BERITA UNIK

Alam Semesta Memiliki Warna Paling Dominan dari Biru Toska hingga Krem

Alam Semesta Memiliki Warna Paling Dominan dari Biru Toska hingga Krem

KORANPALAPA, Alam Semesta Memiliki Warna Paling Dominan dari Biru Toska hingga Krem. Ada banyak sekali warna yang kita perhatikan menghiasi alam semesta ini.
Warna-warna tersebut juga selalu berbeda saat pagi, siang, petang hingga malam hari.

Namun, warna apakah yang paling dominan menghiasi alam semesta ini?

Peneliti Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) mengatakan, sebelum membahas mengenai warna yang mendominais alam semesta ini, kita harus memahami dulu apa itu warna.

Apa yang kita persepsikan sebagai warna pada dasarnya adalah spektrum elektromagnetik yang dipantulkan kembali ke mata kita.

Proses pemantulan spektrum elektromagnetik itu terjadi melalui tiga sel kerucut dan satu sel batang, yang terdapat di dalam bola mata kita. Di mana, keempatnya terletak di retina di belakang bola mata kita.

Masing-masing sel kerucut ini peka terhadap tiga warna, yaitu merah, hijau dan biru.

Sedangkan, sel batang peka terhadap intensitas cahaya yang rendah.

Prinsip serupa diterapkan oleh alat optik yang menggunakan charge-coupled device (CCD), yakni semacam sensor yang berfungsi untuk menangkap gambar.

Setiap spektrum elektromagnetik memiliki panjang gelombangnya masing-masing. Spektrum cahaya tampak atau spektrum kasatmata termasuk salah satu dari spektrum elektromagnetik yang masih dapat diamati oleh mata manusia.

Penelitian Sampel Cahaya dan Deratan Warna Mendominasi

Hampir dua dekade silam,peneliti asal Amerika Serikat telah mengumpulkan sampel cahaya dari 200.000 galaksi yang memancarkan spektrum berbeda-beda.

Sampel cahaya ini kemudian diolah ke dalam sebuah program komputer yang dapat menentukan spektrum tunggal rata-rata dari alam semesta, atau disebut juga spektrum kosmik.

Spektrum kosmik inilah yang kemudian dipersepsikan sebagai warna yang paling dominan di alam semesta, seandainya seluruh bintang di alam semesta dapat diamati oleh mata manusia pada jarak yang sama dari Bumi.

Alam Semesta Memiliki Warna Paling Dominan dari Biru Toska hingga Krem

Spektrum yang dipancarkan oleh masing-masing galaksi sudah diolah terlebih dahulu dengan meniadakan efek pergeseran merah (redshift) atau efek Doppler pada gelombang elektromagnetik dikarenakan jarak masing-masing galaksi yang cukup jauh dari Bumi.

Sehingga, spektrum yang di ambil sampelnya adalah spektrum yang terpancarkan langsung dari galaksi alih-alih spektrum yang di terima oleh pengamat di Bumi.

Berikut beberapa warna yang terduga mendominasi alam semesta ini.

  1. Biru toska

Awalnya, mereka berdua menduga spektrum kosmik atau warna yang paling dominan di alam semesta adalah biru toska atau pirus (fairuz/turqoise).

  1. Krem (beige)

Setelah telusuri, ternyata terlihat kesalahan perhitungan di dalam program yang terbuat, sehingga di koreksi menjadi krem (beige).

Warna krem inilah yang menjadi warna paling dominan di alam semesta yang kemudian di beri nama krem kosmik atau nama resminya cosmic latte, di namakan berdasarkan warna latte (kopi susu/cafe au lait) yang cenderung krem.

Krem kosmik saat ini masih menjadi warna yang mendominasi di alam semesta.

Baca juga: Teori Mulainya Kehidupan di Muka Bumi

  1. Biru

Meskipun demikian, Andi berkata, spektrum kosmik yang awalnya cenderung berwarna biru tidak sepenuhnya kurang tepat juga.

Andi menuturkan, alam semesta beserta isinya selalu mengalami perubahan.

Ketika bintang mula-mula terbentuk, cenderung berwarna kebiruan sehingga warna yang mendominasi alam semesta adalah biru.

  1. Merah

Seiring berjalannya waktu, bintang-bintang akan semakin meredup dan membengkak menjadi raksasa merah.

Warna yang mendominasi alam semesta akan semakin bergeser ke arah merah.

Kelak, ketika seluruh bintang di deret utama (kecuali katai merah dan katai coklat) berevolusi menjadi raksasa merah, warna tunggal yang mendominasi alam semesta adalah merah.

  1. Hitam

Lebih lanjut, ketika raksasa merah ini meledak menjadi supernova dan menghasilkan lubang hitam, warna yang mendominasi alam semesta adalah “hitam” karena seluruh cahaya sudah terserap seluruhnya oleh lubang hitam dan tidak akan lolos.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *