BERITA UNIK

Perbedaan drama Korea Vs sinetron Indonesia, bagaimana menurutmu?

PALAPA POKER – Suatu karya memiliki perbedaan masing-masing. Perbedaan tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa hal di antaranya budget, kebudayaan dan tempat. Di Indonesia sendiri suatu karya khususnya dalam hal perfilman terdapat dua kategori. Pertama film dan kedua sinetron.

Keduanya mempunyai konsep tersendiri. Saat ini karya yang digemari remaja bahkan orang tua mengarah ke Korea Selatan yaitu k-Pop dan drama Korea.

Drama Korea dan sinetron Indonesia mempunyai beberapa perbedaan. Perbedaan dalam hal apa pun adalah kepastian, karena Tuhan menciptakan makhluk dengan berbeda. Seperti halnya bahasa, budaya, potensi daerah bahkan dalam segi warna kulit, sifat dan ciri-ciri.

BACA JUGA : 6 Fakta Vista, Salah Satu Ahli Pedang Terhebat Di One Piece

Namun, hal tersebut menjadi keindahan dan perlu diingat Tuhan tidak membedakan makhluk-Nya. Jadi jangan saling mengejek jika ada yang berbeda. Berbeda itu pasti, yang tidak boleh adalah membeda-bedakan. Oh ya, inilah beberapa perbedaan Drama Korea vs sinetron Indonesia.

Konsep drama

Hasil gambar untuk tukang bubur naik haji episode

Dalam suatu karya konsep adalah keharusan. Mau dibawa ke mana cerita tersebut, tema yang diangkat dan akhir cerita. Drama Korea dan Indonesia dalam hal konsep terlihat jelas entah dari pengambilan gambar, penulisan font jumlah episode bahkan sampai selebriti yang dikontrak.

Pertama dilihat dari episode. Di Indonesia, episode yang diproduksi tergantung rating. Jika rating sinetron tinggi akan bertahan lama. Episode terlama di Indonesia sekitar 2185 episode di sinetron Tukang Bubur Naik Haji.

Di Korea episode sudah ditentukan di awal. Jika hanya 16 episode maka tidak akan dikurangi dan dilebihkan meski rating drama terbilang tinggi. Bedanya di Korea ada semacam season, jika drama bagus maka akan ada season selanjutnya dan maksimal hanya 3 season.

Kedua, pergantian kontrak selebriti di Indonesia bisa diganti tergantung kesibukan artis dengan cara halus seperti operasi plastik dll. Sedangkan di Korea, artis tetap sama sampai drama selesai.

Ketiga, font yang digunakan di Korea berbeda tergantung konsep drama. Sedangkan di Indonesia semua sinetron fontnya selalu sama.

Keempat, endorsment di Indonesia terpampang detail tentang produk, pengambilan biasanya di tengah-tengah cerita. Di Korea endorsement ditampilkan secara natural.

Natural dalam Drama

Hasil gambar untuk tukang bubur naik haji episode

Natural adalah nampak apa adanya, tanpa dibuat-buat entah dari segi akting, pengambilan gambar, dan tempat syuting. Kenaturalan sinetron vs drama meliputi hal berikut.

Pertama, adegan rumah sakit. Di Korea adegan yang diambil di rumah sakit dilaksanakan di rumah sakit asli. Bahkan ada tempat khusus atau bangunan khusus yang dibuat untuk rumah sakit. Di Indonesia sebagian sinetron jika ada adegan di rumah sakit, hanya mengambil shot di rumah dengan desain rumah sakit.

Kedua,zoom in dan zoom out. Zoom in digunakan untuk memperbesar objek sedang zoom out digunakan untuk memperkecil objek. Di Indonesia sering digunakan teknik zoom in dan zoom out. Sementara Korea tidak menggunakan teknik tersebut secara gamblang.

Dari perbedaan drama di Tanah Air dan Negeri Ginseng bisa diambil hikmah untuk saling menghargai. (CTH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *