BERITA KESEHATAN BERITA UNIK

Pahami Potensi Cedera Saat Jalan Kaki

Pahami Potensi Cedera Saat Jalan Kaki

Pahami Potensi Cedera Saat Jalan Kaki

KORANPALAPA, Pahami Potensi Cedera Saat Jalan Kaki. Berjalan kaki seringkali diidentikkan dengan aktivitas olahraga khusus bagi orang lanjut usia, atau mereka yang secara fisik tidak mampu menjalani olahraga lain.

Tapi ketahuilah, berjalan kaki adalah aktivitas yang juga dilakukan para atlet profesional untuk membakar lebih banyak kalori.

Bahkan tak hanya itu, atlet pun melakukan jalan kaki untuk sekadar membantu proses pemulihan tubuh seusai berolahraga.

Beberapa atlet lalu menyarankan kita untuk lebih banyak berjalan kaki ketimbang berlari.

Berlari mungkin lebih baik dalam manajemen waktu dan membantu penurunan berat badan.

Tetapi banyak orang merasa berjalan kaki lebih nyaman, menyenangkan, dan lebih berkelanjutan.

Berjalan dikaitkan dengan risiko cedera yang lebih rendah, dan berjalan setiap hari lebih produktif daripada melakukan satu olahraga lari keras, lalu tidak berlatih kembali selama berbulan-bulan.

Berjalan kaki adalah bentuk latihan yang lebih baik daripada berlari.

Menurut banyak penelitian, nenek moyang kita jarang berlari.

Kita dirancang untuk berevolusi menjadi pejalan kaki jarak jauh.

Daripada itu ada satu larangan yang harus hindari saat berjalan kaki.

Tidak mengambil langkah dalam jumlah berlebihan

Dalam berjalan kaki, kita mungkin berpikir dengan mengambil langkah yang lebih panjang, demi mendapatkan manfaat yang lebih baik.

Pemikiran itu ternyata keliru. Langkah panjang saat berjalan kaki bisa menyebabkan overstriding.

Overstriding terjadi ketika lutut terkunci saat kita mendarat dengan kaki depan.

Kaki yang melangkah kemudian mendarat di depan pusat gravitasi kita, menyebabkan guncangan dan pengereman.

Dalam posisi ini, lutut tidak mampu menyerap kejutan dan cepat atau lambat akan menimbulkan rasa sakit.

Overstriding adalah salah satu kesalahan terburuk saat seseorang berjalan kaki.

Lebih banyak cedera akibat berjalan kaki dengan mengambil langkah panjang daripada cedera dari berlari.

Sebagai gantinya, disarankan untuk mengambil langkah yang lebih lembut dan lebih pendek.

Langkah lebih pendek mempermudah pembakaran kalori. Kunci untuk melaju lebih cepat adalah langkah yang lebih pendek dan lebih cepat.

Langkah yang lebih pendek dan lebih cepat memungkinkan kita melangkah mulus.

Ini juga memudahkan kita memindahkan berat badan ke atas kaki depan, serta mengayunkan kaki belakang ke depan.

Baca juga: Tanpa Obat bisa Mengatasi Sakit Gigi, Begini Caranya

Sebelum berjalan kaki dengan mengambil langkah yang lebih pendek, benahi terlebih dahulu postur tubuh.

Berjalanlah dengan postur dada yang tegak, bahu ke belakang, dan kepala di posisi tepat.

Bayangkan leher kita sebagai bagian dari tulang belakang secara keseluruhan, bukan entitas yang terpisah, dan cobalah meningkatkan ruang di antara tulang belakang.

Kemudian, pastikan siku tertekuk dan tidak lurus, agar bisa melakukan gerakan mengayun secara alami.

Cobalah melangkah dengan tumit di tanah, lalu selesaikan dengan jari kaki.

Dalam hal panjang langkah, usahakan tetap pendek sampai sedang. Jika kita bisa mendengar kaki menginjak tanah, cobalah memendekkan langkah kita.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *