat dari awal.
Tetap mematuhi aturan praktis dengan memasukkan tanaman ke dalam pot yang sedikit lebih besar, tidak segera memilih ukuran pot yang jauh lebih besar.

Biasanya, ukuran diameter pot lebih lebar 2,5-5 cm dari yang sebelumnya dan tidak ada wadah yang lebih dalam.

Jika kita tahu seberapa cepat pertumbuhan tanaman kita, tempatkan tanaman hanya dalam pot yang kita anggap bahwa akarnya akan mulai mengisi wadah di akhir musim tanam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *